Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Program Lampung Begawi dalam Memperkenalkan Budaya dan Produk Unggulan UMKM Provinsi Lampung Laura Gayatri; Desika Fitriana; Martines Sabiliun Muttaqina; Elza Zeriana; Berchah Pitoewas; Abdul Halim
Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan | E-ISSN: 3089-7084 Vol. 1 No. 3 (2025): April - Juni
Publisher : GLOBAL SCIENTS PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to describe the implementation of the Lampung Begawi Program as a strategy for promoting local culture while simultaneously empowering MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) in Lampung Province, and to formulate strategic recommendations for its sustainable development. Lampung Begawi is an annual program that integrates cultural festivals, MSME product exhibitions, training workshops, and multi-stakeholder collaboration in one platform. This study adopts a mixed-methods approach by combining qualitative and quantitative data through document analysis, in-depth interviews, and surveys targeting participants and MSME actors. The findings indicate that the program has successfully increased cultural exposure and generated tangible economic benefits for MSMEs, including revenue growth, digital market access, and expanded business networks. However, several challenges remain, such as limited funding, insufficient professional digital branding, and low participation from rural-based MSMEs. The study recommends strategies such as branding enhancement, establishment of an endowment fund, digital partnership with online marketplaces, and strengthening local government’s role in mentoring and capacity building. Conceptually, this research contributes to the development of an integrated evaluation model that links cultural preservation with community-based creative economy. With a collaborative approach, Lampung Begawi holds potential as a national model for synergy between cultural revitalization and local economic empowerment.
Analisis Aksi Swadaya Masyarakat Pringsewu Mengenai Jalanan Rusak: Kontenks Ketidakpuasaan Terhadap Pemerintah Laura Gayatri; Yunida Nurlina; Dewi Rahayu; Marlina, Elisa; Salsabila Mutiyah; Tsalitsa Fadilatu Rahmania; Berchah Pitoewas; Abdul Halim
Jurnal Kajian Hukum Dan Kebijakan Publik | E-ISSN : 3031-8882 Vol. 2 No. 2 (2025): Januari - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/z79ckc41

Abstract

Kerusakan parah pada infrastruktur jalan di Kabupaten Pringsewu, Lampung, telah memicu munculnya aksi swadaya masyarakat—khususnya oleh pemuda setempat—sebagai respons non­konvensional atas lambannya penanganan pemerintah daerah. Penelitian ini menginvestigasi motivasi, proses, dan implikasi politik dari inisiatif perbaikan jalan mandiri tersebutd alam konteks ketidakpuasan publik. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui studi pustaka dan wawancara mendalam dengan pemuda penyelenggara aksi, tokoh masyarakat, serta aparat desa. Hasil menunjukkan bahwa frustrasi kolektif atas kecelakaan fatal dan kerugian ekonomi akibat jalan rusak mendorong mobilisasi cepat melalui media sosial, penggalangan dana sukarela, dan gotong royong. Aksi ini tidak hanya mereduksi angka kecelakaan secara temporer, tetapi juga berfungsi sebagai kritik tegas terhadap defisit transparansi, akuntabilitas, dan kapasitas fiskal pemerintah daerah. Solidaritas lokal dan penggunaan platform digital terbukti mempercepat koordinasi, sedangkan respon birokrasi yang terseret menjadi pengakuan spontan terhadap legitimasi partisipasi publik. Secara sosiopolitis, temuan menggarisbawahi perlunya mekanisme partisipatif yang inklusif dan penguatan komunikasi publik untuk memulihkan kepercayaan warga. Kesimpulannya, aksi swadaya masyarakat Pringsewu merefleksikan krisis legitimasi pemerintah lokal dan menawarkan model kapital sosial berbasis gotong royong sebagai komplementer bagi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.