ABSTRAK Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di kalangan remaja. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan remaja mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA di Kelurahan Sukamentri, Kabupaten Garut, serta mengevaluasi efektivitas kegiatan penyuluhan dalam meningkatkan pemahaman mereka. Metode yang digunakan adalah pemberdayaan masyarakat melalui edukasi kolaboratif antara tim pengabdian masyarakat dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Garut, yang menyasar remaja perwakilan RW 1–10 dan RW 21 kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Kota. Berdasarkan hasil survei pengetahuan tentang bahaya Napza terhadap 100 responden remaja usia 12–18 tahun, ditemukan bahwa 46% memiliki tingkat pengetahuan cukup, 28% kurang, dan hanya 26% yang memiliki pengetahuan baik. Intervensi edukatif yang dilakukan pada 48 remaja menunjukkan peningkatan skor rata-rata pengetahuan remaja dari 70,22 menjadi 75,22. Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi berkelanjutan dan partisipasi aktif masyarakat, termasuk pembentukan Warga Peduli NAPZA, sebagai strategi pencegahan penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja. Kata Kunci: Remaja, Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat NAPZA ABSTRACT The misuse of narcotics, psychotropics, and addictive substances (NAPZA) is a serious public health issue, particularly among adolescents. This study aims to describe the level of knowledge among teenagers regarding the dangers of NAPZA abuse in Sukamentri Subdistrict, Garut Regency, and to evaluate the effectiveness of educational interventions in improving their understanding. The method used was community empowerment through collaborative health education involving a community service team and the National Narcotics Agency (BNN) of Garut, targeting adolescent representatives from RW 1–10 and RW 21. A survey of 100 adolescents aged 12–18 revealed that 46% had moderate knowledge, 28% had low knowledge, and only 26% demonstrated a high level of understanding. Educational interventions led to an increase in average knowledge scores from 70.22 to 75.22. These findings underscore the importance of continuous education and active community participation, including the formation of "Warga Peduli NAPZA" (NAPZA-Aware Citizens), as a strategic effort to prevent substance abuse among adolescents. Keywords: NAPZA, Health education, Community empowerment, Adolescents.