Ningsih, Dwi Syukuriah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PROSEDUR PEMERIKSAAN OS FEMUR PEDIATRIK DENGAN INDIKASI INTOEING FOOT DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD SIDOARJO BARAT Ningsih, Dwi Syukuriah; Mahanani, Ayu; Anggraeni, Ari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45523

Abstract

Intoeing foot adalah kondisi rotasi medial ekstremitas bawah yang umum terjadi pada anak-anak dan dapat bersifat unilateral maupun bilateral. Evaluasi klinis menggunakan Foot Progression Angle (FPA). Penyebabnya meliputi peningkatan anteversi femoralis, torsi tibialis internal, adduktus metatarsus, atau kombinasi ketiganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur serta peran pemeriksaan os femur pediatrik dengan indikasi intoeing foot di Instalasi Radiologi RSUD Sidoarjo Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka terhadap tiga radiografer, satu dokter radiologi, dan satu dokter ortopedi selama periode September 2024 hingga April 2025. Analisa data dibentuk secara naratif, diverifikasi dengan teori dan ditarikĀ  kesimpulan. Pemeriksaan os femur pediatrik dilakukan dengan melepas benda logam dan alas kaki yang dapat mengganggu citra radiograf. Teknik yang digunakan adalah proyeksi anteroposterior (AP) dengan posisi pasien erect, kaki sejajar dan lurus. Batas atas ditentukan pada spina iliaca anterior superior dan batas bawah hingga pertengahan cruris, dengan titik bidik pada distal femur. Proyeksi lateral tidak digunakan karena proyeksi AP dinilai cukup untuk evaluasi panjang, simetri, dan derajat kedua femur. Peran pemeriksaan ini mendukung analisis ortopedi terhadap gangguan pertumbuhan tulang, saraf, otot, atau struktur lain. Prosedur pemeriksaan memiliki perbedaan dengan teori, adanya variasi pada proyeksi serta batas anatomi. Peran pemeriksaan telah sesuai dengan penelitian sebelumnya. Disarankan agar pemeriksaan dilakukan sesuai teori yang mencakup os femur hingga ankle joint untuk hasil evaluasi yang lebih komprehensif.