Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Terapi Aktivitas Kelompok dengan Terapi Butterfly Hug Terhadap Tingkat Kecemasan Lansia di Panti Werdha Kasih Ayah Bunda Ameliani, Indri; Siti Robeatul Adawiyah; Adilah Salsabila; Ahmad Kurtusi; Aninda Rizki Maulida; Anis Nurfaidah; Anisa; Dida Ningtias; Dita Faradillah; Dwi Sinta
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 3 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i3.503

Abstract

Introduction: The elderly are individuals who have entered the age of 60 years and above. The World Health Organization (WHO) classifies the elderly in several categories: middle age (45-59 years), elderly (60-74 years), elderly (75-90 years), and very old age (90 years). As they age, the elderly are more prone to experiencing anxiety disorders that can impact their quality of life. Objective: The purpose of Butterfly Hug Group Activity Therapy is to reduce anxiety in the elderly. Method: This group activity therapy has 3 stages, namely the orientation stage, the work stage with the administration of butterfly hug therapy, and the termination stage. Result: The population in this activity was the elderly totaling 13 people by distributing the "Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)" pre-test and post-test anxiety level questionnaires. The results of the pre-test questionnaire before therapy were obtained by 4 elderly people with moderate anxiety, 8 elderly people experienced mild anxiety, and 1 elderly person had no anxiety. Meanwhile, the post-test results after butterfly hug therapy were obtained, 1 elderly person experienced mild anxiety and 12 elderly people had no anxiety. Conclusion: Butterfly Hug therapy can provide positive benefits for the elderly who have been intervened such as, reducing anxiety and anxiety, improving comfort, and improving sleep quality. For the elderly, it also helps reduce mind distractions and improves the ability to focus and concentrate.
Hubungan Perilaku Cuci Tangan Menggunakan Sabun Dengan Terjadinya Diare Pada Anak Kelas 5 Di SDN Nagrog Kab.Tangerang Tahun 2024 Dida Ningtias; Ida Faridah; Ria Setia Sari
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): GJIK - AGUSTUS s/d JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v2i2.866

Abstract

Latar Belakang : Diare merupakan gejala yang disebabkan oleh gangguan pencernaan, penyerapan, dan sekresi diare terjadi akibat gangguan transportasi air dan elektrolit di usus. Sekitar 500 juta anak di seluruh dunia menderita diare setiap tahunnya, dan 20% di antaranya meninggal karena diare dan dehidrasi Tujuan : Untuk Mengatahui Hubungan Perilaku Cuci Tangan Menggunakan Sabun Dengan Terjadinya Diare Pada Anak Kelas 5 Di SDN. Nagrog Kab.Tangerang Tahun 2024. Desain Penelitian : penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif correlation yang menggunakan pendekatan Cross Sectional Teknik Sampel : Menggunakan total sampling. Jumlah Sampel : 120 responden Analisa data : Uji Normalitas, Analisa Univariat , Analisa Bivariat ( Uji chi- square) Hasil : analisis dengan menggunakan uji chi-square terdapat hasil P-Value 0.001 Kesimpulan : Bahwa ada hasil Hubungan antara perilaku cuci tangan menggunakan sabun dengan terjadinya diare pada anak kelas 5 di SD Nagrog Kab. Tangerang tahun 2024 Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,001 < 0,05. Saran : Untuk pihak sekolah perlu digerakan promosi kesehatan melalui pembentukan anggota usaha kesehatan (UKS), yang mana nantinya sebagai agen untuk meningkatkan kualitas kesehatan siswa khususnya mengurangi diare.