Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI KULIT KULIT KAKAO (Theobroma Cacao L) DI DUSUN SALAKMALANG DESA BANJARHARJO, KABUPATEN KULON PROGO Hartawaty, Dheny Arina; Haslinda, Sheila Nur; Alrafi'i, Rifqi Rafif
Jurnal Vokasi Vol 7, No 2 (2023): Juli
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v7i2.3704

Abstract

Daerah istimewa Yogyakarta. khususnya di Dusun Salakmalang Desa Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kulon Progo. Rata rata masyarakat disana menanam pohon kakao , dengan adanya permasalahan yang dihadapi mengenai perawatan pohon kakao , salah satunya yaitu mengenai biaya yang dikeluarkan saat memulai perawatan terhadap tanaman kakao tersebut. Metode pelaksanaan yang diterapkan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif, data kuantitatif tersebut dari wawancara secara langsung kepada petani kakao, dan data kualitatif merupakan data yang diambil data jurnal sebelumnya. Hasil dari penelitian tersebut adalah kami menciptakan sebuah produk pupuk yang akan mempermudah petani kakao untuk menggunakan bahan alami untuk perawatan pohon kakao tersebut, dan juga untuk menghemat pengeluaran biaya tambahan saat memulai perawatannya. Karena pembuatan pupuk ini dengan menggunakan limbah kulit kakao yang jarang sekali masyarakat memanfaatkannya. Dengan itu ada 2 macam pupuk yaitu pupuk organic cair dan pupuk kompos yang diproduksi menggunakan limbah kulit kakao setelahnya akan kami paparkan untuk pembuatannya, salah satu manfaat untuk pohon kakao salah satunya yaitu untuk pupuk organik cair yaitu : meningkatkan pembentukan klorofil daun, pembentukan bintil akar pada tanaman. Dan untuk pupuk kompos manfaatnya yaitu  : Meningkatkan hasil produksi dan dapat menekan anggaran biaya pemupukan, Menjaga Kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA MAKANAN TANAMAN PEGAGAN (Centella Asiatica) DI KWT PAWON GENDIS Haslinda, Sheila Nur; Hartawaty, Dheny Arina
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3469

Abstract

This study aims to feasibility of business on processed food from gotu kola plants (centella asiatica) by analyzing the level of income of processed food from gotu kola plants (centella asiatica) at the place of research and analyzing the level of business processed food from gotu kola (centella asiatica)) based on R/C. the type of research used in this study is descriptive quantitative research using quantitative and qualitative data, which was conducted from June 2023 to July 2023 at the Pawon Gendis Farmer Women's Group located in Salakmalang Hamlet, Kalibawang District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Special Region. Data collection carried out by researchers is by observation and interviews with the help of questions in the questionnaire. The data analysis used is descriptive by calculating revenue. The results of this study on the costs incurred for the food processing business of gotu kola plants (centella asiatica) in the Pawon Gendis Farmer Women's Group amounted to Rp 1,825,275. With the total revenue obtained by the Pawon Gendis Farmer Women's Group for the food processing business of centella asiatica (centella asiatica) of Rp. 6,000,000. and the amount of income obtained by the Pawon Gendis Farmer Women's Group for the food processing business of the pegagan plant (centella asiatica) amounted to Rp 4,174,725. The R/C (Ratio) obtained by the centella asiatica (centella asiatica) processing business in the Pawon Gendis Farmer Women group was 3.3. And which means that with the existing formula, if the ratio obtained is more than >1, then the effort carried out is worth working on. Keywords: business feasibility, cost, receipt, revenue INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk kelayakan usaha pada olahan makanan dari tanaman pegagan (centella asiatica) dengan menganalisis tingkat pendapatan olahan makanan dari tanaman pegagan (centella asiatica) ditempat penelitian dan menganalisis tingkat usaha olahan makanan dari tanamam pegagan (centella asiatica) berdasarkan R/C. jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif,,yang dilakukan pada bulan juni 2023 sampai bulan juli 2023 di Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis yang berada di Dusun Salakmalang, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan observasi dan wawancara dengan dibantu pertanyaan pertanyaan yang ada di dalam kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dengan menghitung pendapatan. Hasil dari penelitian ini pada biaya yang dikeluarkan untuk usaha olahan makanan tanaman pegagan (centella asiatica) di Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis sebesar Rp 1.825.275. Dengan jumlah penerimaan yang didapat Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis untuk usaha olahan makanan tanaman pegagan (centella asiatica) sebesar Rp. 6.000.000. dan jumlah pendapatan yang diperoleh Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis untuk usaha olahan makanan tanaman pegagan (centella asiatica) sebesar Rp 4.174.725. R/C (Ratio) yang diperoleh usaha olahan tanaman pegagan (centella asiatica) di kelompok Wanita tani pawon gendis sebesar 3,3 . dan yang artinya bahwa dengan rumus yang ada apabila ratio yang didapat lebih dari >1 maka usaha yang dijalankan layak diusahakan. Kata kunci : kelayakan usaha, biaya, peneriman, pendapatan
RESPON PETANI TERHADAP USAHATANI KAKAO DI DESA BANJARHARJO, KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO Hartawaty, Dheny Arina; Harli, Nurlina; Haslinda, Sheila Nur
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3460

Abstract

This study aims to evaluate the importance of cocoa plant farming in Banjarharjo Village, Kalibawang District, Kulon Progo Regency. The study was conducted for one month, from November to December 2022, using the Non Probably Sampling technique, where all cocoa farmer populations were sampled because the population was less than 30 people. Data was collected through three stages, namely observation, interview, and documentation. The data analysis technique uses the Likert scale to measure the level of farmer response to cocoa farming. The results showed that based on a number of measured indicators, the quality of cocoa farming in Banjarharjo Village can be considered high. For example, "Availability of cocoa seeds" has a value of 3.30, which falls into the category of "Very high." The average value of the overall indicator is 2.97, which also falls into the category "High." This result provides a positive picture of the level of achievement and quality of cocoa farming in Banjarharjo Village. The results of this study can provide guidance for stakeholders, such as farmers, local governments, and related institutions, to support and develop cocoa farming in the region to improve farmers' welfare and the contribution of the agricultural sector to the local economy.  Keywords: cocoa farming, evaluation, Likert scale, farmer response INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pentingnya usahatani tanaman kakao di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian dilakukan selama satu bulan, dari November hingga Desember 2022, dengan menggunakan teknik Non Probably Sampling, di sini semua populasi petani kakao dijadikan sampel karena populasi tidak lebih dari 30 orang. Data dikumpulkan melalui tiga tahap, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan skala likert untuk mengukur tingkat respon petani terhadap usahatani kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan sejumlah indikator yang diukur, kualitas usahatani kakao di Desa Banjarharjo dapat dianggap tinggi. Contohnya, "Ketersediaan bibit kakao" memiliki nilai 3,30, yang termasuk dalam kategori "Sangat tinggi." Rata-rata nilai indikator keseluruhan adalah 2,97, yang juga masuk dalam kategori "Tinggi." Hasil ini memberikan gambaran positif tentang tingkat pencapaian dan kualitas usahatani kakao di Dususn Salakmalang Desa Banjarharjo. Hasil penelitian ini dapat memberikan panduan bagi para pemangku kepentingan, seperti petani, pemerintah daerah, dan lembaga terkait, untuk mendukung dan mengembangkan usahatani kakao di wilayah ini demi meningkatkan kesejahteraan petani dan kontribusi sektor pertanian pada ekonomi lokal. Kata Kunci : Usahatani kakao, evaluasi, skala likert, respon petani.