Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN INFUS HANGAT TERHADAP STABILITAS SUHU TUBUH PASIEN POST GENERAL ANESTESI DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD JEND. A. YANI METRO Azzahra, Shafa Ridha; Azizah, Aisyah Nur; Sari, Vita Purnama
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.46153

Abstract

General anestesi merupakan prosedur yang umum digunakan dalam pembedahan, namun dapat menyebabkan perubahan fisiologis, termasuk ketidakstabilan suhu tubuh. Pasien yang menjalani general anestesi berisiko mengalami hipotermia yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Salah satu penanganan untuk hipotermia pasca general anestesi adalah pemberian infus hangat. Infus hangat merupakan cairan infus yang dihangatkan sehingga dapat mengembalikan suhu tubuh ke set point. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian infus hangat terhadap stabilitas suhu tubuh pasien post general anestesi di Instalasi Bedah Sentral RSUD Jend. A. Yani Metro. Desain penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan rancangan one group pretest-posttest dengan uji Wilcoxon. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien post general anestesi dengan umur 18-45 tahun sejumlah 62 responden dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi stabilitas suhu tubuh. Didapatkan jumlah responden terbanyak berdasarkan pengukuran suhu tubuh post general anestesi sebelum dilakukan intervensi pemberian infus hangat, yaitu hipotermia sedang sebanyak 60 responden (96.8%) dan hipotermia ringan sebanyak 2 responden (3.2%), berdasarkan pengukuran suhu tubuh post general anestesi setelah dilakukan intervensi pemberian infus hangat, yaitu hipotermia sedang sebanyak 5 responden (8.1%), hipotermia ringan sebanyak 27 responden (43.5%), dan normotermia sebanyak 30 responden (48.4%). Hasil uji Wilcoxon sign rank test didapatkan p value sebesar 0.000 < 0.05. Ada pengaruh yang signikan antara pemberian infus hangat terhadap stabilitas suhu tubuh pasien post general anestesi di RSUD Jend. A. Yani Metro.
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI Enjulopi, Imilay; Sari, Vita Purnama; Azizah , Aisyah Nur
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 7 No. 2 (2025): Juli : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v7i2.2006

Abstract

Komunikasi terapeutik penting dalam keperawatan anestesiologi, terutama untuk mengatasi kecemasan pasien pre operasi. Self-efficacy mahasiswa berperan dalam efektivitas komunikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan self-efficacy dengan penerapan komunikasi terapeutik pada mahasiswa Keperawatan Anestesiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Desain penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 60 mahasiswa semester 6. Instrumen yang digunakan adalah General Self-Efficacy Scale (GSES) dan kuesioner komunikasi terapeutik. Hasil menunjukkan mayoritas mahasiswa memiliki self-efficacy tinggi (85%) dan komunikasi terapeutik baik (95%). Terdapat hubungan signifikan antara keduanya (p = 0,000; r = 0,588). Disimpulkan bahwa self-efficacy berhubungan positif dengan penerapan komunikasi terapeutik. Disarankan institusi memperkuat pembelajaran dan praktik komunikasi terapeutik untuk meningkatkan self-efficacy mahasiswa.