Perkembangan pesat teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara mahasiswa mengakses informasi akademik, menggantikan sumber cetak tradisional dengan berbagai referensi digital yang lebih mudah diakses. Dengan platform seperti Google Scholar, ResearchGate, dan repositori open access lainnya, mahasiswa kini memiliki akses lebih cepat dan luas terhadap materi akademik. Meskipun kemudahan akses ini meningkatkan efisiensi, tantangan baru muncul, seperti penurunan kualitas pemahaman materi dan praktik plagiarisme akibat ketergantungan pada cara instan dalam mengakses informasi. Literasi digital menjadi keterampilan kunci untuk memanfaatkan referensi digital secara bijak dan meningkatkan produktivitas akademik. Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review untuk mengkaji pengaruh transformasi akses informasi terhadap produktivitas mahasiswa, dengan menyoroti pentingnya literasi digital dan tantangan yang dihadapi, seperti plagiarisme dan gangguan digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi digital yang baik dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menilai kredibilitas sumber dan mengorganisir referensi, sementara kurangnya literasi ini dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, institusi pendidikan perlu memasukkan literasi digital dalam kurikulum, memberikan pelatihan perangkat lunak manajemen referensi, serta memperkenalkan kebijakan tentang plagiarisme dan penggunaan teknologi secara etis. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat menjadi pembelajar yang lebih mandiri, kritis, dan produktif dalam menghadapi tantangan akademik dan dunia kerja.