Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kejadian hemodinamik pada pasien pascaoperasi di ruang pemulihan Instalasi Bedah Sentral RSUD Tidar Kota Magelang. Penelitian menggunakan desain studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pascaoperasi di ruang pemulihan dengan jumlah sampel 38 orang yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien dewasa berusia ≥18 tahun dalam keadaan stabil setelah operasi pada tanggal 29-30 April 2025. Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan dokumentasi tekanan darah serta frekuensi nadi, kemudian dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 38 responden terdapat 33 (86,8%) responden yang tidak memiliki riwayat hipertensi. Dari 33 responden yang tidak memliki riwayat hipertensi tersebut terdapat 25 (75,7%) responden yang mengalami kenaikan tekanan darah pada saat pascaoperasi, yaitu 9 responden (27,2%) pada kategori tekanan darah 120-139/80-89 mmHg, 11 responden (33,3%) pada kategori tekanan darah 140-159/90-99 mmHg, dan 5 responden (15,1%) pada kategori tekanan darah >160/100 mmHg. Hasil frekuensi nadi dari 38 responden menunjukkan bahwa pada frekuensi nadi 60-100x/menit sebanyak 27 respoden (71,0%) mengalami penurunan frekuensi nadi pada kategori <60x/menit sebanyak 7 responden dan 1 responden pada kategori frekuensi nadi >100x/menit. Pada kategori frekuensi nadi >100x/menit tidak mengalami perubahan frekuensi nadi pascoperasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ketidakstabilan hemodinamik pascaoperasi cukup sering terjadi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga diperlukan pemantauan intensif di ruang pemulihan untuk mencegah terjadinya komplikasi serius.