Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMALISASI SISTEM DRAINASE PADA KAWASAN PERUMAHAN DI WILAYAH SAMPANG MADURA Karuru, Rezky Susmono; Clara Zenicha Lioni; Tiffani Mandasari Putri Mantong; Novacharisma V. Verucha
Surya Teknika Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Surya Teknika Volume 2 Nomor 1 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jst.v2i1.7641

Abstract

Wilayah perkotaan di Kecamatan Sampang kerap mengalami banjir dengan skala yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah hulu Sungai Kemoning serta menurunnya kapasitas tampung sungai tersebut. Selain itu, kondisi fisik saluran drainase yang mengalami kerusakan, buruknya kualitas dan kinerja sistem drainase akibat penumpukan sampah, serta belum meratanya ketersediaan saluran di seluruh area turut memperburuk kondisi tersebut, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat dan jalannya fungsi kota. Penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis, antara lain: analisis distribusi frekuensi dan overlay untuk menentukan klasifikasi tipologi wilayah berdasarkan tingkat bahaya banjir. Selanjutnya dilakukan metode Delphi untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang memengaruhi kualitas pelayanan drainase. Setelah itu, pendekatan Expert Judgement digunakan untuk merumuskan arahan strategis berdasarkan variabel-variabel yang relevan terhadap masing-masing tipologi kawasan rawan banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipologi tingkat bahaya banjir, yaitu: sangat berbahaya, berbahaya, dan cukup berbahaya. Sejumlah variabel yang terbukti berpengaruh terhadap pelayanan sistem drainase antara lain: tingkat kepadatan lahan terbangun, kelengkapan fasilitas pengelolaan sampah, elevasi kontur wilayah, volume sampah yang menyumbat saluran, ketersediaan dan kondisi bozem, kondisi serta keberadaan sistem pintu air dan pompa, alokasi dana rutin untuk pemeliharaan drainase, anggaran modal untuk pembangunan saluran baru, tingkat partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan drainase, keberadaan regulasi serta prosedur standar, dan efektivitas institusi pengelola sistem drainase.
Analisis Upaya Mitigasi Dampak Erosi Aliran Sungai terhadap Struktur Pilar Jembatan karuru, rezky susmono; Allo, Misel Boro; Verucha, Novacharisma Vindiantri
Paulus Civil Engineering Journal Vol. 7 No. 3 (2025): Paulus Civil Engineering Journal V7N3 2025
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Paulus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52722/ct1yj152

Abstract

Analisis hidrolika terhadap Sungai Basi 6 menunjukkan bahwa muka air banjir pada debit rencana Q100 tahun hampir menyentuh lantai jembatan eksisting. Pada tahun 2025, kejadian banjir besar mengakibatkan tinggi muka air mencapai elevasi dasar (bottom) jembatan, menimbulkan risiko serius terhadap struktur jembatan yang telah berusia puluhan tahun. Jembatan ini berada tepat pada tikungan tajam alur sungai, sehingga sisi luar belokan menerima tekanan aliran terbesar. Hal tersebut menyebabkan aliran menghantam langsung abutment dan memicu terjadinya gerusan (scouring) yang berpotensi melemahkan fondasi. Kecepatan aliran pada kondisi eksisting tercatat mencapai 4,86 m/s, yang mempercepat proses erosi di sekitar struktur. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan upaya normalisasi alur sungai dengan mengubah geometri menjadi lebih lurus, serta membangun tanggul sepanjang 100 meter di sisi hulu dan hilir jembatan. Langkah ini bertujuan menurunkan kecepatan aliran dan mengurangi potensi gerusan. Selain itu, direncanakan pembangunan bangunan pereduksi kecepatan aliran, terutama di area tikungan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kecepatan aliran dapat ditekan menjadi 2,03 m/s pada kondisi rencana. Perubahan ini menunjukkan penurunan energi aliran secara signifikan dan peningkatan stabilitas di sekitar abutment. Berdasarkan kajian tersebut, direkomendasikan bahwa kombinasi penataan ulang alur sungai, pemasangan bronjong, serta peninggian elevasi jembatan minimal 1,5 meter dari muka air banjir merupakan solusi yang efektif dalam penanganan gerusan dan peningkatan keselamatan jembatan.