Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KREATIVITAS GURU PENGGERAK DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SDN 25 SANTI KOTA BIMA Lusiana, Lusiana; Salam, Agus; Masitha , Dewi
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i2.5095

Abstract

This research aims to describe planning, implementation, supporting and inhibiting factors, as well as solutions in differentiated learning in the Merdeka curriculum in science and science subjects at SDN 25 Santi. This research uses qualitative research with a case study design. Data collection was carried out through interviews, observation and documentation. The informants in the research consisted of the school principal, class IV teacher, and three class IV students. Test the validity of the data using triangulation of techniques and sources. Then the data was analyzed using the Miles and Hubermen technique with three stages, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results obtained were that teachers made learning plans by mapping learning needs through diagnostic assessments and then creating teaching modules based on the results of the mapping. It is known that class IV students consist of visual, auditory and kinesthetic learning styles. In its application, teachers carry out learning differentiation of content, processes and products. Supporting factors come from enthusiastic students, a pleasant learning atmosphere, students feeling safe and comfortable, and adequate infrastructure. Meanwhile, the main inhibiting factor is that learning takes longer. The solution taken by the principal and teachers is to reflect together every week. ABSTRAKTujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mendeskripsikan perencanaan, penerapan, faktor pendukung dan penghambat, serta solusi dalam pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum Merdeka pada mata pelajaran IPA di SDN 25 Santi Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru kelas IV, dan tiga siswa kelas IV. Uji keabsahan data menggunakan trianggulasi teknik dan sumber. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik Miles dan Hubermen dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh yaitu guru membuat perencanaan pembelajaran dengan melakukan pemetaan kebutuhan belajar melalui asesmen diagnostik kemudian membuat modul ajar berdasarkan hasil pemetaan tersebut. Diketahui bahwa siswa kelas IV terdiri dari gaya belajar visual, audiotori, dan kinestetik. Dalam penerapannya guru melakukan pembelajaran diferensiasi konten, proses, dan produk. Faktor pendukung berasal dari siswa yang antusias, suasana belajar yang menyenangkan, siswa merasa aman dan nyaman, dan sarana prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambat utama dalam pembelajaran ini membutuhkan waktu lebih lama. Solusi yang dilakukan kepala sekolah dan guru yaitu melakukan refleksi bersama di setiap minggunya.
HUBUNGAN KEBIASAAN SEDENTARI DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI LEBIH PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN DI SD MUHAMMADIYAH MANYAR GRESIK Azzahwa, Lyra Nayli; Djalilah, Gina Noor; Marlina, Uning; Masitha , Dewi
JurnalMU: Jurnal Medis Umum Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Medis Umum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmu.v1i01.21619

Abstract

Gizi lebih (overweight dan obesitas) dapat didefinisikan sebagai gangguan kesehatan dimana terdapat akumulasi lemak abnormal atau berlebihan. Pada tahun 2018, data RISKESDAS menjabarkan telah terjadi peningkatan mencapai 21,1% pada laki-laki (10,4% kelebihan berat badan dan 10,7% obesitas) dan 18,9% perempuan (11,2% kelebihan berat badan dan 7,7% obesitas) usia 5-12 tahun. Jawa timur merupakan salah satu provinsi yang prevalensi gizi lebih di atas nasional yaitu mencapai 24,3% (13,2% kelebihan berat badan dan 11,1% obesitas). Tujuan : Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui hubungan kebiasaan sedentari dengan kejadian status gizi lebih pada anak usia 10-12 Tahun di SD Muhammadiyah Manyar Gresik. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan penelitian analitik observasional dan menggunakan metode cross sectional. Peneliti tidak akan memberikan perlakuan atau intervasi pada sampel dan hanya akan mencari korelasi antara kebiasaan sedentari dengan kejadian status gizi lebih (overweight dan obesitas) pada anak usia 10-12 tahun. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Populasi yang akan diambil data adalah siswa/siswi SD Muhammadiyah Manyar Gresik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan besar sampel yang akan digunakan adalah 70 siswa/siswi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Hasil :Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan nilai probabilitas (p)=0,000 (p>0,05) yang artinya terdapat hubungan antara kebiasaan sedentari dengan kejadian status gizi lebih pada anak usia 10-12 tahun di SD Muhammadiyah Manyar Gresik.