Rumah sakit X melakukan pengolahan limbah medis sakit dengan menggunakan insinerator tipe rotary klin berkapasitas pembakaran 300 kg/ jam. Salah satu metode pengolahan limbah medis yang mempunyai efisiensi tinggi adalah pembakaran dengan insinerator. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berat limbah medis rumah sakit terhadap kadar CO, kadar CO2 dan O2 serta efisiensi pembakaran dalam insinerator. Berat limbah medis yang dibakar adalah 150 kg (normal), 300 kg (maksimal), dan 450 kg (overload). Jenis limbah yang dibakar dibagi menjadi 3 kelompok dengan komposisi perbandingan berat limbah medis rumah sakit 3:2:1 untuk setiap pembakaran. Pembakaran limbah medis dilakukan selama 60 menit, dengan suhu 600-80oC. pada ruang bakar 1 dan pada ruang bakar 2 suhu minimal 1000oC. Hasil kadar CO pada pembakaran limbah medis rumah sakit pada komposisi berat limbah medis 150 kg, 300 kg dan 450 kg masih berada di bawah nilai ambang batas baku mutu PerMenLHK No.56/Menlhk-Setjen/2015 yaitu sebesar 100 mg/Nm3. Efisiensi pembakaran yang dihasilkan dari pembakaran limbah medis dengan komposisi berat 150 kg dan 300 kg menghasilkan efisiensi pembakaran sebesar 99.99% sesuai dengan persyaratan teknis pengolahan limbah medis menggunakan insinerator sebagaimana ditetapkan yaitu efisiensi pembakaran harus mencapai atau lebih dari 99.95%. Sedangkan efisiensi pembakaran dengan komposisi berat limbah medis 450 kg menghasilkan efisiensi pembakaran sebesar 99.93% atau tidak memenuhi persyaratan teknis pengolahan limbah medis menggunakan insinerator.