Memiliki anak berkebutuhan khusus menghadirkan tantangan besar yang berdampak pada kesejahteraan emosional, fisik, sosial, dan ekonomi keluarga, khususnya ibu sebagai pengasuh utama. Penelitian ini bertujuan meninjau literatur terkait resiliensi ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dengan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi resiliensi, bentuk dukungan sosial, serta strategi coping yang digunakan. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur terhadap 30 artikel nasional dan internasional yang diterbitkan antara tahun 2010–2025, dengan pendekatan analisis kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa resiliensi ibu dipengaruhi oleh faktor internal seperti optimisme, religiusitas, dan kemampuan mengelola emosi, serta faktor eksternal seperti dukungan sosial dari keluarga, komunitas, dan institusi pendidikan. Hubungan positif ditemukan antara tingkat resiliensi dan kesejahteraan psikologis, sedangkan hubungan negatif tercatat antara resiliensi dan tingkat stres pengasuhan. Faktor budaya juga berperan penting dalam membentuk makna dan strategi adaptasi ibu. Penelitian ini menegaskan pentingnya program intervensi berbasis komunitas, edukasi, serta dukungan keluarga untuk membangun dan memperkuat resiliensi ibu. Implikasi praktis mengarahkan perlunya intervensi berkelanjutan yang mengintegrasikan pendekatan budaya, religius, dan dukungan sosial dalam mendampingi ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus.