Muhammad Amin Arigo Saci
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALYSIS OF AVAILABILITY OF HIV TESTING FACILITIES FOR PREGNANT WOMEN IN GELUMBANG DISTRICT Amadea, Wanda; Annisa Rahmawaty; Muhammad Amin Arigo Saci; Muhammad Cholil Munadi
JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkg.v7i2.2600

Abstract

Early detection of HIV (Human Immunodeficiency Virus) in pregnant women requires facilities and infrastructure that can be used to conduct examinations. This study aims to analyze access to the availability of HIV examination facilities for pregnant women in Gelumbang District. The research design uses a qualitative method with a descriptive approach. Research informants are divided into 2 main informants, 1 key informant, and 1 supporting informant. The accessibility dimension is known that HIV examination services for pregnant women at the Health Center can be carried out during working days and examinations at village midwives can be carried out every day. The availability dimension is known that the availability of the number of rapid test kits at the Gelumbang Health Center is available according to request. The acceptance dimension is known that there is no refusal from pregnant women to undergo HIV examination. The affordability dimension is known that HIV examinations for pregnant women at the Gelumbang Health Center are free of charge. The dimension of adequacy is that the available rapid test tools are sufficient to carry out examinations for all pregnant women in the Gelumbang Health Center working area. The awareness dimension is known that the awareness of pregnant women to independently carry out HIV examinations is still low so that the Gelumbang Health Center makes efforts to increase awareness of pregnant women through counseling and outreach methods. The implementation of HIV examination in the Gelumbang Health Center area has been quite good in terms of accessibility, availability, acceptance, affordability, and adequacy, although there are obstacles in terms of awareness but improvements have been made by the Gelumbang Health Center. All health service facilities are expected to ensure the availability of facilities to carry out HIV examinations for pregnant women to ensure early detection and appropriate intervention.
Pembinaan dan Pemantauan Pesantren Sehat di Pondok Pesantren Nurul Iman, Kabupaten Pesawaran, Lampung: Coaching and Monitoring for a Healthy Boarding School at Nurul Iman Islamic Boarding School, Pesawaran District, Lampung Nada NurSyifa; Fenny Etrawati; Muhammad Amin Arigo Saci
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 3: MARCH 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i3.5050

Abstract

Latar belakang: Provinsi Lampung memiliki 869 pondok pesantren dengan jumlah poskestren sebanyak 179. Poskestren bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada warga pesantren. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan poskestren yang terpadu melalui puskesmas dan stakeholders terkait pesantren sehat. Sehingga diharapkan elemen di lingkungan pesantren (pimpinan, pengelola dan santri) dapat menjadi motor penggerak, motivator dan inovator dalam pembangunan kesehatan. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran pembinaan dan pemantauan pesantren sehat di Pondok Pesantren Nurul Iman yang merupakan sasaran pembinaan dari Subdinas Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melibatkan pegawai lapangan subdinas promosi kesehatan Provinsi Lampung pengurus, dan guru Pondok Pesantren Nurul Iman Kabupaten Pesawaran. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Validitas data dijaga melalui triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi data. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik content analysis. Hasil: Pembinaan dan Pemantauan Poskestren di Pondok Pesantren Nurul Iman Kabupaten Pesawaran Latar belakang: Provinsi Lampung memiliki 869 pondok pesantren dengan jumlah poskestren sebanyak 179. Poskestren bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada warga pesantren. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan poskestren yang terpadu melalui puskesmas dan stakeholders terkait pesantren sehat. Sehingga diharapkan elemen di lingkungan pesantren (pimpinan, pengelola dan santri) dapat menjadi motor penggerak, motivator dan inovator dalam pembangunan kesehatan. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran pembinaan dan pemantauan pesantren sehat di Pondok Pesantren Nurul Iman yang merupakan sasaran pembinaan dari Subdinas Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melibatkan pegawai lapangan subdinas promosi kesehatan Provinsi Lampung pengurus, dan guru Pondok Pesantren Nurul Iman Kabupaten Pesawaran. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Validitas data dijaga melalui triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi data. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik content analysis. Hasil: Pembinaan dan Pemantauan Poskestren di Pondok Pesantren Nurul Iman Kabupaten Pesawaran merupakan bentuk tindak lanjut dari kegiatan pesantren sehat yang diadakan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung meliputi 3 kegiatan yakni persiapan, Musyawarah Masyarakat Pesantren (MMP) dan kunjungan ke poskestren Nurul Iman. Hasil kunjungan pembinaan dan pemantauan Poskestren menunjukkan bahwa pengelola dan kader Poskestren Nurul Iman telah mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penerapan pesantren sehat. Namun, masih terdapat beberapa aspek dalam pesantren sehat yang masih perlu diperhatikan. Pesantren Nurul Iman belum mempunyai struktur organisasi poskestren, sarana tempat cuci tangan di dalam poskestren, media edukasi dan masih adanya pemberian obat antibiotik yang tidak disertai resep dokter. Kesimpulan: Poskestren Nurul Iman telah melaksanakan dan mengikuti arahan dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Namun, ditemukan beberapa aspek yang masih harus diperbaiki dan ditindak lanjuti. Sehingga, Poskestren Nurul Iman masih perlu pembinaan dan pemantauan rutin oleh Puskesmas Kalirejo dalam menjalankan fungsinya.