Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS SEMIOTIKA PIERCE PADA FILM ANIMASI PORORO TERHADAP PENANAMAN NILAI KARAKTER PADA ANAK Nurinsani, Wafi Fathi; Heryati, Yeti; Laeli, Wardah
Jurnal Metrum Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Metrum
Publisher : PT Metrum Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article analyzes the animated film Pororo the Little Penguin using Charles Sanders Peirce’s semiotic approach, with a focus on character education values that can be transmitted to children. This study employs a qualitative method with a phenomenological approach to describe and analyze phenomena that emerge from the collected data. The data were obtained through film observation and interviews with informants, including Mrs. Lelis, who served as the primary source in understanding the film’s influence on character development in children. The findings reveal that visual elements in the film—such as icons, indexes, and symbols—play a significant role in helping children understand and internalize moral values such as honesty, cooperation, and friendship. Through the analysis of selected episodes, it is evident that the film functions not only as a source of entertainment but also as an effective tool for conveying messages of character education.
ANALISIS SEMIOTIK PADA PUISI SUBUH KARYA AMIR HAMZAH Nurinsani, Wafi Fathi; Ahmad Syaeful Rahman
Journal of Education for The Language and Literature of Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Education For The Language and Literature of Indonesia
Publisher : Program Studi Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jelli.v2i1.591

Abstract

Sastra merupakan sebuah karya berupa tulisan indah yang mengandung unsur imajinatif di dalamnya sehingga dapat dengan mudah dinikmati oleh penikmatnya. Salah satu dari karya sastra adalah puisi. Puisi merupakan karya tulis yang dibuat oleh seorang penulis atau penyair, dengan menggunakan diksi yang indah dan juga dengan tujuan mengungkapkan isi perasaan, pengalaman, dan pemahaman agar dapat dinikmati oleh para pendengar dan pembacanya. Puisi mengalami beberapa perkembangan sesuai masa nya. Salah satunya terdapat puisi angkatan pujangga baru, yaitu sekitar tahun 1920-1930 an. Pada angkatan pujangga baru terdapat pula sastrawan yang menjadi pencetus adanya pujangga baru, diantaranya Sultan Takdir Alisyahbana, Sanusi Pane dan Amir Hamzah. Puisi menjadi salah satu objek pembahasan yang analisisnya dilakukan oleh beberapa peneliti. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai apresiasi puisi. Namun analisis puisi juga tidak hanya dilakukan secara struktural maupun formal, terdapat juga analisis berdasarkan semiotiknya. Analisis berdasarkan semiotik ini merupakan analisis suatu karya yang dilihat maknanya dari segi tanda seperti ikon, simbol dan indeks. Analisis tersebut pada akhirnya menjadi sebuah judul dalam penelitian ini. Dengan tujuan agar pembaca dan pendengar puisi dapat mengetahui makna yang terkandung dalam puisi tersebut berdasarkan tanda-tandanya. Namun tidak hanya berdasarkan tanda, pada artikel ini disampaikan hasil analisis berdasarkan majas atau gaya bahasanya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan merupakan kualitatif deskripsi. Yaitu dengan mengkaji puisi melalui teksnya saja yang kemudian diuraikan dengan cara menjelaskannya atau mendeskripsikan hasil analisis sesuai dengan fakta yang ditemukan dari beberapa sumber. Hasil analisis berdasarkan pendekatan semiotik pada puisi “Subuh” karya Amir Hamzah ini ditemukan elemen semiotika yang paling dominan adalah indeks, namun masih terdapat beberapa elemen juga yang memuat elemen simbol dan ikon.selain itu juga pada ini terdapat majas metafora, hiperbola dan personifikasi.