Pengungkapan diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan informasi yang mencakup kegiatan, perilaku, perasaan, motivasi, sikap, dan ide-ide yang dimiliki. Pada mahasiswa, kemampuan ini penting untuk mendukung proses akademik, membangun hubungan sosial, dan mengatasi tekanan perkuliahan. Namun, hasil studi terdahulu menunjukkan bahwa beberapa mahasiswa di Jakarta masih mengalami kesulitan dalam melakukan pengungkapan diri secara langsung karena adanya rasa takut dinilai negatif dan kurangnya percaya diri. Harga diri merupakan salah satu faktor psikologis yang berkaitan dengan kemampuan pengungkapan diri. Tujuan penelitian untuk mengetahui peran harga diri terhadap pengungkapan diri pada mahasiswa di Jakarta. Penelitian menggunakan pendeketan kuantitatif non-eksperimental dengan Teknik non-probability sampling jenis convenience sampling. Partisipan berjumlah 400 mahasiswa aktif berusia 18-25 tahun. Instrumen yang digunakan meliputi Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) versi adaptasi Bahasa Indonesia untuk mengukur harga diri dan Revised Self Disclosure Scale (RSDS) untuk mengukur pengungkapan diri. Uji asumsi normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukkan distribusi sebaran normal, sehingga analisis dilakukan dengan korelasi Pearson. Hasil penelitian, terdapat peran antara harga diri terhadap pengungkapan diri pada mahasiswa di Jakarta (r = 0.797, p < 0.01). Semakin tinggi harga diri yang dimiliki oleh mahasiswa, semakin tinggi pula pengungkapan dirinya. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki harga diri rendah, maka akan sulit untuk melakukan pengungkapan diri.