Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Larangan Tadlis, Ihtikar, dan Ghulul dalam Perspektif Nabi Muhammad SAW: (Studi Kasus Korupsi Pertamina 2025) Rubby Aziz Zaura Kamal; Iqbal Abdul Azis; Vivi Firda Silvia; Lina Marlina
Maslahah : Jurnal Manajemen dan Ekonomi Syariah Vol. 3 No. 2 (2025): Maslahah : Jurnal Manajemen dan Ekonomi Syariah
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/maslahah.v3i2.2232

Abstract

Islam, as a perfect religion, teaches the values of honesty, justice, and transparency in various aspects of life, including economics and business. The prohibition of Tadlis (fraud in transactions), Ihtikar (hoarding goods for unfair profit), and Ghulul (corruption or betrayal of public trust) has been emphasized by Prophet Muhammad (PBUH) to protect society from harmful economic practices. This study aims to analyze the 2025 Pertamina corruption case from the perspective of Islamic prohibitions against Tadlis, Ihtikar, and Ghulul. This research employs a qualitative approach using a case study method, relying on secondary data from scholarly journals, news articles, and other relevant literature. The findings reveal that the corruption case reflects Tadlis through the manipulation of fuel quality information, Ihtikar through unfair price control, and Ghulul through the misappropriation of public funds, resulting in state losses amounting to trillions of rupiah and eroding public trust in the government. The study highlights that corruption is not only a violation of state law but also a moral crime that contradicts Islamic principles. The application of Islamic legal values, such as Ta’zir sanctions in the form of fines, asset confiscation, and severe punishments, can serve as preventive and repressive measures against corruption. Thus, this study aims to contribute to strengthening anti-corruption policies based on Islamic ethics while promoting transparency and justice in national economic governance.
Analisis Implementasi Pariwisata Halal pada Pengelolaan Kolam Renang Aquatik 67 di Kota Tasikmalaya Novi Andriani; Vivi Firda Silvia; Suci Noor Aisah; Lina Marlina
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB) Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jemb.v3i2.5954

Abstract

Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri halal. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2025 terdapat 286 juta jiwa dan didominasi oleh penduduk muslim sebanyak 281 juta jiwa atau 87 persen. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, kebutuhan masyarakat dalam mengonsumsi maupun menggunakan produk dan layanan halal akan terus meningkat.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumber pertama dengan observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep kolam renang syariah di Tasikmalaya memiliki latar belakang yang kuat, yaitu dorongan masyarakat pesantren dan keinginan pengelola untuk menjaga kenyamanan serta keamanan pengunjung, khususnya santri dan Muslimah. Konsep pemisahan hari antara laki-laki dan perempuan sejak awal beroperasi menunjukkan konsistensi dalam menjaga prinsip syariah. Penelitian mengenai implementasi pariwisata halal pada pengelolaan kolam renang di Tasikmalaya menunjukkan bahwa penerapan konsep syariah didorong oleh kebutuhan masyarakat pesantren dan keinginan menjaga kenyamanan serta keamanan pengunjung. Sistem pemisahan jadwal antara laki-laki dan perempuan sejak awal beroperasi menjadi strategi utama yang mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya santri, Muslimah, dan lansia.