Benteng Keraton Buton, terletak di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, merupakan situs bersejarah dengan potensi besar sebagai destinasi wisata budaya. Diakui sebagai benteng terluas di dunia oleh Guinness World Records dan MURI, kawasan ini tidak hanya menawarkan nilai sejarah dan keunikan budaya, tetapi juga panorama alam yang indah. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi promosi berbasis analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) guna mengoptimalkan daya tarik Benteng Keraton Buton. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama benteng ini meliputi arsitektur yang kokoh, nilai simbolis budaya, dan pengakuan internasional. Namun, kelemahan seperti keterbatasan anggaran, minimnya fasilitas memadai, dan rendahnya promosi menjadi tantangan yang perlu diatasi. Peluang yang dapat dimanfaatkan mencakup dukungan pemerintah untuk pengembangan wisata budaya dan tren wisata budaya yang meningkat, sementara ancaman meliputi persaingan dengan objek wisata lain serta kurangnya kesadaran masyarakat lokal terhadap pelestarian benteng. Strategi promosi yang diusulkan meliputi pemanfaatan media sosial dan digital untuk promosi kreatif, penyelenggaraan event budaya, serta peningkatan infrastruktur ramah lingkungan. Selain itu, pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat lokal sebagai pemandu wisata dan pelaku ekonomi kreatif menjadi elemen kunci keberhasilan. Dengan mengadopsi strategi ini, Benteng Keraton Buton dapat menjadi destinasi wisata budaya unggulan yang mendukung pelestarian budaya lokal dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah.