Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif. Ketikapenyakit ginjal kronis sudah memasuki fase ESRD (End Stage Renal Disease),pasien membutuhkan terapi seumur hidup yaitu terapi hemodialisis. Hemodialisisadalah terapi pengganti fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa metabolisme atauracun dari peredaran darah menggunakan alat dialyzer. Malnutrisi merupakanmasalah gizi utama pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis sehingga dapatmenyebabkan status gizi buruk dan prediktor terjadinya kematian pada pasienpenyakit gagal ginjal kronis. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan asupan energi, protein, dan adekuasi hemodialisis dengan status gizipasien gagal ginjal kronis hemodialisis rawat jalan di RS BaliMéd Denpasar. Jenispenelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan rancangan crosssectional. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 30 orang. Pengambilan sampeldilakukan dengan metode consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukandengan metode wawancara, pengukuran, serta pencatatan data rekam medis pasien.Status gizi dinilai menggunakan skor SGA (Subjective Global Assessment), asupanenergi dan protein didapatkan dari rata-rata hasil food recall 2x24 jam, sertaadekuasi hemodialisis dinilai berdasarkan persentase URR (Urea Reduction Ratio)yang tercatat pada rekam medis pasien selama 3 bulan terakhir. Data disajikandengan tabel frekuensi dan tabel silang. Hasil uji analisis Rank Spearmanmenunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energidengan status gizi (p=0,001; r=0,642). Terdapat hubungan yang signifikan antaraasupan protein dengan status gizi (p=0,001; r=0,624). Namun, tidak terdapathubungan yang signifikan antara adekuasi hemodialisis dengan status gizi(p=0,087; r=0,318).