Paparan asap rokok dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang berujung pada kematian. Banyak penelitian mengenai dampak merokok aktif terhadap kesehatan dan efek toksik keseluruhan, tetapi efek perokok pasif terhadap kesehatan tidak sepenuhnya dipahami. Asap rokok mengandung radikal bebas yang menyebabkan peningkatan stres oksidatif dan kerusakan organ. Salah satu bahan herbal, yaitu ekstrak daun teh hijau dapat menangani stress oksidatif sebab memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh daun teh hijau terhadap kerusakan organ paru, hepar, dan ginjal akibat paparan pasif asap rokok dengan menggunakan model tikus jantan galur Wistar.Jenis penelitian adalah eksperimen. Sampel berupa tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar selama 30 hari diberi paparan pasif asap rokok kretek tanpa filter dengan dosis 1 batang sehari dan ekstrak methanol daun teh hijau dengan dosis 100mg/kgBB. Setelah dilakukan pembedahan organ paru, hepar, dan ginjal, kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Data diuji secara statistik mengunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan paparan pasif asap rokok pada tikus menyebabkan kerusakan pada organ bermakna secara statistik, pada paru (113,93%, p=0,000), hepar (59%, p=0,003), dan ginjal (89,82%, p=0,001). Pemberian ekstrak daun teh hijau pada tikus yang diberikan paparan pasif asap rokok dapat menurunkan kerusakan organ akibat paparan pasif asap rokok pada paru sebesar (49,04%, p=0,001), hepar sebesar (10,94%, p=0,132), dan ginjal sebesar (40,38%, p=0,003). Disimpulkan bahwa ekstrak daun teh hijau dapat memperbaiki kerusakan organ paru, hepar, dan ginjal akibat paparan pasif asap rokok.