Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Effect of Human and Spatial Crowding on Repurchase Intention in Restaurant Using Brand and Customer Satisfaction as a Mediation Variable Ulinnuha, Husna; Setiawan, Budi; Isaskar, Riyanti; Wahyuningtyas, Agustina Shinta Hartati
HABITAT Vol. 36 No. 1 (2025): April
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2025.036.1.5

Abstract

Crowding in the physical environment of restaurants are common in popular restaurants. Human crowding refers to the large number of visitors in the restaurant. And spatial crowding refers to the dense physical environment of a restaurant, such as a large number of tables and chairs and decorations or restaurant design ornaments that are dense enough to make the restaurant look narrower. Through this density and crowding, restaurants must provide a good image or reputation to increase consumer attachment, satisfaction, and repurchase intentions. Data was collected using an online questionnaire and distributed to 200 respondents from spicy noodle restaurant consumers. Furthermore, data analysis uses SEM-PLS (Structural Equation Modeling - Partial Least Square) with the help of WarpPLS 8.0 software. The results showed that human and spatial crowding affects brand image, brand image affects brand attachment and customer satisfaction, brand attachment and customer satisfaction affect repurchase intention, and human and spatial crowding influence repurchase intention through brand image, brand attachment, and customer satisfaction as mediation. Based on this study's results, the operant hoped that the restaurant can determine strategies by considering variables and indicators that can increase customer satisfaction and repurchase intentions.
Analisis Efisiensi Pemasaran Pakcoy ( Brassica Rapa L. ) Bersertifikat Prima-3 (Studi Kasus Di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) Ulinnuha, Husna; Muhaimin, Abdul Wahib; Faizal, Febriananda; Setiawan, Budi; Isaskar, Riyanti
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2024.008.03.31

Abstract

Desa Tawangargo merupakan penghasil pakcoy dan menjadi salah satu daerah di Karangploso yang menerapkan praktik pertanian ramah lingkungan. Produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dan aman dari pestisida, sehingga pemerintah memberikan sertifikat Prima 3. Petani memasarkan ke lembaga pemasaran karena keterbatasan dalam menjalankan fungsi pemasaran. Hal ini menyebabkan rendahnya harga tawar bagi petani, margin pemasaran yang tinggi, dan perbedaan pembagian harga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola saluran pemasaran, menganalisis efisiensi biaya dan operasional serta memberikan strategi agar petani Desa Tawangargo dapat meningkatkan efisiensi pemasaran pakcoy. Metode pengambilan sampel petani menggunakan metode sensus dengan jumlah sampel sebanyak 9 orang petani pakcoy bersertifikat, sedangkan snowball sampling dilakukan untuk mengambil sampel lembaga pemasaran. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat 3 saluran pemasaran pada lokasi penelitian. Saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang paling efisien. Sedangkan saluran pemasaran III merupakan saluran pemasaran yang tidak efisien karena memperoleh margin yang tinggi dan nilai farmer's share kurang dari 50% yaitu 34,4%.