Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Kekerasan terhadap Anak dalam Panti Sosial Asuhan Anak Ismet Firdaus
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 1, No 1 (2012): Empati Edisi Juni 2012
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v1i1.9659

Abstract

Violence against children in Indonesia continues to increase. Many cases of violence, one of them, as happened at the childcare institution (orphanage). Forms of violence and crime are physical, psychological, sexual, and neglect. Results of the study conducted by Ministry of Social Affairs, UNICEF, and Save the Children showed that the factors that support the physical and psychological violence to the children are associated with the method in educating and disciplining children. Often used physical force or by means of humiliating and degrading treatment of children. Ironically, the staff and caregivers view it as an important part of their role in doing the job. Keywords: kekerasan, kekerasan terhadap anak, kejahatan kekerasan.
WALI PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN [LAPAS] NARKOTIKA IIA CIPINANG DITINJAU DARI PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL KOREKSIONAL Ismet Firdaus
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 9, No 2 (2020): Empati Edisi Desember 2020
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v9i2.17719

Abstract

Abstract. The social guardian has a role in rehabilitating the behavior of prisoners or Correctional Assistance Citizens (WBP), in this paper the work of community trustees is viewed from the perspective of Corrective Social Work. The results show that the stages, roles and competencies of correctional caregivers carry out the rehabilitation stages of the therapeutic community model, which is not entirely in accordance with the perspective of corrective work, especially in the aspects of values and skills. Meanwhile, in the aspect of role, the Community Guardian acts as a counselor, broker educator, facilitator and therapist. This roles has not been maximized because the ratio factor beetwen staff and clienis is not ideal. Beside that, in educational competence is inadequate because in the correctional institution there is no have corrective social worker and psychologists are also limited. This implies that social rehabilitation in LAPAS is not maximal.  In this research, the Ministry of Law and Human Rights should immediately add correctional guardians with a background in psychologists and corrective social workers who have competencies in accordance with the needs of the Cipinang IIA Narcotics Prison. Abstrak. Wali Wali kemasyarakatan mempunyai peran merehabilitasi perilaku narapidana atau “Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)”, pada tulisan ini pekerjaan Wali kemasyarakatan ditinjau dari  perspektif Pekerjaan Sosial Koreksional. Hasilnya menunjukkan bahwa tahapan, peran dan kompetensi wali  pemasyarakatan menjalan tahapan rehabilitasi model teraputic community, yang tidak sepenuhnya sesuai dengan perspektik pekerjaan koreksinal, terutama pada aspek nilai dan keterampilan. Sedangkan pada aspek peran, Wali Kemasyarakatan berperan sebagai konselor, educator broker, fasilitator dan terapis. Peran-peran  tersebut belum maksimal, karena faktor rasio antara Jumlah Wali Pemasyarakatan dengan jumlah Warga Binaan Sosial tidak ideal. Di samping itu, kompetensi pendidikannya belum memadai karena di lembaga pemasyarakatan tersebut tidak ada seorang pun pekerja sosial koreksional dan Psikolog juga terbatas. Hal ini berimplikasi pada rehabilitasi sosial di LAPAS tersebut menjadi tidak maksimal. Penelitian ini pihak Kementerian Hukum dan HAM harus segera menambah wali pemasyarakatan dengan latar belakang psikolog dan pekerja sosial koreksional yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan LAPAS Narkotika IIA Cipinang.
Meta Analisis Hasil Penelitian Model-Model Rehabilitasi Narkoba oleh Lembaga Pemerintah, Masyarakat dan Pesantren di Jabodetabek Ismet Firdaus
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 4, No 1 (2015): Empati Edisi Juni 2015
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v4i1.9771

Abstract

The rehabilitation victims of drug abuse in Indonesia is not only done by government agencies, but also by NGOs and Pesantren. With this type of study, meta-analysis of 15 analytical research report, the results illustrated that in government agencies and non-governmental organizations, program therapeutif community (TC) becomes an important part in the Social Rehabilitation to clients of drug abusers, with the support of family and interaction among clients/patients harmony in social rehabilitation program is an important factor for the improvement or cure the patient/client victims of drug abuse. Detoxification (expenditure toxins drugs to patients/clients) that exist in government agencies and NGOs about the same, while in boarding school detoxification is different, for example by drinking water prayer. Meanwhile, the rehabilitation program in Islamic schools put more emphasis on improving the client’s relationship with God through the practice of worship ritual which he believed to  be implicated in healing drug abusers clients.Keywords: Meta analisis, Rehabilitasi Medis, Rehabilitasi Sosial, Theraputif Community dan Narkoba.
PENGARUH KELEKATAN TEMAN SEBAYA TERHADAP CRAVING MANTAN PENGGUNA NARKOBA DI YAYASAN MUTIARA MAHARANI JAKARTA Thurfatul Munaa; Ismet Firdaus
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 12, No 1 (2023): Empati Edisi Juni 2023
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v12i1.31520

Abstract

Abstract. Former drug users as individuals who have used drugs have the possibility to experience craving or the desire to use drugs again which can result in relapse are former drug users. Peers as individuals who are close to former drug users have a big role in their lives. This study aims to determine whether there is an influence of peer attachment to craving former drug user. The research applied a quantitative approach. In taking the sample, the researchers used a saturated sample technique because the population of former drug users at the Mutiara Maharani Jakarta Foundation was less than 100, namely 21 people. Data collected using a questionnaire whose validity and reliability have been tested. The data that has been collected, analyse with the program SPSS for windows 29.0 and processed using simple linear regression analysis. The research results show the value of tcount (-0.158) smaller than ttable (2.093) with a significance value of 0.876 which is higher than 0.05. Therefore, H1 rejected and H0 accepted, meaning that there is no significant effect between peer attachment and craving former drug user. Peer attachment has an effect of 0.1% on craving former drug users while 99.9% influenced by variables outside the study. Keywords: Peer attachment, craving, former drugs user. Abstrak. Mantan pengguna narkoba sebagai individu yang pernah menggunakan narkoba memiliki kemungkinan untuk mengalami craving atau keinginan menggunakan narkoba kembali yang dapat berakibat pada relapse-nya para mantan pengguna narkoba. Teman sebaya sebagai individu yang dekat dengan mantan pengguna narkoba memiliki peran besar dalam kehidupannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui adakah pengaruh kelekatan teman sebaya terhadap craving mantan pengguna narkoba. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik sampel jenuh karena populasi mantan pengguna narkoba di Yayasan Mutiara Maharani Jakarta kurang dari 100 yaitu berjumlah 21 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang validitas dan reliabilitasnya telah teruji. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan bantuan program SPSS for windows 29.0 dan diolah dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan nilai thitung (-0,158) lebih kecil dari ttabel (2,093) dengan nilai signifikansi 0.876 yang lebih tinggi dari 0.05. Oleh karena itu, H1 ditolak dan H0 diterima artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kelekatan teman sebaya dengan craving mantan pengguna narkoba. Kelekatan teman sebaya memberikan pengaruh sebesar 0,1% terhadap craving mantan pengguna narkoba sedangkan 99,9% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian. Kata Kunci: Kelekatan teman sebaya, craving, mantan pengguna narkoba.
PERENCANAAN PROGRAM DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN PEMBERDAYAAN UMKM DI DESA WANAYASA Firdaus, Ismet; Azzahra, Arifah
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/dpkm.v4i1.1512

Abstract

Desa Wanayasa mempunyai potensi besar sebagai kawasan produksi pertanian yang dapat dikembangkan menjadi agrobisnis dan agrowisata. Selain padi dan palawija yang merupakan hasil pertanian pada umumnya, Desa Wanayasa juga dikenal sebagai penghasil berbagai produk pertanian hortikultura seperti manggis, pala dan melinjo. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan perencanaan program dalam peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan UMKM di Desa Wanayasa, Purwakarta. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan hasil observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), buku, artikel atau jurnal, dan dokumentasi. UMKM di Desa Wanayasa tergolong cukup banyak yang menjadi salah satu pendorong dari mobilitas ekonomi masyarakat setempat. Pelaku UMKM mengatakan bahwa banyak sekali manfaat yang didapat setelah memiliki PIRT dan Logo halal, manfaatnya yaitu masyarakat atau pembeli jadi lebih percaya dengan produk yang dijualnya karena beberapa konsumen seringkali melihat apakah diproduk tersebut ada logo halalnya atau tidak. Dengan ini, tujuan dari penelitian mengenai UMKM Digital Marketing ini adalah untuk memperluas penjualan ataupun pemasaran dari beberapa usaha mikro yang ada di Desa Wanayasa ini. Dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat menjadi isu utama dalam program dan orientasi pembangunan nasional pada saat ini. Salah satu Pemberdayaan Masyarakat di Desa Wanayasa sendiri yaitu Program Pemberdayaan Ekonomi UMKM melalui digital marketing.Kata kunci: Desa Wanayasa, Kesejahteraan, Perencanaan, Pemberdayaan UMKM
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN ECOBRICK PADA PROGRAM SAJATI DI DESA WANAYASA Firdaus, Ismet; Chairunissa, Anggita
Bestari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/dpkm.v4i1.1513

Abstract

Permasalahan sampah anorganik yang menggunung disebabkan karena kurang edukasinya masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang baik,  Selain karena kurangnya edukasi, penyebab terjadinya penumpukan sampah terutama sampah anorganik yaitu karena jarak antara rumah warga dan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) cukup jauh yang menyebabkan masyarakat malas membuang dan dibiarkan berserakan di lingkungannya. Salah satu cara yang bisa digunakan masyarakat Desa wanayasa untuk menanggulangi sampah anorganik terutama plastik yaitu melalui Ecobrick atau pemanfaatan kembali sampah plastik melalui media botol. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelayanan Desa (UPD) Wanayasa yang bertempat di Jalan Syah Bandar Rt.9 Rw.4, Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. saat dilaksanakannya Program Sajati, yaitu suatu program kerja bakti membersihkan lingkungan yang dilakukan oleh para ibu-ibu penerima bantuan sosial dari pemerintah. Pemilihan informan dalam penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Melaksanakan program Praktikum II melalui penyuluhan dan ajakan dalam pembuatan Ecobrick, 2) Melatih mahasiswa dan masyarakat untuk memanfaat sampah plastik menjadi bahan yang bermanfaat dan lebih bernilai, 3) Meningkatkan kesadaran masyarakat agar membuang sampah sesuai jenisnya. Adapun Kendala dalam Program pembuatan ecobrick yakni perspektif masyarakat memiliki kesulitan dalam proses pencarian botol yang sesuai, sulit dalam proses pembuatan, dan kurang merasa kebermanfaatan. Sedangkan perspektif perangkat desa kurangnya sosialisasi sehingga pengetahuannya masih terbatas.  Dalam menjalankan Program Sajati dan ecobrick tentunya memiliki dampak bernilai positif yakni kebersihan lingkungan Desa Wanayasa dan mampu mempererat jalinan kekeluargaan antar masyarakat bahkan dapat mewadahi desa untuk menyampaikan informasi dan aspirasi.Kata kunci: Desa Wanayasa, Ecobrick, Pemberdayaan Perempuaan, Program Sajati
Program Pemberdayaan Terhadap Wanita Rawan Sosial Ekonomi Di Desa Margamulya Firdaus, Ismet; Destria, Adinda; Rahmadini, Winda; Alvi Wijaya, M; Rizky Akmal, M; Febriyanti
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 9 : Oktober (2024): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Economic problems and poverty are phenomena that cannot be separated from the life of society in every country, as both are interrelated. One of the causes of poverty is the persistent culture of gender discrimination in employment, particularly affecting women. This has also led to an increase in the number of economically vulnerable women (WRSE) in Indonesia. The Indonesian Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform (KemenPANRB, 2023) defines WRSE as women of productive age (18-59 years) who face economic difficulties, have limited education, experience changes in family status or become widows due to the death of their husbands, and face health challenges. WRSE are required to manage their households while also earning a livelihood to support their families. Empowerment is necessary because the majority of these women lack employment or skills. Based on the data collected, the village of Margamulya has the highest WRSE figures in RW 02 and RW 19. In efforts to address and minimize WRSE, this research aims to provide recommendations for improving their conditions. This is a descriptive qualitative study, with data collection techniques including observation, interviews, and documentation. Data analysis was conducted using triangulation techniques to enhance the validity of the findings.
PENERAPAN TEKNIK PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) PADA WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI DI MARGAMULYA Ismet Firdaus; Cut Indah Tari; Nazira Azza Herviana; Devi Ananda Putri; Ashleyta Richanura; Nurchantika Mahayani
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i2.643

Abstract

Desa Margamulya merupakan desa yang berada di dataran tinggi dengan mayoritas penduduk bekerja dalam sektor pertanian. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi WRSE untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari karena keterbatasan fisik dan terbatasnya lapangan pekerjaan yang ada. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan PRA terhadap WRSE di Desa Margamulya. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan PRA. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa hasil wawancara langsung dan data sekunder berupa buku, artikel, dan jurnal. Dalam penelitian seluruh WRSE Desa Margamulya berpartisipasi sebagai partisipan dalam penelitian. Penerapan PRA dilakukan dalam 2 tahapan, yaitu tahap persiapan yang terdiri atas teknik penelusuran sejarah, teknik kalender harian, teknik kalender musiman, dan teknik kajian mata pencaharian. Tahapan kedua adalah tahap perencanaan terdiri atas teknik pengumpulan masalah, teknik pengelompokan masalah, kajian sebab akibat, prioritas masalah, dan alternatif solusi. Hasil penelitian yang dilakukan adalah berupa rencana program pemberdayaan WRSE yaitu mengadakan pelatihan pemasaran, membentuk kelompok usaha pengolahan hasil perkebunan, bekerja sama dengan UMKM lokal, mengadakan pameran produk hasil karya WRSE, dan kegiatan tabungan bersama. Program-program pemberdayaan ini sangat penting karena memberikan dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan WRSE Desa Margamulya.
PENERAPAN TEKNIK PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) PADA WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI DI MARGAMULYA Ismet Firdaus; Cut Indah Tari; Nazira Azza Herviana; Devi Ananda Putri; Ashleyta Richanura; Nurchantika Mahayani
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v6i2.643

Abstract

Desa Margamulya merupakan desa yang berada di dataran tinggi dengan mayoritas penduduk bekerja dalam sektor pertanian. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi WRSE untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari karena keterbatasan fisik dan terbatasnya lapangan pekerjaan yang ada. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan PRA terhadap WRSE di Desa Margamulya. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan PRA. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa hasil wawancara langsung dan data sekunder berupa buku, artikel, dan jurnal. Dalam penelitian seluruh WRSE Desa Margamulya berpartisipasi sebagai partisipan dalam penelitian. Penerapan PRA dilakukan dalam 2 tahapan, yaitu tahap persiapan yang terdiri atas teknik penelusuran sejarah, teknik kalender harian, teknik kalender musiman, dan teknik kajian mata pencaharian. Tahapan kedua adalah tahap perencanaan terdiri atas teknik pengumpulan masalah, teknik pengelompokan masalah, kajian sebab akibat, prioritas masalah, dan alternatif solusi. Hasil penelitian yang dilakukan adalah berupa rencana program pemberdayaan WRSE yaitu mengadakan pelatihan pemasaran, membentuk kelompok usaha pengolahan hasil perkebunan, bekerja sama dengan UMKM lokal, mengadakan pameran produk hasil karya WRSE, dan kegiatan tabungan bersama. Program-program pemberdayaan ini sangat penting karena memberikan dukungan untuk meningkatkan kesejahteraan WRSE Desa Margamulya.
Resiliensi dan Inovasi Kelompok Asani Farm pada Masa dan Pasca Pandemi COVID-19 Firdaus, Ismet; Mumtaz, Nisrinah; Herlambang, Reyhan; Surya Januar, Robby; Putri Oktafiani, Amelia
Maro: Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/maro.v7i2.11603

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak besar pada sektor pertanian, termasuk kelompok Asani Farm di Desa Margamulya, yang memaksa kelompok tani untuk menemukan strategi baru agar tetap bertahan. Studi ini menyoroti pentingnya mengkaji strategi resiliensi yang diterapkan oleh Kelompok Asani Farm, yang mengubah tantangan menjadi peluang melalui inovasi pengolahan hasil panen menjadi produk baru, seperti keripik wortel, kerupuk wortel dan kerupuk kentang. Kajian terdahulu lebih menyoroti strategi resiliensi ekonomi dan sosial petani dalam mempertahankan produksi, namun belum mengkaji inovasi sebagai strategi utama untuk resiliensi ekonomi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana resiliensi dan inovasi membantu kelompok tani ini menghadapi krisis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode wawancara mendalam dengan anggota kelompok tani sebagai narasumber utama. Data dianalisis secara deskriptif untuk memahami strategi resiliensi dan inovasi yang diimplementasikan. Temuan menunjukkan bahwa inovasi produk olahan membantu meningkatkan nilai tambah dan resiliensi ekonomi petani. Selain itu, pemasaran berbasis komunitas dan digital memperluas akses pasar. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan pemasaran digital dan penerapan teknologi modern untuk membantu petani meningkatkan daya saing produk. Kontribusi penelitian ini adalah penekanan pada inovasi sebagai bagian dari resiliensi petani, serta sebagai landasan untuk penelitian lanjutan dalam pengembangan ekonomi pertanian berkelanjutan di Indonesia.