ABSTRACT The 21st century is marked by rapid technological advancements, which demand that teachers go beyond merely delivering subject matter, they must also act as creative and innovative facilitators of learning, capable of integrating technology and instilling character values or attitudes so that students can live well and compete in the global era. Based on interviews with the homeroom teacher of class VA at SDK Sang Timur, it was found that students’ sense of responsibility remains lacking. Observations in class VA revealed that 21 students had not yet shown responsible behavior. In response to the urgency of integrating technology into learning, the researcher implemented digital-based media. This was confirmed by unstructured interviews with students of class VA, who expressed the need for digital media that makes learning interactive and relevant to daily life. The digital media were applied in the IPAS subject, as report card documentation showed some students had not yet met the Minimum Mastery Criteria (KKTP) of 75. A classroomaction research was conducted to improve students’ responsibility and learning outcomes in the topic of Indonesia’s Cultural Heritage using digital-based media. The research was carried out in two cycles, each using the same digital media: E-worksheets (E-LKPD), games, videos, and digital images to support the learning process. Improvements in students’ sense of responsibility were evident in several descriptors, such as expressing opinions during group tasks, collaborating within time limits, responding to teacher questions, and confidently presenting assignments. In cycle 1, learning outcomes increased by 20%, reaching 80%. In cycle 2, 22 students scored above the control value of 80. ABSTRAK Abad ke-21 ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi yang menuntut peran guru tidak hanya menyampaikan materi, namun harus mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam mengintegrasikan teknologi serta menanamkan nilai-nilai karakter atau sikap agar peserta didik dapat hidup dengan baik dan mampu bersaing di era global ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VA SDK Sang Timur, diketahui bahwa sikap tanggungjawab peserta didik masih kurang. Hasil observasi di kelas VA menunjukkan ada 21 peserta didik belum bertanggungjawab. Sejalan dengan urgensi integrasi teknologi dalam pembelajaran, peneliti menerapkan media berbasis digital. Hal tersebut terkonfirmasi berdasarkan hasil wawancara tidak terstuktur dengan peserta didik kelas VA, mereka membutuhkan media digital yang membuat pembelajaran menjadi interaktif dengan dikaitkan kehidupan sehari-hari. Media digital tersebut diterapkan pada mata pelajaran IPAS karena berdasarkan hasil studi dokumentasi nilai rapor peserta didik masih ada yang belum memenuhi KKTP (75). Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk meningkatkan sikap tanggungjawab dan hasil belajar pada materi Warisan Budaya Indonesia berbasis media digital. Penelitian ini menggunakan dua siklus, di mana setiap tahap menggunakan media digital yang sama yaitu E-LKPD, Games, video dan gambar digital untuk mendukung pembelajaran. Peningkatan sikap tanggungjawab peserta didik terjadi pada beberapa deskriptor seperti bersedia berpendapat saat mengerjakan tugas kelompok, bekerja sama mengerjakan tugas kelompok sesuai waktu yang telah ditetapkan, menanggapi pertanyaan yang diajukan guru, dan percaya diri mempresentasikan tugas yang diberikan guru. Hasil belajar pada siklus 1 meningkat 20% menjadi 80%. Hasil belajar pada siklus 2 sebanyak 22 peserta didik mendapatkan nilai yang melebihi nilai kontrol yaitu 80.