Kebiasaan merokok di kalangan remaja masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Meskipun data menunjukkan bahwa 7,4% perokok aktif berusia 10–18 tahun, penelitian mengenai bagaimana kebiasaan ini terbentuk dalam konteks sosial dan budaya lokal masih terbatas. Tujuan penelitian untuk mengetahui proses pembentukan kebiasaan merokok pada remaja yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan pendekatan fenomenologi dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Adapun variabel penelitian adalah kebiasaan merokok dan faktor determinan sosialnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan kebiasaan merokok pada remaja terjadi karena beberapa faktor yaitu internal (keluarga), eksternal (masyarakat, pergaulan) dan keinginan diri sendiri. Dalam lingkungan keluarga remaja mendapatkan stimulan akibat sehari-harinya melihat secara langsung kebiasaan merokok anggota keluarganya. Dalam masyarakat, dorongan untuk merokok umumnya berasal dari lingkungan pergaulan dengan teman sebaya. Faktor lainnya yaitu dorongan keinginan sendiri sebagai bentuk rekleksi untuk menunjukkan kedewasaan atau untuk mengatasi rasa stress dan kekecewaan. Kesimpulan penelitian bahwa perilaku kebisaan merokok pada remaja terjadi karena pengaruh faktor lingkungan internal (keluarga) dan faktor ekstrenal (masyarakat) dan atas kemauannya sendiri.