Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan tentang IVA test sebagai deteksi dini kanker serviks Salsabila, Mutiara; Andriyani, Silvera; Aptrianingsih, Renidha; Anggraini, Reki Meidha; Yuningsih, Yuningsih; Susanti, Lilis; Nurhartati, Nurhartati; Julaikah, Siti; Utami, Iis Tri; Kristianingsih, Ani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30277

Abstract

Abstrak Kanker  serviks  merupakan  salah  satu  penyakit  reproduksi wanita dengan  angka  kematian  yang tinggi. Kejadian kanker serviks dapat dideteksi dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), IVA adalah suatu metode skrining kanker serviks dengan menggunakan larutan asam asetat 3-5% pada serviks dan melihat perubahan warna yang terjadi setelah melakukan olesan yang bertujuan untuk melihat adanya sel kanker yang mengalami displasia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan wanita tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode pemeriksaan IVA. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan melalui penyuluhan, dan diskusi serta tanya jawab, dimana sebelum dan sesudah kegiatan peserta diberikan pretest dan posttest. Hasil kegiatan penyuluhan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2025 dengan jumlah peserta 16 peserta dapat meningkatkan pengetahuan peserta dari nilai presentase 6,25% menjadi 75% peserta paham mengenai deteksi dini kanker serviks. Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan peserta mengenai cara mendeteksi adanya kanker serviks dengan metode IVA. Kata kunci: IVA; kanker serviks; pengetahuan Abstract Cervical cancer is one of the reproductive diseases in women with a high mortality rate. The incidence of cervical cancer can be detected by the Visual Inspection of Acetic Acid (IVA) method, IVA is a cervical cancer screening method using a 3-5% acetic acid solution on the cervix and observing the color changes that occur after applying the aim of seeing cancer cells that experience dysplasia. The purpose of this activity is to increase women's knowledge about early detection of cervical cancer with the IVA examination method. The method used in this activity is through counseling, and discussion and questions and answers, where before and after the activity participants are given a pretest and posttest. The results of this counseling activity show that the implementation of the activity carried out on January 11, 2025 with 16 participants can increase participant knowledge from a percentage value of 6.25% to 75% of participants understand early detection of cervical cancer. This activity increases participants' knowledge about how to detect cervical cancer with the IVA method. Keywords: cervical cancer; IVA; knowledge
Strategi Peningkatan Promosi Benteng Keraton Buton Sebagai Objek Pariwisata Kota Baubau Nurhartati, Nurhartati; Asmiddin, Asmiddin; Majid, Abdul
Jurnal Barata Indonesia : Studi Administrasi & Kebijakan Publik Volume 1, Nomor 2, September 2024
Publisher : LeRin - UNIDAYAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/jbi.v1i2.1796

Abstract

Benteng Keraton Buton, terletak di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, merupakan situs bersejarah dengan potensi besar sebagai destinasi wisata budaya. Diakui sebagai benteng terluas di dunia oleh Guinness World Records dan MURI, kawasan ini tidak hanya menawarkan nilai sejarah dan keunikan budaya, tetapi juga panorama alam yang indah. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi promosi berbasis analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) guna mengoptimalkan daya tarik Benteng Keraton Buton. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama benteng ini meliputi arsitektur yang kokoh, nilai simbolis budaya, dan pengakuan internasional. Namun, kelemahan seperti keterbatasan anggaran, minimnya fasilitas memadai, dan rendahnya promosi menjadi tantangan yang perlu diatasi. Peluang yang dapat dimanfaatkan mencakup dukungan pemerintah untuk pengembangan wisata budaya dan tren wisata budaya yang meningkat, sementara ancaman meliputi persaingan dengan objek wisata lain serta kurangnya kesadaran masyarakat lokal terhadap pelestarian benteng. Strategi promosi yang diusulkan meliputi pemanfaatan media sosial dan digital untuk promosi kreatif, penyelenggaraan event budaya, serta peningkatan infrastruktur ramah lingkungan. Selain itu, pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat lokal sebagai pemandu wisata dan pelaku ekonomi kreatif menjadi elemen kunci keberhasilan. Dengan mengadopsi strategi ini, Benteng Keraton Buton dapat menjadi destinasi wisata budaya unggulan yang mendukung pelestarian budaya lokal dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah.