Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen Kandora sebagai respons terhadap kurangnya media pembelajaran yang inovatif dan menarik dalam mata pelajaran Seni Budaya, khususnya topik “Seni Musik Tradisional.” Metode pengajaran konvensional dan minimnya pemanfaatan media digital menyebabkan rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mengembangkan video animasi berbasis kearifan lokal Toraja yang menampilkan tradisi musik Marendeng Marampa, bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa kelas VIII. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model Four-D (4D), yang mencakup tahap Define, Design, Develop, dan Disseminate. Karena keterbatasan waktu dan anggaran, penelitian hanya dilaksanakan hingga tahap Develop. Pada tahap Define, dilakukan analisis kebutuhan melalui observasi dan wawancara dengan guru Seni Budaya serta kajian karakteristik siswa. Tahap Design meliputi pemilihan media video animasi berbasis budaya lokal, penentuan format MP4, penyusunan storyboard, dan perancangan konten visual-audio sesuai materi.Tahap Develop mencakup produksi media menggunakan Animaker, Canva, dan CapCut. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, diikuti uji coba kepada guru dan siswa untuk menilai kepraktisan. Instrumen yang digunakan berupa angket validasi dan kepraktisan dengan skala Likert. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, dan penyebaran angket. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk menilai kelayakan media dan secara kualitatif untuk mengolah masukan dari validator dan pengguna. Hasil penelitian menunjukkan media tergolong Sangat Valid dengan skor 81% dari ahli materi dan 92% dari ahli media. Uji kepraktisan memperoleh skor 95% dari guru dan 92% dari siswa, menunjukkan media Sangat Praktis dan layak digunakan sebagai alat pembelajaran yang efektif, menarik, dan relevan secara budaya.