Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Penerapan Unsharp Mask Pada Sekuen Diffusion Weighted Image Kasus Stroke Terhadap SNR dan CNR Mahanani, Ayu
Infomasi dan Promosi Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): Informasi dan Promosi Kesehatan
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/ipk.v2i2.124

Abstract

Stroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal dan/atau global, munculnya mendadak, progresif, dan cepat. Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan salah satu modalitas yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kasus stroke yang bekerja menggunakan medan magnet dan radiofrequensi untuk memvisualisasikan jaringan tubuh. Salah satu protokol yangda dapat memperlihatkan patologi stroke adalah Diffusion Weighted Image (DWI) tetapi memiliki kekurangan yaitu adanya bluring pada citra. Salah satu cara utk mengurangi bluring adalah dengan penerapan teknik Unsharp mask, selain dapat mengurangi bluring dapat meningkatkan kualitas citra dari segi SNR dan CNR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai Kualoitas citra dari segi SNR dan CNR pada MRI sekuen Diffusion Weigted Image kasus stroke dengan penggunaan unsharp mask Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen pada citra MRI Brain Stroke sekuen sekuen Diffusion Weigted Image. Citra yang dihasilkan diberikan teknik unsharp mask. Penilaian dilakukan antara sebelum dan setelah teknik unsharp mask pada nilai SNR dan CNR Hasil Penelitian Unsharp mask filter merupakan filter yang dapat meningkatkan tepi dan datail yang halus melalui proses subtraksi pada citra asli. Filter ini biasanya digunakan untuk meningkatkan ketajaman gambar yang dianggap kabur Pada hasil penghitungan SNR dan CNR pada citra MRI stroke didapatkan hasil ada perbedaan pada setiap pemberian variasi matrix pada citra sesudah di berikan unsharpmask filter
The role of virtual grid to increase contrast-to-noise ratio in thorax radiography Liscyaningsih, Ike Ade Nur; Mahanani, Ayu; Istiqomah, Anisa Nur; Ma’ruf, Muhammad Alwan
International Journal of Health Science and Technology Vol. 6 No. 2 (2024): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/ijhst.v6i2.3756

Abstract

Thorax is a dense object, necessitating the use of a grid. However, hospitals use physical grids, which have drawbacks such as increased doses, appearance of artifacts, and a lack of ergonomics. To address these issues, virtual grid technology has been developed. This study aims to describe the thorax radiographic examination using a virtual grid and to compare the CNR of thorax radiographs using physical and virtual grids. This study uses a mixed-methods experimental, conducted at the Radiology Laboratory of 'Aisyiyah University Yogyakarta from November 2023 to May 2024. Data were collected through observation and experiments with a thorax phantom, physical and virtual grids, and CNR measurements at 5 points on images using ImageJ. The sample is thorax radiographic was tested in 5 trials each. Data analysis was performed using the paired samples T-Test. The results of thorax radiographic imaging using the virtual grid showed that after exposure, the image appeared on the monitor. Activating the virtual grid feature (ON) with 8:1 grid ratio, CNR were measured at each ROI. CNR with the physical grid were average of 27.22. With the virtual grid, the CNR were average of 40.81. These results indicate that the image quality using the virtual grid is superior. Statistical analysis showed a significant difference, with a p-value of 0.018. These findings suggest that the virtual grid not only improves image quality but also enhances workflow efficiency and operational ergonomics examinations. Future studies should explore the broader applicability of virtual grid technology in different radiographic modalities.
PROSEDUR PEMERIKSAAN KEGAWATDARURATAN PADA PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA KASUS STROKE HEMORAGIK DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD TIDAR MAGELANG Dari, Putri Wulan; Fa’ik, Muhamad; Mahanani, Ayu
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46364

Abstract

Pemeriksaan CT Scan kepala pada stroke hemoragik dapat dilakukan dengan single atau dual range dan menghasilkan irisan axial, sagital, serta coronal. Di Instalasi Radiologi RSUD Tidar Magelang, pemeriksaan dilakukan dengan single range dan hanya menggunakan irisan axial karena dianggap cukup menampakkan lokasi perdarahan. Volume perdarahan diukur secara otomatis menggunakan perangkat lunak berbasis nilai Hounsfield Unit (HU).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan CT Scan kepala pada kasus stroke hemoragik, alasan penggunaan irisan axial saja, metode pengukuran volume perdarahan, serta sistem pelaporan hasil kritis di RSUD Tidar Magelang. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi pada Januari–Mei 2025, kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan axial saja dinilai cukup untuk diagnosis awal stroke hemoragik. Hasil kritis dilaporkan melalui sistem PACS, dengan batas waktu pelaporan maksimal 30 menit setelah diverifikasi oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Sistem ini mendukung percepatan diagnosis dan pengambilan keputusan klinis. Peneliti merekomendasikan penggunaan tambahan irisan sagital dan coronal untuk memberikan visualisasi yang lebih lengkap dari berbagai sudut pandang.
EVALUASI STANDAR RUANGAN RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL BERDASARKAN PERMENKES NO. 24 TAHUN 2020 Endari, Mareta Noor; Liscyaningsih, Ike Ade Nur; Utami, Asih Puji; Mahanani, Ayu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.43826

Abstract

Menurut laporan Bapeten 2023, 282 fasilitas kesehatan telah menjalani inspeksi, dengan hasil penilaian IKK FRZR: 53,7% "Baik Sekali", 35,3% "Baik", 8,0% "Cukup", dan 3,0% "Kurang". Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, standar ruang radiologi belum pernah dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar ruangan pelayanan radiologi dan prasarana pelayanan radiologi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan obverasional deskriptif, Objek penelitian ruang dan sistem prasarana pelayanan radiologi. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data mencakup reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul memiliki ruang administrasi, ruang tunggu, ruang X-ray, CT-Scan, panoramic-cephalometri, CR dan PACS, dan ruang konsultasi dokter yang digabung dengan ruang USG. Material lantai tidak menggunakan hospital plint, dinding berwarna cerah, pintu timbal dan plafon kuat. Alat proteksi radiasi ada 6 jenis. Sistem tata udara suhu rata-rata 23,9 °C dan kelembaban rata-rata 56,8%. Sistem pencahyaan memiliki rata-rata 89,7 lux. Sistem sanitasi, air berasal dari PDAM. Sistem kelistrikan, bersumber dari PLN. Sistem pembumian diterapkan di ruang DR dan ruang USG. Sistem gas medik dan vakum medik terdapat diruangan tertentu. Sistem proteksi kebakaran ada 3 APAR dan sistem detektor kebakaran. Sistem evakuasi, memiliki jalur evakuasi yang tidak terkunci, dengan titik kumpul di halaman luar rumah sakit. ruang dam sistem prasarana yang belum memenuhi standar ada, ruang penyinaran X-Ray, ruang Panoramic-cephalometri, ruang PACS, dan ruang konsultasi dokter, lantai, dan pencahayaan.
ANALISIS PENGULANGAN (REPEAT) RADIOGRAF COMPUTED RADIOGRAPHY DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG fitri, amanda widia; Mahanani, Ayu; Fakhrurreza, Muhammad
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45089

Abstract

Repeat analisis adalah proses yang sistematis untuk mengkategorisasikan citra yang diulang dan mencari tahu penyebabnya sehingga repeat dapat dikurangi atau dihindari. Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang belum pernah dilakukan penelitian repeat analisis dimana hal tersebut dapat menurunkan mutu dan kualitas pelayanan di Instalasi Radiologi. Tujuan analisis repeat radiograf untuk mengetahui persentase dan  indikator penyebab repeat  radiograf. Metode penelitian ini observasi langsung melalui pengumpulan data dari database sistem computed radiography (CR) yang dianalisis bersama dua radiografer, dilaksanakan selama September–November 2024. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh data pemeriksaan radiografi yang dilakukan menggunakan sistem CR selama periode penelitian. Sampel yang digunakan adalah seluruh citra radiograf yang mengalami pengulangan (repeat) selama waktu pengamatan. Alat pengumpulan data menggunakan alat tulis Metode pengumpulan data yaitu observasi secara langsung. Analisis data meliputi pengumpulan data, penyajian data, dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian menyatakan pengulangan radiograf pada bulan September sebesar 1,87%, bulan Oktober sebesar 1,82%, dan bulan November sebesar 1,75%. Hasil tersebut tidak melebihi batas yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 yang menyatakan tingkat penolakan pada repeat sebesar ≤ 2%. Faktor penyebab pengulangan radiograf  terdiri dari pergerakan pasien 31,82%, posisi pasien 6,82%, peralatan 56,82%, officer/ human error 4,54%, dan artefak 0%. Dapat disimpulkan bahwa Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang tidak melebihi kententuan yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, tindak lanjut tetap perlu dilakukan, seperti mempertahankan prosedur operasional standar (SOP) yang telah berjalan efektif, melakukan monitoring secara berskala, serta terus meningkatkan kualitas pelayanan.
TEKNIK PEMERIKSAAN OESOPHAGUS MAAG DUODENUM DENGAN KLINIS GERIATRIC SYNDROME DI INSTALASI RADIOLOGI DR.SARDJITO Yurizqy, Syafira Dwi; Yusnida, Arnefia Mei; Mahanani, Ayu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45334

Abstract

Pemeriksaan radiografi OMD merupakan metode pencitraan saluran cerna bagian atas dengan bantuan media kontras positif untuk mendeteksi kelainan anatomi maupun fungsi dari organ-organ tersebut (Lampignano & Kendrick, 2018). Salah satu kondisi klinis yang terkait dengan OMD adalah geriatric syndrome, yaitu suatu syndrome yang umum dijumpai pada lansia, namun tidak diklasifikasikan sebagai penyakit spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan prosedur pemeriksaan OMD pada pasien dengan geriatric syndrome di Instalasi Radiologi RSUP Dr. Sardjito. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSUP Dr. Sardjito pada September 2024 - Maret 2025. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, serta wawancara, kemudian dianalisis melalui tahap reduksi data, transkripsi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur pemeriksaan OMD pada pasien dengan geriatric syndrome diawali dengan puasa 6–8 jam untuk mencegah aspirasi dan mengosongkan bagian lambung kemudian pasien diminta melepas benda logam yang dapat menyebabkan artefak. Pemeriksaan dilakukan bertahap mulai dari foto polos AP, dilanjutkan pemasukkan media kontras water soluble 130 volume zat kontras dari spuit melalui NGT hingga ke lambung dengan pengenceran 1:3 dilanjutkan foto dengan proyeksi AP dan , serta proyeksi AP dan LPO untuk esophagus diberikan per oral dengan pengenceran 1:3, guna memperoleh visualisasi optimal dari struktur anatomi yang diperiksa. Prosedur ini memerlukan persiapan khusus, teknik proyeksi yang tepat, serta penggunaan fluoroskopi untuk mendukung diagnosis yang akurat pada pasien lansia dengan gangguan saluran cerna atas.
PROSEDUR PEMERIKSAAN OS FEMUR PEDIATRIK DENGAN INDIKASI INTOEING FOOT DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD SIDOARJO BARAT Ningsih, Dwi Syukuriah; Mahanani, Ayu; Anggraeni, Ari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45523

Abstract

Intoeing foot adalah kondisi rotasi medial ekstremitas bawah yang umum terjadi pada anak-anak dan dapat bersifat unilateral maupun bilateral. Evaluasi klinis menggunakan Foot Progression Angle (FPA). Penyebabnya meliputi peningkatan anteversi femoralis, torsi tibialis internal, adduktus metatarsus, atau kombinasi ketiganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur serta peran pemeriksaan os femur pediatrik dengan indikasi intoeing foot di Instalasi Radiologi RSUD Sidoarjo Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka terhadap tiga radiografer, satu dokter radiologi, dan satu dokter ortopedi selama periode September 2024 hingga April 2025. Analisa data dibentuk secara naratif, diverifikasi dengan teori dan ditarik  kesimpulan. Pemeriksaan os femur pediatrik dilakukan dengan melepas benda logam dan alas kaki yang dapat mengganggu citra radiograf. Teknik yang digunakan adalah proyeksi anteroposterior (AP) dengan posisi pasien erect, kaki sejajar dan lurus. Batas atas ditentukan pada spina iliaca anterior superior dan batas bawah hingga pertengahan cruris, dengan titik bidik pada distal femur. Proyeksi lateral tidak digunakan karena proyeksi AP dinilai cukup untuk evaluasi panjang, simetri, dan derajat kedua femur. Peran pemeriksaan ini mendukung analisis ortopedi terhadap gangguan pertumbuhan tulang, saraf, otot, atau struktur lain. Prosedur pemeriksaan memiliki perbedaan dengan teori, adanya variasi pada proyeksi serta batas anatomi. Peran pemeriksaan telah sesuai dengan penelitian sebelumnya. Disarankan agar pemeriksaan dilakukan sesuai teori yang mencakup os femur hingga ankle joint untuk hasil evaluasi yang lebih komprehensif.
Peningkatan Daya Saing UMKM Slondok Win Melalui Peningkatan Kesehatan Pengrajin di Desa Kenalan Borobudur, Magelang Liscyaningsih, Ike Ade Nur; Mahanani, Ayu
Babakti: Journal of Community Engangement Vol. 1 No. 2 (2024): October
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/babakti.v1i2.53

Abstract

Kawasan Borobudur dan sekitarnya terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya. Jenis wisata ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar, namun juga masyarakat luas di kawasan Borobudur. Keberadaan Candi Borobudur berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan menjadi daya tarik wisata dengan keunikan seni, kerajinan, dan kulinernya Beberapa makanan khas daerah Borobudur diantaranya adalah olahan singkong, berupa gethuk, slondok, dan kimpul yang terkenal di Magelang. Slondok merupakan makanan yang menjadi primadona bagi para wisatawan. Karena potensinya yang besar, pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja telah menyiapkan program untuk mengembangkan sentra industri slondok di beberapa Desa di Kecamatan Borobudur. Namun pengrajin yang memproduksi slondok mayoritas lansia sehingga memiliki berbagai masalah kesehatan dan penyakit degeneratif. Sehingga perlu diperhatikan agar para lansia dapat mencegah penyakit dan dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah evaluasi Kesehatan pengrajin Slondok Win dan memberikan pengetahuan tambahan mengenai pentingnya menjaga Kesehatan dalam meningkatkan daya saing UMKM. Hasil dari kegiatan ini didapatkan evaluasi kesehatan yaitu gula darah, kolesterol dan asam urat para pengrajin. Mayoritas pengrajin adalah wanita dengan usia di atas 40 tahun sehingga memiliki kesehatan yang rentan. Pada kegiatan ini pengrajin diberi wawasan mengenai menjaga kesehatan pada usia lanjut.
STUDI KASUS TEKNIK PEMERIKSAAN URETROGRAFI DENGAN KLINIS RETENSI URINE DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD DR SOESELO KABUPATEN TEGAL Ditry, Dhara; Mahanani, Ayu; Nadia Putri, Maizza
SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sibatik.v4i8.3206

Abstract

Urethrography is a radiological procedure performed to enhance the imaging quality of the urethra, particularly in cases involving difficulty urinating or urethral injury. This urethrography examination technique utilizes AP and RPO post-contrast projections, with a single introduction of contrast media and the use of a Brodney clamp. At RSUD (Regional General Hospital) dr. Soeselo, Tegal Regency, the same projections are used, but the contrast media is introduced gradually without the use of assistive devices. This study aims to explore the urethrography examination technique applied at the Radiology Installation of RSUD dr. Soeselo, focusing on the gradual introduction of contrast media and the use of a syringe without assistive devices like the Brodney clamp. This research employed a descriptive qualitative approach with a case study design. Data collection took place at RSUD dr. Soeselo, Tegal Regency, from August 2024 to March 2025. The subjects of the study included one radiology specialist and three radiographers. The object of the research was the urethrography technique in cases of urinary retention. Data were collected through observations, interviews, and documentation. Data analysis involved data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Observations and interviews indicated that at RSUD dr. Soeselo, the examination technique was performed using two projections: plain AP pelvis and RPO post-contrast. The introduction of contrast media was conducted gradually to ensure that the contrast media properly entered the urinary bladder (VU), and no assistive devices like the Brodney clamp were used due to their unavailability at the hospital. Instead, a modified 20cc syringe with hypafix was utilized. The urethrography examination at the Radiology Installation of RSUD dr. Soeselo, Tegal Regency, was conducted using AP projection for plain pelvis imaging and RPO post-contrast. The contrast media was introduced gradually through the penile opening to ensure that the contrast reached the urethra and urinary bladder. Due to the lack of assistive devices like the Brodney clamp, a modified 20cc syringe with hypafix was used as a substitute.
PENINGKATAN DAYA SAING UMKM N4A FRESH GARDEN MELALUI PENANAMAN SISTEM AQUAPONIK PADA BUDIDAYA SAYURAN DAN IKAN DI PERUMAHAN NINSYA ASRI 4 MAGELANG Astari, Fisnandya Meita; Mahanani, Ayu; Dyah Astuti, Tri
Hawa : Jurnal Pemberdayaan Dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Agustus 2025 Hawa : Jurnal Pemberdayaan Dan Pengabdian Masyarakat (HAWAJPPM)
Publisher : Yayasan Wayan Marwan Pulungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bertambahnya jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, berdampak pada semakin banyaknya kebutuhan pangan sehingga dapat menimbulkan masalah ketahanan pangan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yakni dengan pemanfaatan lahan pekarangan dengan metode aquaponik. Tujuan memperkenalkan sistem aquaponik sebagai metode budidaya terpadu dan budidaya ikan lele yang cocok diterapkan di lingkungan perumahan dengan lahan terbatas. Kegiatan diawali dengan sosialisasi dan pelatihan pembuatan instalasi aquaponik, yang meliputi penanaman sayuran serta pemeliharaan ikan lele dalam satu sistem sirkulasi udara. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dalam beberapa bulan, masyarakat berhasil memanen sayuran segar dan ikan lele diukur konsumsinya. Sebagai upaya meningkatkan daya saing produk, dilakukan inovasi pengemasan yang lebih menarik dan penambahan label identitas usaha. Produk hasil panen kemudian dipasarkan melalui media sosial, khususnya WhatsApp Group dan Instagram, sehingga menjangkau pasar yang lebih luas. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan masyarakat dalam bidang budidaya dan pemasaran, tetapi juga membuka peluang usaha berbasis rumah tangga yang mendukung ketahanan pangan keluarga. Program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan menjadi contoh pengembangan usaha produktif di lingkungan perumahan.