Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimasi Breakfast Meal Flakes Berbasis Tepung Jali Termodifikasi Rahmawati, Lufi Karisma; Muhandri, Tjahja; Iwansyah, Ade Chandra; Palupi, Nurheni Sri; Ambarwati, Karsi
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 36 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia bekerjasama dengan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB University Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6066/jtip.2025.36.1.13

Abstract

Jali (Coix lacryma-jobi L.) is a promising food crop in Indonesia, but its contribution to food security needs more improvement. This research aimed to analyze physico-chemical characteristics of native jali flour and its modified flour after treated by heat moisture treatment (HMT) and autoclaving-cooling (AC) method, and finally observe their effects on breakfast meal flakes (BMF). Both native and treated flour were analyzed for degree of whiteness, swelling power, solubility, water absorption index (WAI), water holding capacity (WHC), and gelatinization profile. HMT-modified jali flour exhibited solubility of 7.77%, gelatinization temperature of 74.95 °C, and peak viscosity of 3255 cP while amylose and resistant starch content reached 20.50% and 6.27%, respectively. Meanwhile, AC-modified jali flour showed lower solubility (4.13%), higher gelatinization temperature (76.15 °C), peak viscosity of 3220 cP, with amylose content of 22.30% and significantly higher resistant starch content (13.93%). Due to its superior resistant starch content, AC-modified Jali flour was selected for BMF formulation. The formulation was optimized through D-optimal with independent variables of 50−100% jali flour and 0−50% sorghum flour. As a result, the optimum formulation was obtained with a desirability value of 0.713, consisted of 100% jali flour without added sorghum flour. The optimized BMF had resistant starch 11.46%, rehydration capacity 58.48%, and hardness 415.12 gf. The product has the potential to diversify healthy breakfast options for community and may contribute to diabetes prevention.
Evaluasi Penerapan dan Perbaikan CPPOB serta Penyusunan Dokumen Produk Lasagna Beku pada UMKM XYZ Ambarwati, Karsi; Joesen, Pierce; Muhandri, Tjahja
MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah Vol. 20 No. 2 (2025): Manajemen IKM
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/mikm.20.2.147-157

Abstract

Usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Banyak UMKM belum menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki penerapan CPPOB di UMKM XYZ berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, pengumpulan data, evaluasi, perbaikan implementasi CPPOB, penyusunan dokumen, dan pendaftaran izin penerapan CPPOB. Lasagna beku di UMKM XYZ adalah pangan dengan risiko sedang. Pengolahan lasagna beku besar terdiri tahap penerimaan dan penyimpanan bahan baku, pemasakan saus keju, pemasakan saus bolognese, filling, pemanggangan, serta penyimpanan produk. Evaluasi penerapan CPPOB dilaksanakan berdasarkan 25 aspek yang terbagi menjadi 68 klausul penilaian sarana produksi pangan. Hasil penilaian menunjukkan kesesuaian penerapan CPPOB di UMKM XYZ sebesar 60,75% dengan 28 klausul yang tidak sesuai. Hasil evaluasi penerapan CPPOB ditemukannya 14 ketidaksesuaian minor dan 14 ketidaksesuaian mayor sehingga jumlah bobot ketidaksesuaian sebesar 42. Perbaikan dilakukan terhadap 10 ketidaksesuaian minor dan 12 ketidaksesuaian mayor sehingga jumlah bobot ketidaksesuaian setelah perbaikan menjadi 8. Setelah dilakukan evaluasi sarana produksi pada UMKM XYZ mempunyai rating A (sangat baik).