Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi penggunaan obat vitamin dan pelatihan pembuatan puding daun kelor sebagai nutrisi balita Dewi, Rissa Maharani; Rini, Tri Diana Puspita; Timur, Willi Wahyu; Rosyid, Abdur; Oktavia, Shelomita Risti; Hanum, Dayyana Rizkya
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30789

Abstract

Abstrak Pravalensi gizi buruk pada balita di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kekurangan gizi dapat berdampak panjang yaitu pada kesehatan anak. Untuk menurunkan kasus gizi buruk, salah satunya dapat memanfaatkan sumber makanan yang kaya akan zat gizi yaitu dapat menggunakan daun kelor (Moringa Oleifera). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk memberikan edukasi atau penyuluhan mengenai penggunaan obat vitamin dan pencegahan stunting melalui pemanfaatan dari daun kelor. Pelatihan pembuatan puding daun kelor diikuti oleh 60 orang peserta posyandu balita di Posyandu Mardi Rahayu Mangkang Wetan 2B Semarang. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan pemaparan materi mengenai pentingnya penggunaan obat vitamin pada balita dan dilanjutkan dengan pelatiham pembuatan puding daun kelor. Kegiatan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi ibu-ibu untuk membuat inovasi makanan yang disukai oleh anak-anak. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah daun kelor yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat olah menjadi puding yang disukai anak-anak dan dapat digunakan untuk pencegahan stunting. Kata kunci: edukasi; penggunaan obat; vitamin; nutrisi; balita; pelatihan; puding; daun kelor. Abstract The prevalence of malnutrition among children under five in Indonesia increases every year. Malnutrition can have a long-lasting impact on children's health. To reduce cases of malnutrition, one of them can utilize food sources that are rich in nutrients, namely moringa leaves (Moringa Oleifera). The purpose of this community service is to provide education or counseling on the use of vitamin drugs and prevention of stunting through the use of moringa leaves. Training in making Moringa leaf pudding was attended by 60 toddler posyandu participants at Posyandu Mardi Rahayu Mangkang Wetan 2B Semarang. This service activity began with a material presentation on the importance of using vitamin drugs in toddlers and continued with a training on making moringa pudding. This activity can be an additional knowledge for mothers to make food innovations that are favored by children. The conclusion in this activity is that moringa leaves have high nutritional value and can be processed into pudding that children like and can be used to prevent stunting. Keywords: education; drug use; vitamins; nutrition; toddlers; training; pudding; moringa leaves.
Identifikasi Penyakit Degeneratif dan Peningkatan Edukasi Pengelolaan Obat pada Lansia di Kota Semarang Nastiti, Nindita Sari; Adityas, Hanung Puspita; Oktavia, Shelomita Risti; Hanum, Dayyana Rizkya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran Vol 4, No 2 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/abdimasku.4.2.67-75

Abstract

Seiring dengan bertambahnya usia, akan berpengaruh terhadap kondisi fisik seseorang. Berbagai keluhan kesehatan dirasakan oleh lansia yang diakibatkan oleh adanya penurunan fungsi tubuh dan biasanya berkaitan dengan adanya penyakit degeneratif serta sindrom metabolik yang dialami seseorang. Pencegahan dan identifikasi dini penyakit degeneratif dan sindrom metabolik menjadi keuntungan utama dari pemantauan kesehatan, serta diperlukan untuk menekan perkembangan penyakit dan dapat digunakan untuk mendasari manajemen pengobatan. Pengobatan secara farmakologi dan non farmakologi dapat digunakan untuk mengatasi kesehatan pada lansia. Adanya obat sisa atau obat persediaan di rumah tangga merupakan kemungkinan yang sering terjadi, obat tersebut harus dapat dikelola dengan baik sehingga diperlukan edukasi kepada para lansia. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah supaya lansia bisa memahami terakit penyakit degeneratif baik dari penyebab, pencegahan maupun penanganan serta pengobatan yang benar dan pengelolaan yang baik agar tidak terjadi salah penggunaan obat, penggunaan yang berlebih maupun obat kadaluarsa. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan tekanan darah, gula darah sewaktu dan asam urat. Kemudian diberikan edukasi dengan media ceramah mengenai penyakit degeneratif dan pengelolaan obat (DAGUSIBU). Peserta kegiatan diberikan kuesioner pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan mengenai penyakit degeneratif dan ketrampilan pengelolaan obat sebelum dan setelah mendapatkan materi. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji wilcoxon dari 20 peserta yang mengisi kuesioner secara lengkap menunjukkan nilai asymp.sig (2 tailed) 0.01, yang berarti kurang dari 0.05 dan memberikan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan dan pemahaman peserta kegiatan sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi.As age increases, it will affect a person's physical condition. Various health complaints are felt by the elderly due to a decrease in body function and are usually related to the presence of degenerative diseases and metabolic syndrome experienced by a person. Prevention and early identification of degenerative diseases and metabolic syndrome are the main benefits of health monitoring, and are needed to suppress disease progression and can be used to inform treatment management. Pharmacological and non-pharmacological treatments can be used to manage health in the elderly. The existence of residual drugs or drug supplies in households is a possibility that often occurs, these drugs must be managed properly so that education is needed for the elderly. The purpose of this community service activity is so that the elderly can understand degenerative diseases both from the causes, prevention and handling as well as correct treatment and good management so that there is no wrong use of drugs, excessive use or expired drugs. The activity began with checking blood pressure, blood sugar and uric acid. Then education was given with lecture media about degenerative diseases and drug management (DAGUSIBU). Participants were given pre-test and post-test questionnaires to measure knowledge about degenerative diseases and drug management skills before and after the educational program. Based on the results of the analysis using the Wilcoxon test of 20 participants who filled out the questionnaire completely showed an asymp.sig (2 tailed) value of 0.01, which means less than 0.05 and provides a conclusion that there is a difference in knowledge and understanding of activity participants before and after being given socialisation.