Mahasiswa merupakan kelompok individu dewasa awal yang rentan terhadap stres karena tuntutan akademik dan kehidupan yang semakin kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan meregulasi emosi menggunakan metode journaling. Regulasi emosi menggunakan journaling dapat dilakukan secara digital maupun manual sebagai media penyalur stres. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas peran regulasi emosi terhadap perceived stress berdasarkan metode journaling digital dan journaling manual dalam menurunkan tingkat perceived stress pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan non-probability sampling jenis convenience sampling. Partisipan yang digunakan adalah mahasiswa aktif berusia 18 - 25 tahun, perempuan dan laki-laki dari berbagai universitas dan fakultas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (JABODETABEK), semester 1 - 8, yang memiliki pengalaman melakukan journaling secara digital maupun manual. Penelitian ini menggunakan instrumen pengukuran Perceived Stress Scale (PSS-10) dan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok journaling digital memiliki tingkat perceived stress yang lebih tinggi (mean rank = 220.72) daripada kelompok journaling manual (mean rank = 122.85) dengan hasil uji beda Mann-Whitney U = 6252, z = - 0.212, p < 0.001. Artinya, journaling manual lebih efektif dalam menurunkan tingkat perceived stress daripada journaling digital. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel penelitian dan mengubah metode penelitian menjadi pre-test dan post-test untuk melihat perkembangan secara menyeluruh dari masing-masing kelompok journaling.