Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE LEVEL, ATTITUDES, AND BEHAVIOR IN THE USE OF FACIAL WHITENING COSMETICS AMONG FEMALE STUDENTS OF THE FACULTY OF MEDICINE, HKBP NOMMENSEN UNIVERSITY MEDAN, 2024 Purba, Cory Anita; Panjaitan, Rudyn Raymond; Sihombing, Jenny Ria
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 12 No. 2 (2025): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Univers
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v12i2.641

Abstract

This is a descriptive study with a crossectional design. With the total sampling technique is obtained 71 female respondents who used whitening cosmetics. The results showed that the average age of the class of 2021 is 21.2 years, the average age of the class of 2024 is 20.2 years and the average age of the class of 2023 is 18.8 years. The description of the level of knowledge is sufficient (52.1%). The majority of the level of knowledge is found in the class of 2023 (59.1%). Description of the level of capable attitude (81.7%). The level of attitude that is able to be the majority in the class of 2022 (89.5%). The description of the level of behavior is quite capable (54.9%). The level of behavior is quite majority in the class of 2022 (79%).
Pengaruh Media Sosial, Persepsi Penyembuhan, dan Perilaku Self-Medication terhadap Terjadinya Akne Vulgaris Panjaitan, Joice Sonya Gani; Suhartomi, Suhartomi; Panjaitan, Rudyn Raymond
Nommensen Journal of Medicine Vol 11 No 1 (2025): Nommensen Journal of Medicine Edisi: Agustus 2025
Publisher : Universitas HKBP Nommensen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/njm.v11i1.1937

Abstract

Latar belakang: Akne vulgaris sebagai suatu bentuk peradangan kronis pada kelanjar sebasea yang dapat terjadai pada kelompok usia produktif terutama mahasiswa. Pada era digitalisasi saat ini, aksestabilitas media sosial yang mudah dan cepat berkontribusi dalam peningkatan perilaku self medication. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan paparan media sosial, perilaku swamedikasi, dan persepsi kesembuhan swamedikasi terhadap kejadian akne vulgaris. Metode: Penelitian obervasional ini menggunakan model case-control pada sekitar 190 orang mahasiswa maupun mahasiswi di Program Studi Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran, Universitas HKBP Nommensen yang dipilih melalui simple random sampling. Variabel penelitian yang diukur dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, paparan media sosial, Self-Medication, serta persepsi kesembuhan. Analisa data dalam penelitian ini diawali dengan analisa statistic deskriptid, kemudian diikuri dengan chi square dan data penelitian yang memiliki hubungan yang secara statistic signfikan pada chi square kemudian dimasukan dalam model regresi logistic. Hasil: Paparan sosial media (Nilai P: 0.020; Unadjusted OR [IK95%]:2.357 [1.132-4.909]; Adjusted OR [IK95%]: 0.577 [0.262-1.270]), perilaku self medication (Nilai P: 0.001; Unadjusted OR [IK95%]: 3.272 [1.630-6.569]; Adjusted OR [IK95%]: 0.497 [0.175-1.414]), dan persepsi kesembuhan swamedikasi (Nilai P: 0.001; Unadjusted OR [IK95%]: 2.773 [1.509-5.099]; Adjusted OR [IK95%]: 0.633 [0.246-1.629]) secara terpisah menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap terjadinya akne vulgaris. Namun, ketiga faktor tersebut tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap terjadinya akne vulgaris pada model regresi logistic