Muin, Sri Adianti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengalaman Kerja Widyaiswara berpengaruh terhadap Transfer of Traning di Balai Diklat Keagamaan Makassar S, Amirullah; Wahyu, Wahyu; Muin, Sri Adianti; Pelu, Juairia
PUSAKA Vol 13 No 1 (2025): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v13i1.1611

Abstract

Pengalaman kerja Widyaiswara berpengaruh terhadap transfer of training merupakan kondisi di mana tingkat pengalaman, keahlian, dan jam terbang seorang instruktur dalam melaksanakan kegiatan pelatihan akan menentukan seberapa efektif peserta dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ke dalam praktik kerja sehari-hari. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui Pengalaman Kerja Widyaiswara berpengaruh terhadap Transfer of Traning di Balai Diklat Keagamaan Makassar. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian kunatitatif. Jenis penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian secara objektif, dengan mengukur variabelvariabel yang dapat diukur dan dianalisis secara matematis atau statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pengalaman kerja widyaiswara memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan transfer of training dengan kontribusi sebesar 68% (R² = 0.68, p<0.001). Dari kelima indikator yang diukur, aktivitas berbagi pengalaman kerja dengan rekan untuk menyelesaikan masalah (β = 0.48) dan pengaruh pengalaman kerja terhadap kemampuan menerapkan hasil pelatihan (β = 0.32) muncul sebagai faktor yang paling determinan, sedangkan indikator mengatasi tantangan berkat pengalaman sebelumnya menunjukkan kontribusi yang relatif lebih rendah (β = 0.11) namun tetap signifikan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya tidak hanya mengakumulasi pengalaman kerja, tetapi juga membudayakan aktivitas berbagi pengetahuan dan pengalaman di antara widyaiswara, serta menguatkan keterkaitan antara pengalaman praktis dengan konten pelatihan yang disampaikan. Implikasi dari penelitian ini mengarah pada kebutuhan penguatan mekanisme kolaborasi dan knowledge sharing di kalangan widyaiswara serta rekrutmen dan pembinaan widyaiswara yang mempertimbangkan aspek relevansi dan kedalaman pengalaman kerja sebagai faktor penting dalam meningkatkan efektivitas transfer of training di lingkungan Balai Diklat Keagamaan Makassar.
Analisis Budaya Organisasi Dalam Pelaksanaan Pelatihan Berbasis-Aplikasi Simdiklat Di Balai Diklat Keagamaan Makassar Raya, Ahmad Ihsan; Muin, Sri Adianti; Rukaiyah, St; Rosmiati, Rosmiati
PUSAKA Vol 13 No 1 (2025): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v13i1.1612

Abstract

Tujuan dari artikel ini, untuk Analisis Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Aplikasi Simdiklat di Balai Diklat Keagamaan Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pelatihan berbasis SIMDIKLAT di Balai Diklat Keagamaan Makassar menunjukkan bahwa implementasi sistem informasi manajemen pendidikan dan pelatihan telah membawa transformasi signifikan dalam penyelenggaraan program pengembangan kompetensi aparatur. Pelatihan ini tidak hanya berhasil meningkatkan efisiensi administratif dan pengelolaan data peserta, tetapi juga memperkuat kualitas pembelajaran melalui integrasi teknologi yang memungkinkan aksesibilitas materi dan pemantauan kemajuan secara real-time. Dengan adanya SIMDIKLAT, Balai Diklat Keagamaan Makassar telah membuktikan komitmennya dalam menghadapi era digitalisasi pendidikan, sekaligus memberikan inspirasi bagi lembaga pelatihan lainnya untuk mengadopsi pendekatan berbasis teknologi serupa dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kualitas pelayanan publik dan pencapaian visi pembangunan nasional.