Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Implementasi Manajemen Pengadaan Rantai Pasok Material Konstruksi pada Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kadubeureum Melalui Swakelola Wibawa Mukti, Aditya; Pradipta, Yanto; Simanjuntak, Manlian Ronald A.
Jurnal Pengadaan Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengadaan Indonesia, Edisi April
Publisher : Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59034/jpi.v4i1.54

Abstract

Manajemen Rantai Pasok (MRP) adalah disiplin ilmu manajemen yang mapan dan banyak diterapkan di sektor bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif. Namun, penerapannya di sektor nirlaba dan pemerintah seringkali kurang berkembang. Dengan mengacu pada praktik sektor bisnis, MRP dapat menjadi tolok ukur untuk meningkatkan efisiensi di sektor pemerintah, khususnya dalam mengelola rantai pasok material konstruksi untuk proyek rehabilitasi jaringan irigasi sederhana. Studi ini menganalisis proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kadubeureum dengan membandingkan dua metode pelaksanaan: jasa konstruksi oleh penyedia dan swakelola berbasis masyarakat. Indikator kinerja utama meliputi efisiensi biaya, tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan waktu penyelesaian proyek. Metode penulisan ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif dengan studi kasus pada proyek Rehabilitasi Jaringan irigasi Kadubeureum. Data yang digunakan terdiri dari informasi mengenai pelaksanaan proyek yang telah berkontrak pada Bidang Sumber Daya Air, meliputi dokumen kontrak, laporan pelaksanaan proyek, Rencana Anggaran Biaya (RAB), spesifikasi teknis, Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) dan kebijakan pemerintah terkait serta di analisa menggunakan Ms. Excel dan Ms. Project. Hasil Penulisan menunjukan nilai kontrak Penyedia adalah Rp178.300.000,00 dan nilai kontrak Swakelola adalah Rp122.165.423,90, terdapat penghematan dengan metode Swakelola sebesar Rp56.134.576,10 (31,48%). Penghapusan margin keuntungan penyedia jasa dan pengadaan material langsung menjadi faktor utama efisiensi biaya ini. TKDN Penyedia adalah 83,74% dan TKDN Swakelola adalah 97,67%, terdapat peningkatan TKDN dengan metode Swakelola sebesar 13,92%. Tingginya TKDN pada metode Swakelola mencerminkan penggunaan bahan lokal yang lebih dominan. Waktu pelaksanaan pekerjaan Penyedia adalah 90 hari kalender dan waktu pelaksanaan pekerjaan Swakelola adalah 30 Hari Kalender, Swakelola juga memungkinkan pengurangan waktu pelaksanaan hingga 60 Hari Kalender (66,67%).
Analisis Penerapan Lining Precast Terhadap Biaya, Mutu dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Jaringan Irigasi Cisawarna Wibawa Mukti, Aditya; LM Arasy Sipala; Fadillah Taufik; Sopar Butarbutar; Manlian R. A. Simanjuntak; Pio Ranap Tua Naibaho
Jurnal Teknik Sipil Vol. 10 No. 2 (2025): Vol. 10 No. 2 (2025): De'Teksi : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/deteksi.v10i2.1362

Abstract

Manajemen Kualitas Proyek merupakan tanggung jawab Pejabat Pembuat Komitmen dalam pengendalian kontrak konstruksi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Penerapan SMKK mencakup Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) dan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) untuk memastikan kualitas proyek. Sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan jaringan irigasi guna mendukung swasembada pangan, peningkatan jaringan irigasi menjadi strategi penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional. Untuk mencapai kualitas konstruksi yang baik, diperlukan penerapan Manajemen Kualitas Proyek yang efektif, salah satunya melalui penggunaan metode Lining Precast. Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi Cisawarna, yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2024, menggunakan metode Lining Cast in Situ. Proyek ini memberikan peluang untuk membandingkan metode Lining Precast dan Lining Cast in Situ dengan fokus pada tiga indikator utama: biaya konstruksi, mutu pelaksanaan, dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Metode penulisan ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif dengan studi kasus pada proyek Peningkatan Jaringan irigasi Cisawarna. Data yang digunakan terdiri dari informasi mengenai pelaksanaan proyek yang telah berkontrak pada Bidang Sumber Daya Air, meliputi dokumen kontrak, laporan pelaksanaan proyek, Rencana Anggaran Biaya (RAB), spesifikasi teknis, Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) dan kebijakan pemerintah terkait serta di analisa menggunakan Ms. Excel dan Ms. Project. Penelitian ini membandingkan metode Lining Cast in Situ dan Lining Precast pada Peningkatan Jaringan Irigasi Cisawarna. Dari segi biaya, metode Lining Cast in Situ lebih murah dengan total Rp1.181.848.000,00, sedangkan Lining Precast mencapai Rp1.586.024.000,00. Namun, dalam hal mutu, Lining Precast unggul karena menggunakan beton berkualitas lebih tinggi (K-350) setara dengan 29,05 MPa dibandingkan Lining Cast in Situ yang hanya menghasilkan mutu beton 15 MPa. Untuk waktu pelaksanaan, Lining Precast juga lebih cepat, hanya memerlukan 120 (serratus dua puluh) hari kalender, sedangkan Lining Cast in Situ memiliki masa pelaksanaan hingga 180 (serratus delapan puluh) hari kalender. Artinya, metode Lining Precast lebih baik dari sisi mutu dan waktu, meskipun biayanya lebih besar