Central obesity is a type of obesity that is closely related to elevated cholesterol levels as one indicator of metabolic syndrome. Central obesity is found in many communities including ASN (government employee) along with changes in diet and community work patterns. The objective of this study was to investigate the relationship between fat intake, central obesity and cholesterol levels among government employee of the ProvincialOffice of Bali. This was an observational study with a cross-sectional design. The number of the subjects involved were 210 people, determined by multistage random sampling. The data collected were food intake, waist circumference and blood cholesterol level.Results showed that 58.1 percent were female and 41.9 percent male with age average of 43.6 years. The average total fat intake was 63.7 g, saturated fat was 25.7 g, cholesterol was 283.3 mg, waist circumference was 84.8 cm and total cholesterol was 183. 6 mg/dl. About 38.6 percent fat intakes were above adequacy, 44.8 percent subjects had central obesity and 34.3 percent of them had cholesterol level above normal (hypercholesterolemia). There was a significant correlation between total fat intake, saturated fat, cholesterol and central obesity with hypercholesterolemia status (p <0.05) and central obesity was the main determinant of Hypercholesterolemia (p< 0.05). It was concluded that central obesity related to hypercholesterolemia among the employee of Bali Provincial Office. ABSTRAK Obesitas sentral merupakan jenis obesitas yang sangat erat hubungannya dengan peningkatan kadar kolesterol sebagai salah satu indikator sindroma metabolik. Obesitas sentral banyak ditemukan di masyarakat termasuk ASN seiring dengan adanya perubahan pada pola makan dan pola kerja masyarakat. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara asupan lemak, obesitas sentral dan dengan kadar kolesterol pada Aparatur Sipil Negara Pemda Provinsi Bali. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemda Provinsi Bali berjumlah 210 orang, yang ditentukan secara multi stage random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi asupan makanan, berat badan dan tinggi badan, lingkar pinggang dan kolesterol darah. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan analisis bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 58,1 persen sampel berjenis kelamin perempuan dan 41,9 persen laki laki dengan umur rata rata 43,6 tahun. Rata rata asupan lemak total sehari 63,7 g, lemak jenuh 25,7 g, kolesterol 283,3 mg, lingkar pinggang 84,8 cm dan kadar kolesterol total 183,6 mg/dl. Sebanyak 38,6 persen asupan lemak di atas kecukupan, 44,8 persen sampel mengalami obesitas sentral dan 34,3 persen mengalami hiperkolesterolemi dengan kadar kolesterol > 200 mg/dl. Terdapat hubungan signifikan antara asupan lemak total, lemak jenuh, kolesterol dan obesitas sentral dengan status hiperkolesterolemia pada ASN Pemda Provinsi Bali ( p< 0,05) dan analisis mulitivariat menunjukkan obesitas sentral merupakan determinan utama hiperkolesterolemia (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa obesitas sentral merupakan determinan utama hiperkoleterolemia pada ASN Pemda Provinsi Bali. Kata kunci: asupan lemak, Lingkar pinggang, hiperkolesterolemia, ASN