Kemajuan teknologi digital membuka peluang baru dalam metode pembelajaran, termasuk dalam memperdalam pemahaman iman anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran storytelling digital berbasis Alkitab dalam membantu anak usia 6-11 tahun memahami nilai-nilai iman. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur sebagai metode pengumpulan data, penelitian ini menemukan bahwa storytelling digital mampu meningkatkan minat, daya ingat, dan pemahaman anak terhadap ajaran Kristen berkat penyajian yang bersifat visual, audio, dan interaktif. Keberhasilannya didukung oleh faktor seperti kreativitas konten, keterlibatan orang tua atau guru, serta kemudahan akses teknologi. Namun, terdapat tantangan seperti potensi gangguan dari perangkat digital serta perlunya penyesuaian bagi anak yang memiliki keterbatasan teknologi. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa storytelling digital berbasis Alkitab dapat menjadi sarana edukatif yang efektif bagi anak-anak, asalkan disertai pendampingan serta desain konten yang selaras dengan perkembangan kognitif mereka. Advances in digital technology open up new opportunities in learning methods, including in deepening children's understanding of faith. This study aims to explore the role of Bible-based digital storytelling in helping children aged 6-11 years understand the values of faith. Using a qualitative approach with literature studies as a method of data collection, this study found that digital storytelling can increase children's interest, memory, and understanding of Christian teachings thanks to visual, audio, and interactive presentations. Its success is supported by factors such as content creativity, parental or teacher involvement, and ease of access to technology. However, there are challenges such as potential interference from digital devices and the need for adjustments for children with technological limitations. The conclusion of this study confirms that Bible-based digital storytelling can be an effective educational tool for children, as long as it is accompanied by guidance and content design that is in line with their cognitive development.