Rendahnya keterampilan literasi membaca dan pengetahuan budaya di kalangan siswa SMA Indonesia menjadi masalah serius yang berimplikasi pada prestasi akademik sekaligus pemahaman terhadap identitas nasional, ditambah dengan penggunaan gawai yang lebih dominan untuk hiburan daripada edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain model pembelajaran Pecara (Peta Cerita Rakyat) serta manfaatnya sebagai model literasi digital dan budaya dalam meningkatkan minat baca siswa SMA. Penelitian menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan narrative review terhadap 30 artikel ilmiah terbitan 2020–2025 yang relevan dengan literasi digital, literasi budaya, dan gerakan literasi sekolah. Hasil kajian menunjukkan bahwa model Pecara terdiri atas tiga tahap (pendahuluan, inti, dan penutup) yang melibatkan kegiatan membaca cerita rakyat, menceritakan kembali, mendiskusikan nilai budaya, serta menempelkan hasil pembelajaran pada mosaik peta Indonesia. Temuan penelitian mengindikasikan potensi manfaat model ini dalam meningkatkan kemampuan literasi digital siswa, memperkuat pemahaman budaya dan identitas nasional, membangun kedekatan antara guru dan siswa, serta menghadirkan representasi visual cinta tanah air melalui mosaik peta. Meskipun bersifat konseptual dan belum diuji empiris, model ini memberikan kontribusi teoritis berupa kerangka pembelajaran integratif antara literasi digital dan budaya yang relevan untuk mendukung Gerakan Literasi Sekolah. Penelitian selanjutnya disarankan menguji efektivitas implementasi model Pecara secara langsung di sekolah guna mengevaluasi dampaknya terhadap literasi, berpikir kritis, dan penguatan identitas budaya siswa.