Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

EFEKTIFITAS PENCUCIAN LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NaCl 0.9% DAN KOMBINASI LARUTAN NaCl 0.9% DENGAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH 40% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETES Pashar, Imran; Armiyati, Yunie; Pranata, Satriya
Jurnal Luka Indonesia Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik menahun yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai komplikasi. Data International Diabetes Federation (IDF) 2015 menunjukkan bahwa penderita DM di dunia berjumlah 415 juta jiwa. Salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh DM adalah ulkus diabetik. Perawatan luka kaki diabetes memerlukan waktu yang cukup lama. Pencucian luka yang tepat menjadi faktor penting dalam penyembuhan luka. Larutan NaCl 0.9% dan rebusan daun sirih merah dapat digunakan sebagai cairan untuk mencuci luka. Tujuan Penelitian: untuk menganalisis efektifitas pencucian luka menggunakan larutan NaCl 0,9% dan kombinasi larutan NaCl 0.9% dengan rebusan daun sirih merah 40% terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik. Metode Penelitian: jenis penelitian quasi – experiment dengan menggunakan rancangan pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan September-November 2017 di klinik Agung Wound Care dan Perawat Praktek Mandiri (PPM) Semarang terdiri dari 8 responden kelompok kontrol dan 8 responden kelompok intervensi. Hasil penelitian: Dari 16 responden yang terbagi atas 8 kelompok kontrol dan 8 kelompok intervensi didapatkan hasil bahwa pada kelompok kontrol perubahan rata-rata nilai yang terjadi dari nilai 0.0000 menjadi 4.8000, sedangkan pada kelompok intervensi perubahan rata-rata nilai mean adalah dari nilai -0.6000 menjadi 6.4000, dengan menggunakan uji delta didapatkan nilai p value sebesar 0.000 (
EFEKTIFITAS PENCUCIAN LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NaCl 0.9% DAN KOMBINASI LARUTAN NaCl 0.9% DENGAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH 40% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETES Pashar, Imran; Armiyati, Yunie; Pranata, Satriya
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i2.87

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik menahun yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai komplikasi. Data International Diabetes Federation (IDF) 2015 menunjukkan bahwa penderita DM di dunia berjumlah 415 juta jiwa. Salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh DM adalah ulkus diabetik. Perawatan luka kaki diabetes memerlukan waktu yang cukup lama. Pencucian luka yang tepat menjadi faktor penting dalam penyembuhan luka. Larutan NaCl 0.9% dan rebusan daun sirih merah dapat digunakan sebagai cairan untuk mencuci luka. Tujuan Penelitian: untuk menganalisis efektifitas pencucian luka menggunakan larutan NaCl 0,9% dan kombinasi larutan NaCl 0.9% dengan rebusan daun sirih merah 40% terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik. Metode Penelitian: jenis penelitian quasi ? experiment dengan menggunakan rancangan pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan September-November 2017 di klinik Agung Wound Care dan Perawat Praktek Mandiri (PPM) Semarang terdiri dari 8 responden kelompok kontrol dan 8 responden kelompok intervensi. Hasil penelitian: Dari 16 responden yang terbagi atas 8 kelompok kontrol dan 8 kelompok intervensi didapatkan hasil bahwa pada kelompok kontrol perubahan rata-rata nilai yang terjadi dari nilai 0.0000 menjadi 4.8000, sedangkan pada kelompok intervensi perubahan rata-rata nilai mean adalah dari nilai -0.6000 menjadi 6.4000, dengan menggunakan uji delta didapatkan nilai p value sebesar 0.000 (
EFEKTIFITAS PENCUCIAN LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NACL 0.9% DAN KOMBINASI LARUTAN NACL 0.9% DENGAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH 40% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETES Pashar, Imran; Armiyati, Yunie; Pranata, Satriya
Jurnal Luka Indonesia Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v4i2.87

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik menahun yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai komplikasi. Data International Diabetes Federation (IDF) 2015 menunjukkan bahwa penderita DM di dunia berjumlah 415 juta jiwa. Salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh DM adalah ulkus diabetik. Perawatan luka kaki diabetes memerlukan waktu yang cukup lama. Pencucian luka yang tepat menjadi faktor penting dalam penyembuhan luka. Larutan NaCl 0.9% dan rebusan daun sirih merah dapat digunakan sebagai cairan untuk mencuci luka. Tujuan Penelitian: untuk menganalisis efektifitas pencucian luka menggunakan larutan NaCl 0,9% dan kombinasi larutan NaCl 0.9% dengan rebusan daun sirih merah 40% terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik. Metode Penelitian: jenis penelitian quasi ? experiment dengan menggunakan rancangan pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan September-November 2017 di klinik Agung Wound Care dan Perawat Praktek Mandiri (PPM) Semarang terdiri dari 8 responden kelompok kontrol dan 8 responden kelompok intervensi. Hasil penelitian: Dari 16 responden yang terbagi atas 8 kelompok kontrol dan 8 kelompok intervensi didapatkan hasil bahwa pada kelompok kontrol perubahan rata-rata nilai yang terjadi dari nilai 0.0000 menjadi 4.8000, sedangkan pada kelompok intervensi perubahan rata-rata nilai mean adalah dari nilai -0.6000 menjadi 6.4000, dengan menggunakan uji delta didapatkan nilai p value sebesar 0.000 (
Pengaruh Empowerment Terhadap Pengambilan Keputusan Perawat: Kajian Literature Review Pashar, Imran; Dwiantoro, Luky
Journal of Holistic Nursing Science Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/nursing.v7i2.3097

Abstract

The ability to make ethical problem decisions is a requirement for nurses to carry out the professional nursing practice. Decision making is a systematic approach to resolve a problem. World Health Institution in 2017 identified 98.000 patients died every year because of bad decision making. One strategy in the transformation of organizations in health services today is empowerment. Empowerment is a leadership design that can influence a nurse in decision making. The study aims to know the influence of empowerment leadership on the nurse’s decision making. The method in this paper is a literature review. Search for research articles using a database of sciences from Google Scholar, Science Directs, Clinical Key and the final results found 10 articles to be reviewed. Results: 5 empowerment resources can be used by nurses in improving decision making. The empowerment that contains reward, coercive, expert, referent, and legitimate can be used by nurses in improving decision making Result: 5 sources of empowerment can be used by nurses in improving decision making. The empowerment that contains reward, coercive, expert, referent, and legitimate can be used by nurses in improving decision making. Empowerment leadership style can be an alternative way to improve the quality of nurse decision making. Reward and coercive can influence experience, an expert can influence facts and rational, a referent can affect intuition, and legitimate can affect authority.
GAMBARAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI Iwan Iwan; Ambo Dalle; Heriansyah Heriansyah; Imran Pashar
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 1 (2019): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.016 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v9i1.110

Abstract

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sangat mudah sekali dalam penularannya, karena penyebaranya melalui udara. Penyakit tuberkulosis sangat mematikan apabila tidak segera dilakukan penanganan. Mengingat besarnya angka kejadian penyakit tuberkulosis paru di Indonesia  khususnya di Makassar dimana proses penularannya yang sangat mudah dan yang sangat beresiko tertular adalah keluarga terdekat penderita itu sendiri, maka salah satu cara untuk mencegah terjadinya penularan tuberkulosis paru adalah dengan meningkatkan motivasi keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi keluarga dalam pencegahan penularan tuberkulosis paru.  Desain dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Populasi dalam penelitian adalah keluarga terdekat dari pasien penderita tuberkulosis paru yang di rawat di Rumah Sakit dengan jumlah populasi sebesar 278 orang. Sampel yang diambil sebesar 74 responden yaitu keluarga pasien penderita tuberkulosis paru yang menjaga pasien selama perawatan di Rumah Sakit, penelitian dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juli 2015. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 74 responden, yang mempunyai motivasi tinggi  tentang pencegahan penularan Tuberkulosis Paru yaitu sebanyak 55 responden (74,3%), dan selebihnya mempunyai motivasi rendah tentang pencegahan penularan Tuberkulosis Paru sebanyak 19 responden (25,7%). Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat memberikan data awal dalam mengadakan penelitian yang terkait dengan motivasi keluarga dalam pencegahan Tuberkulosis Paru.
Strategi Pencegahan Gizi Kurang pada Bayi melalui Pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Berbasis Kearifan Lokal di Desa Tanakaraeng Ani Tri Prianti; Imran Pashar; Andi Fatwa Tenri Awa
Jurnal Surya Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.5.1.2022.78-86

Abstract

MP-ASI is a process of transition from purely milk-based intake to semi-solid foods. The introduction and administration of MP-ASI should be carried out in stages, both in form and in quantity, according to the baby's/child's digestive ability (1). the existence of a cadre group is a community institution that assists the Manuju Puskesmas Tanakaraeng Village program in the health sector, especially Maternal and Child Health (MCH) services which will then play a role in assisting in improving the nutritional status of infants and toddlers as well as efforts to reduce stunting in the community in Tanakaraeng Village. As for the activities carried out in the Gowa district, namely the Tanakaraeng Village community, that seeing the conditions in the Tanakaraeng community there are still many infants and toddlers experiencing stunting with an indicator of infant status as many as 67 the number of infants and toddlers (44.79%) who experience malnutrition status is still quite large . The aim of the activity is to increase the ability of participants to be able to process food ingredients made from herbal complementary foods in the surrounding community. The method used in this activity is a method that focuses on the activeness of participants and demonstrations. The training method goes through 3 stages, namely the first stage, planning training activities for making MP-ASI made from herbs, Second, conducting cadre training with Unimerz Nutrition Study Program lecturers, and Third, evaluating the ability of cadres to process herbal complementary foods made from ASI. Fourth, making MP-ASI for the Tanakarang village community. Fifth, the results of the training participants' activities were able to utilize and manage plants made from herbs as complementary foods, including Moringa leaves, sweet potato leaves, etc. high nutritional value without the need to spend money, and an increase in public knowledge in making MP-ASI seen from the evaluation results where the community already knows how to process MP-ASI food ingredients so that the nutritional value is not lost so that the child's nutritional adequacy rate is met and can prevent stunting.
Strategi Pencegahan Gizi Kurang pada Bayi melalui Pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Berbasis Kearifan Lokal di Desa Tanakaraeng Ani Tri Prianti; Imran Pashar; Andi Fatwa Tenri Awa
Jurnal Surya Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.5.1.2022.78-86

Abstract

MP-ASI is a process of transition from purely milk-based intake to semi-solid foods. The introduction and administration of MP-ASI should be carried out in stages, both in form and in quantity, according to the baby's/child's digestive ability (1). the existence of a cadre group is a community institution that assists the Manuju Puskesmas Tanakaraeng Village program in the health sector, especially Maternal and Child Health (MCH) services which will then play a role in assisting in improving the nutritional status of infants and toddlers as well as efforts to reduce stunting in the community in Tanakaraeng Village. As for the activities carried out in the Gowa district, namely the Tanakaraeng Village community, that seeing the conditions in the Tanakaraeng community there are still many infants and toddlers experiencing stunting with an indicator of infant status as many as 67 the number of infants and toddlers (44.79%) who experience malnutrition status is still quite large . The aim of the activity is to increase the ability of participants to be able to process food ingredients made from herbal complementary foods in the surrounding community. The method used in this activity is a method that focuses on the activeness of participants and demonstrations. The training method goes through 3 stages, namely the first stage, planning training activities for making MP-ASI made from herbs, Second, conducting cadre training with Unimerz Nutrition Study Program lecturers, and Third, evaluating the ability of cadres to process herbal complementary foods made from ASI. Fourth, making MP-ASI for the Tanakarang village community. Fifth, the results of the training participants' activities were able to utilize and manage plants made from herbs as complementary foods, including Moringa leaves, sweet potato leaves, etc. high nutritional value without the need to spend money, and an increase in public knowledge in making MP-ASI seen from the evaluation results where the community already knows how to process MP-ASI food ingredients so that the nutritional value is not lost so that the child's nutritional adequacy rate is met and can prevent stunting.
TANTANGAN ETIK PADA PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN DI MASA PANDEMIK COVID-19: SCOPING REVIEW Pashar, Imran; Ismail, Suhartini; Edward, I; Sarinti, Sarinti
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 4 No. 3 (2020): November 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.061 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v4i3.732

Abstract

Muncul tantangan etik utama bagi perawat selama pandemi COVID-19 yang teridentifikasi yakni adanya isolasi sosial, tugas perawatan yang semakin berat dan akses pelayanan yang dituntut untuk selalu adil selama pengobatan. Tantangan etik adalah hal yang umum terjadi dalam praktik keperawatan klinis. Tantangan etik  mengacu pada dilema etika dan konflik etika serta skenario lain yang membuat perawat berada  pada pilihan yang sulit. Tujuan dari review adalah untuk meringkas bukti dari tantangan etik pada perawat dalam penanganan pasien di masa pandemik COVID-19. Artikel ini dirancang menggunakan metode scoping review. Pencarian artikel dilakukan menggunakan data base dari Sciencedirect, Scopus, EBSCO, dan ProQuest yang terbit dalam pada bulan Januari sampai September tahun 2020 dengan kata kunci “COVID-19” AND “Nurse” AND “ethic challenges” OR “Issue Ethic” OR “Dilemma ethic. Munculnya berbagai masalah terkait etik dalam praktik perawatan pasien COVID-19 membuat perawat mengalami lebih banyak kesulitan, tanggung jawab dan tantangan  akibatnya berdampak terhadap kualitas pelayanan didalam ruang perawatan intensif dan isolasi. Hasil penelitian ditemukan 3 tema, yaitu 1) tanggung jawab perawat, 2) tantangan etik selama perawatan, 3) beban kerja selama perawatan. Kesimpulan dari review ini adalah Tantangan etik yang dihadapi perawat selama perawatan di masa pandemik COVID-19 yakni pasien dengan COVID-19 yang berbeda penangannya dengan pasien lainnya, terdapatnya ketidaksetaraan, tingginya tuntutan etika professional, dan kompetensi kerja yang berubah-ubah. Selain itu hak pasien yang terlupakan, kurang perhatian pada etik professional dan perawat selalu dihadapkan pada situasi yang membingunkan. 
Potential of Harum Manis Mango (Mangifera Indica L.) Seed Extract for Nosocomial Infections Wahdaniar; Imran Pashar; Miladiarsi; Ade Irma
Journal of Public Health Sciences Vol. 2 No. 02 (2023): Journal of Public Health Sciences
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/jphs.v2i02.213

Abstract

Nosocomial infections occur in hospitals and attack patients who are in the recovery process and have low immunity. The emergence of nosocomial conditions in the hospital environment is caused by bacteria and moist objects or materials, especially in the operating room and even the treatment room for children and babies. One type of bacteria that causes the infection is Pseudomonas aeruginosa. P. aeruginosa has been recognized as an irreversible problem in hospitals due to resistance to 3 antibiotic classes. The content of sweet mango seeds has a high phytochemical content in the form of steroid compounds, terpenoids, flavonoids, alkaloids, phenolics, tannins and saponins. This study aimed to determine the potential of sweet mango seed extract against nosocomial infections. The research method is quantitative experimental, using ethanol extract of sweet fragrant mango seeds with well diffusion and dilution tests (MIC and MBC). The results of the antibacterial activity test measured the inhibition zone formed and tested MIC and MBC. MIC value of sweet fragrant mango seed extract showed at 1.56 mg/mL and 0.78, and at MBC value of 25 mg/mL and 50 mg/mL. The results of sweet fragrant mango seed extract have the potential to be developed as an antibacterial agent, especially against nosocomial infections.
GAMBARAN PENERAPAN PERILAKU ETIK PERAWAT SESAMA SEJAWAT DI RUANG ICU RUMAH SAKIT LABUANG BAJI imran pashar; Sardi Anto; Juhelnita Bubun
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 2 (2023): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i2.1191

Abstract

Nurses need professional competence and a framework provided by a code of ethics as service standards and correct judgment while working with colleagues. This is done to prevent misunderstandings and conflicts from occurring. The purpose of this study was to describe the application of ethical behavior among colleagues in the ICU room of Laburan Baji Hospital. The type of research used in this research is a non-experimental quantitative research with a descriptive research design. The sampling technique uses Total Sampling. The sample in this study were 30 people as respondents. The instrument in this study used a questionnaire. The results of the study showed that the communication of nurses with other nurses in the ICU room of Laburan Baji Hospital, the majority of respondents communicating with other nurses were in the very good category with 17 respondents (56.67%), then the actions of nurses to other nurses in the ICU room of the Hospital Most of the respondents in the relationship between nurses and other nurses were in the very good category, 15 respondents (50%), while the nurses' responsibilities to other nurses in the ICU room of Laburan Baji Hospital, most of the respondents' responsibilities to other nurses were in the very category. good as many as 19 respondents (63.33%). In conclusion, most of the ethical behavior of fellow nurses is in the very good category. It is hoped that in this research nurses can apply ethical behavior among colleagues so as to create harmonious relationships and prevent conflict
Co-Authors Ade Irma Ahzani Putri, Nurhikma Aini, Karin Nur Ambo Dalle Amir, Nur Insani Andi Fatwa Tenri Awaru Anggraini, Wahyu Novita Ani T Prianti Ansari, Muhammad Rizky Ridha Anwar, Laily Rizky Arsi, Siti Julaicha Auda, M.Azmi Ayu Lestari, Hayatus Sa'adah Aziza, Dihyan Rafa Azmi, Ra'isa Tsabita Azzahra, Nailla Fatimah Darmayanti , Syifa Dwiantoro, Luky Edward, I Efendi, Sudirman Faradilla, Marsya Farhanidiah, Silvia Febriana, Annisa Fibrianti, Rieska Ghani, Zaini Haerani, Herty Heriansyah Islamiyah, Tsuwaibatul Iwan Iwan Juhdi, Juhdi Juhelnita Bubun Kamil, Muhammad Rayhan Kirin, Rosalina Laylizha, Mauliddina Wahyu Lestari , Dwi Lestari, Hayatus Sa'adah Ayu Lestari, Prety Linda Wendikbo Miladiarsi Mochammad Imron Awalludin Muhammad Wildan Nada, Qathrun Nahdah, Assyifa Anisah Natasya, Bellinda Ningrum, Salsabilla Natasha Rosita Nur Hikmah Nur Insani Amir Oktavia, Herlianti Palayukan, Safira S' Permana, Muhammad Rizki Prianti, Ani T Putri, Erin Aprilliana Cahya Putri, Sabina Amelia Qushoyyi, Muhammad Iqbal Rahimi, Fitrian Rahmah, Alya Rahmah, Muthia Rahmasari, Nur Alya Rifda Nur Achriyana Arif Rifdah, Karina Nor Izati Rosyiansyah, Abdul Aziz Salsabila, Annisa Prizka Salsabila, Shofiana Shofaa Sardi Anto Sarinti, Sarinti Satriya Pranata Senggo' Palyukan, Safira Shaupina, Naila Sudirman Efendi Sudirman Efendi Sudirman Efendi Suhartini Ismail, Suhartini sultan Syafitri, Aulia W, Wahdaniar Wati, Rizkia Wenda, Toni Within, Eva Anastasia Yunie Armiyati Yuza Olsi Rahmi Zahra, Fatimah Az Zahra, Najwa Soraya Az