Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Indonesia Colorectal Cancer Risk Assessment (Ina_Cocara):Identifikasi Profil Risiko Pada Mahasiswa Lengga, Vivop Marti; Jundiah, R. Siti; Sumbara, Sumbara
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18784

Abstract

ABSTRACT Colorectal cancer is the third most common type of cancer and the second most common cause of cancer-related deaths worldwide, including Indonesia. The number of colorectal cancer patients diagnosed at a young age is still under-detected, so the risk of death is higher. This impact can be reduced by implementing a primary preventive strategy to determine the level of risk earlier through the latest instrument specifically for the Indonesian community and non-invasive in the form of The Indonesian Colorectal Cancer Risk Assessment (Ina_CoCaRA). This study aims to develop the Ina_CoCaRA nursing assessment instrument, as well as to analyze the risk profile of colorectal cancer incidence in nursing students. This quantitative study uses a descriptive method, to describe the risk profile of colorectal cancer in a group of students through the Ina_CoCaRA assessment instrument which has been tested for validity and reliability. The number of samples was 100 students with a sampling technique using the stratified random sampling technique. The results showed that the risk profile of colorectal cancer in students included no risk (27%) and low risk (73%). This means that most students have a risk, although in the low category, of developing colorectal cancer. This occurs due to lifestyle factors, especially frequent consumption of junk food, lack of exercise, and sedentary lifestyle factors. The risk profile of colorectal cancer in students using the Ina_CoCaRA instrument is low risk. If there is no change in a healthier lifestyle, the risk of developing colorectal cancer with increasing age can be categorized as moderate or even severe. The development of the Ina_CoCaRA instrument is still needed according to the age group and culture of each region to determine early detection instruments that can be given periodically so that colorectal cancer does not occur. Keywords: Colorectal Cancer, Ina_CoCaRA, Risk Assessment, Risk Profile  ABSTRAK Kanker kolorektal merupakan jenis kanker terbanyak ketiga dan menjadi penyebab kematian terbanyak kedua terkait kanker di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jumlah pasien kanker kolorektal yang terdiagnosis pada usia muda masih kurang terdeteksi dengan cepat, sehingga risiko kematian menjadi lebih tinggi. Dampak ini dapat dikurangi dengan menerapkan strategi preventif primer untuk mengetahui tingkat risiko lebih dini melalui instrumen terbaru khusus masyarakat Indonesia dan noninvasif berupa The Indonesian Colorectal Cancer Risk Assessment (Ina_CoCaRA). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen pengkajian keperawatan Ina_CoCaRA, sekaligus menganalisis profil risiko kejadian kanker kolorektal pada Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif, untuk menggambarkan profil risiko kanker kolorektal pada kelompok mahasiswa melalui instrumen pengkajian Ina_CoCaRA yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil risiko kanker kolorektal pada mahasiswa meliputi tidak berisiko (27%) dan berisiko rendah (73%). Artinya, sebagian besar mahasiswa memiliki risiko meskipun dalam kategori rendah untuk mengalami kanker kolorektal. Hal ini terjadi karena faktor gaya hidup terutama seringnya mengonsumsi junk food, kurang olahraga, dan faktor sedentary lifestyle. Profil risiko kanker kolorektal pada mahasiswa melalui instrumen Ina_CoCaRA yaitu berisiko rendah. Jika tidak ada perubahan gaya hidup yang lebih sehat, maka risiko terjadinya kanker kolorektal seiring bertambahnya usia dapat menjadi kategori sedang bahkan berat. Masih dibutuhkan pengembangan instrumen Ina_CoCaRA sesuai kelompok usia dan budaya tiap daerah untuk menetapkan instrumen deteksi dini yang dapat diberikan secara berkala sehingga kanker kolorektal tidak terjadi. Kata Kunci: Ina_CoCaRA, Kanker Kolorektal, Profil Risiko, Risk Assessment.
Peningkatan Literasi Kesehatan Masyarakat Melalui Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan di Kabupaten Bandung Pratidina, Eki; Jundiah, R. Siti; Rokayah, Cucu; Irawan, Susan; Imam, Haerul
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cddf9a30

Abstract

Kesehatan masyarakat merupakan hal penting dalam meningkatkan kualitas hidup, khususnya di daerah pinggiran kota yang seringkali memiliki akses terbatas terhadap informasi kesehatan. RW 06 Dusun Andir, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, menghadapi berbagai masalah kesehatan, seperti potensi stunting pada anak, hipertensi pada orang dewasa, dan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai perilaku hidup bersih, kesehatan ginjal, penyalahgunaan zat pada remaja, serta kebersihan lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan dasar, termasuk skrining tekanan darah, pencegahan stunting, kesehatan ginjal, serta pencegahan penyalahgunaan zat pada remaja. Metode yang digunakan meliputi identifikasi masalah kesehatan melalui wawancara dengan masyarakat, wawancara langsung tokoh Masyarakat, penyuluhan langsung mengenai pencegahan stunting, pengelolaan hipertensi, pola hidup sehat, kesehatan ginjal, pencegahan penyalahgunaan zat pada remaja, serta kebersihan lingkungan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat yang signifikan, tercatat dengan peningkatan skor pengetahuan dari 58,4 (pre-test) menjadi 85,2 (post-test). Perubahan skor menunjukkan peningkatan sebesar 45.89% setelah edukasi penyuluhan. Penyuluhan ini berhasil meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya deteksi dini penyakit dan penerapan pola hidup sehat. Hasil pengabdian ini menegaskan pentingnya pendekatan edukatif-partisipatif dalam meningkatkan literasi kesehatan di komunitas yang membutuhkan.
Studi Literatur: Disfungsi Seksual pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialysis Hardianti, Suci; Jundiah, R. Siti; Muliani, Rizki
Mando Care Jurnal Vol. 2 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Yayasan Mandar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55110/mcj.v2i1.105

Abstract

  One of the effects of chronic kidney disease is a decrease in sexual function due to long hemodialysis, where patients who undergo hemodialysis for a long time will experience an inability to enjoy sexual activity so that it has an impact on fulfilling their needs. sexuality and change the patient's sexuality pattern. Sexual dysfunction in female hemodialysis patients causes increased pain in women (dyspareunia) and difficulty in vaginal mucus, whereas in men it includes disorders of sexual desire, erectile dysfunction and premature ejaculation. The aim of this study was to review the extent of sexual function in chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. This type of research uses a Literature Review (LR) with a population of 69 journals, with a sample of 2 national journals and 13 international journals according to the inclusion criteria of international or national journals related to sexual dysfunction in hemodialysis patients, journals published in a span of 10 years (2010 - 2020) ) and the journal must be in full text. Evaluation of the feasibility of the data using the Joanna Brigs Institute (JBI) by filling in the critical appraisal tool checklist sheet. The results showed sexual dysfunction that occurs in men is found; dissatisfaction, avoidance, loss of energy, premature ejaculation and erectile dysfunction, impotence, does not last long during sexual activity, lack of excitement, and the condition of sperm mixed with blood. Whereas in women it is found; dissatisfaction, orgasm, decreased desire, lubrication, pain during intercourse, reluctance to engage in sexual activity, decreased desire and libido. It is hoped that this research will serve as a theoretical basis in the nursing process both applied and theoretically.