Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pijat Oksitosin dan Pemberian Sayur Jantung Pisang terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Mustikasari, Mulya; Nency, Aprilya; Jayatmi, Irma
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.97

Abstract

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Namun, berbagai kendala sering dialami ibu dalam memproduksi ASI. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Garut pada tahun 2022 sebesar 65,8% dan pada tahun 2023 sebesar 66,2%. Tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah, seperti stunting, keterlambatan perkembangan, serta obesitas akibat konsumsi susu formula. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menstimulasi produksi hormone prolactin dan oksitosin melalui pemberian pijat oksitosin dan konsumsi sayur jantung pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin dan pemberian sayur jantung pisang terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan secara langsung kepada 2 orang ibu menyusui yang ASI nya sedikit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 120 cc menjadi 350 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 230 cc. Sayur jantung pisang juga berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 130 cc menjadi 400 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 270 cc. sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI antara ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin dan sayur jantung pisang dimana peningkatan lebih banyak pada ibu nifas yang diberikan sayur jantung pisang dengan selisih 40 cc. Disarankan agar ibu hamil yang mengalami kekurangan ASI melakukan pijat oksitosin dan mengonsumsi sayur jantung pisang secara rutin sebagai bagian dari pola makan sehat untuk meningkatkan ASI.
Pengaruh Pijat Oksitosin dan Pemberian Sayur Jantung Pisang terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas Mustikasari, Mulya; Nency, Aprilya; Jayatmi, Irma
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 4 No. 02 (2025): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70304/jmsi.v4i02.14

Abstract

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Namun, berbagai kendala sering dialami ibu dalam memproduksi ASI. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Garut pada tahun 2022 sebesar 65,8% dan pada tahun 2023 sebesar 66,2%. Tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah, seperti stunting, keterlambatan perkembangan, serta obesitas akibat konsumsi susu formula. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menstimulasi produksi hormone prolactin dan oksitosin melalui pemberian pijat oksitosin dan konsumsi sayur jantung pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin dan pemberian sayur jantung pisang terhadap produksi ASI pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan secara langsung kepada 2 orang ibu menyusui yang ASI nya sedikit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 120 cc menjadi 350 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 230 cc. Sayur jantung pisang juga berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu nifas dengan peningkatan dari 130 cc menjadi 400 cc dalam 7 hari artinya meningkat sebesar 270 cc. sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI antara ibu nifas yang diberikan pijat oksitosin dan sayur jantung pisang dimana peningkatan lebih banyak pada ibu nifas yang diberikan sayur jantung pisang dengan selisih 40 cc. Disarankan agar ibu hamil yang mengalami kekurangan ASI melakukan pijat oksitosin dan mengonsumsi sayur jantung pisang secara rutin sebagai bagian dari pola makan sehat untuk meningkatkan ASI.
Pengaruh Terapi Pemberian Sayur Jantung Pisang dan Ekstrak Daun Kelor Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Cibatu Kabupaten Garut Tahun 2023 Mustikasari, Mulya; Rini, Ageng Septa; Jayatmi, Irma
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.10305

Abstract

Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Garut tahun 2021 baru mencapai 68,70% dari target 85%. Puskesmas Cibatu cakupan ASI eksklusif pada tahun 2022 baru mencapai 54,5% dan masih jauh dari target yang ditetapkan sebesar 85%. Banyak faktor penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif diantaranya adalah asupan gizi yang rendahJantung pisang dan daun kelor memiliki potensi menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin yang efekif meningkatkan dan memperlancar produksi ASI, jantung pisang mudah didapat sehingga cocok untuk membantu meningkatkn memperlancar ASI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi pemberian sayur jantung pisang dan ekstrak daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI pada Ibu Nifas. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen dengan Pre test - Post test with control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas sebanyak 108 orang. Besar sampel dihitung berdasarkan rumus Slovin dan diperoleh sebanyak 52 responden yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu 26 kelompok eksperimen dan 26 kelompok kontrol. Teknik sampel menggunakan Accidental Sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney Test.  Rata-rata skor produksi ASI sebelum diberikan sayur jantung pisang sebesar 56,54 dan sesudah diberikan sayur pepaya sebesar 90. Pada kelompok ekstrak daun kelor sebelum diberikan sebesar 56,92 dan sesudah diberikan sebesar 90,77. Hasil bivariat diperoleh p-value 0,069. Tidak terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI antara kelompok yang diberi sayur jantung pisang dan kelompok yang diberi ekstrak daun kelor dengan p-value 0,690. Diharapkan bagi puskesmas melalui petugas kesehatan agar menganjurkan kepada ibu nifas untuk mengkonsumsi sayur jantung pisang dan ekstrak daun kelor untuk meningkatkan produksi ASI.