Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN KOLABORASI KELUARGA DAN TENAGA KESEHATAN DALAM PERAWATAN PALIATIF: LITERATURE REVIEW Arif, Rifda Nur Achriyana; Kamil, Muhammad Rayhan; Arsi, Siti Julaicha; Oktavia, Herlianti; Khoirunnisa, Khoirunnisa; Aini, Karin Nur; Kirin, Rosalina; Rahmasari, Nur Alya; Wati, Rizkia; Anwar, Laily Rizky; Permana, Muhammad Rizki; Pashar, Imran
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45350

Abstract

Kajian literatur ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendekatan holistik dalam perawatan paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit serius dan mengancam jiwa. Perawatan paliatif tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga mencakup dimensi psikologis, sosial, dan spiritual. Dalam konteks ini, kolaborasi antara tenaga kesehatan dan keluarga pasien menjadi sangat krusial untuk mencapai perawatan yang optimal dan berpusat pada pasien. Studi ini bertujuan untuk meninjau literatur terkait peran kolaboratif antara keluarga dan tenaga kesehatan dalam perawatan paliatif. Metode yang digunakan adalah literature review terhadap delapan artikel yang dipublikasikan pada tahun 2019 hingga 2024 dan diperoleh melalui pencarian di database Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect. Hasil kajian menunjukkan bahwa intervensi seperti Advance Care Planning (ACP) dan Family Talk Intervention (FTI) efektif dalam meningkatkan akurasi pengambilan keputusan medis, mengurangi tingkat kecemasan pada pasien dan keluarga, serta memperkuat hubungan emosional antar anggota keluarga. Selain itu, pelatihan komunikasi bagi tenaga kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kualitas interaksi dengan pasien dan keluarga. Namun demikian, ditemukan pula beberapa hambatan yang menghalangi kolaborasi efektif, antara lain keterbatasan keterampilan komunikasi, kurangnya dukungan struktural di institusi pelayanan kesehatan, dan perbedaan latar belakang sosial budaya. Dari hasil kajian ini, dapat disimpulkan bahwa kolaborasi yang terstruktur dan berkelanjutan antara keluarga dan tenaga kesehatan merupakan kunci dalam penyediaan perawatan paliatif yang berkualitas, manusiawi, dan berfokus pada kebutuhan unik setiap pasien.
Empowerment Of Salted Fish Sellers' Groups in Sungai Batang Ilir Village Febriana, Annisa; Hapsari, Restiana Kartika Mantasti; Heryyanoor, Heryyanoor; Hikmah, Nur; Putri, Hidayah; Arifudin, Muhammad Nor; Abdillah, Ahmad Rizqo; Ghani, Zaini; Anwar, Laily Rizky
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/27v9nt24

Abstract

The salted fish processing and sales business is the main source of income for the people of Sungai Batang Ilir Village. The limited knowledge of salted fish processors and sellers regarding occupational health and safety (K3), entrepreneurship and business management, and online marketing branding is a barrier to improving the welfare of the salted fish seller group. Furthermore, this village is a flood-prone area that impacts business continuity and public health. This community service activity aims to increase the capacity of the salted fish seller group through training on occupational health and safety (K3), entrepreneurship and business management training, branding and online marketing management training, as well as education on flood disaster mitigation and other health education. The implementation method includes interactive lectures, demonstrations, mentoring, and pre- and post-test evaluations. The results of the activity showed an increase in participants' knowledge of 84% in K3 aspects, 80% in entrepreneurship, 80% in branding and online marketing, and 84% in flood disaster mitigation. In addition, participants were able to apply simple product branding and understand flood mitigation steps. This program is expected to become a model for community empowerment based on local potential with a multidimensional approach that integrates economic, health, and environmental aspects..