Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN 07 LABUAN BARU Sapriana; Hanum Sasmita
Jurnal Medika Mengabdi Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Medika Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/pdw7fa68

Abstract

Terdapat perbedaan pengetahuan tentang PHBS dan Penyakit pada siswa (i) di SDIT Hidayatullah Palu sebelum dan setelah dilaksanakan PHAST (Sapriana,2019). Tujuan kegiatan ini adalah siswa (i) SDN 07 Labuan Baru Palu Utara meningkat pengetahuannya tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Siswa (i) terlebih dahulu diukur pengetahuannya tentang PHBS (pretest, O1) kemudian di beri intervensi berupa penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi dan pemutaran video tentang PHBS untuk meningkatkan pengetahuan siswa(i), kemudian dibagian akhir dilakukan pengukuran kembali (posttest, O2). Perbedaan nilai pretest dan posttest dianalisis untuk melihat efek penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi dan pemutaran video. Hasil kegiatan ini adalah proporsi siswa (i) SDN 07 Labuan Baru Palu Utara yang meningkat pengetahuannya setelah penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi dan pemutaran video sebanyak 76,6% (23 orang). Kepada pihak sekolah diharapkan agar dapat menjaga kesinambungan ketersediaan handsoap dan air mengalir sehingga perilaku hidup bersih dan sehat khususnya perilaku cuci tangan pakai sabun dan air mengalir saat berada di lingkungan sekolah menjadi kebiasaan siswa (i); Kepada Puskesmas Mamboro kiranya dapat rutin melaksanakan pembinaan, dan secara berkesinambungan berupaya meningkatkan pengetahuan siswa tentang penyakit, CTPS dan PHBS; Kepada pihak-pihak yang akan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya, kiranya dapat melakukan intervensi maupun kegiatan pemberdayaan lainnya yang sesuai dengan karakteristik sekolah.
EFEKTIVITAS TERAPI AKUPUNKTUR DAN AKUPUNKTUR TELINGA TERHADAP FUNGSI KARDIOVASKULER PADA KASUS HIPERTENSI Hanum Sasmita; Jatmiko Rinto W; Eka Deviany Widyawaty
Indonesian Journal of Health Research Innovation Vol. 2 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Health Research Innovation
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/szd2ex92

Abstract

Hipertensi merupakan tantangan kesehatan utama di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO), jumlah orang dewasa dengan hipertensi meningkat dari 594 juta pada 1975 menjadi 1,13 miliar pada 2019. Salah satu terapi komplementer untuk menangani hipertensi adalah dengan akupunktur dan akupunktur telinga. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas antara akupunktur dan akupunktur telinga dalam memengaruhi fungsi kardiovaskular pada penderita hipertensi. Penelitian dilaksanakan di Desa Leweung Gajah pada periode Februari hingga April 2025. Desain yang digunakan adalah quasi experimental pretest-posttest two group. Terdapat 30 responden yang dipilih secara purposive sampling, kemudian dibagi menjadi dua kelompok: eksperimen (mendapatkan terapi akupunktur plus akupunktur telinga) dan kontrol (hanya terapi akupunktur). Analisis dengan uji wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 (p = 0,001), menandakan bahwa kombinasi terapi akupunktur dan akupunktur telinga berpengaruh nyata terhadap perubahan tekanan darah. Uji mann-whitney pada penurunan tekanan darah antara kedua kelompok menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) p = 0,032 untuk tekanan sistolik dan p = 0,000 untuk tekanan diastolik. Nilai Mean Rank kelompok eksperimen untuk tekanan sistolik adalah 18,93 dan diastolik 21,90, sedangkan kelompok kontrol (hanya akupunktur) memperoleh Mean Rank sistolik 12,07 dan diastolik 9,10. Hasil ini mengarahkan pada penerimaan Ha dan penolakan H0. Kombinasi terapi akupunktur dan akupunktur telinga terbukti lebih efektif dibandingkan akupunktur saja dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Leweung Gajah, Kabupaten Cirebon.
DETERMINASI PEMILIHAN TERAPI AKUPUNKTUR PADA PASIEN PASCA STROKE DI PRAKTEK MANDIRI AKUPUNKTUR JAKARTA Hanum Sasmita; Jatmiko Rinto
Indonesian Journal of Health Research Innovation Vol. 2 No. 4 (2025): Indonesian Journal of Health Research Innovation
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/p4v4b882

Abstract

Pasca Stroke merupakan sebuah masa yang krusial bagi para penderitanya. Selain pengobatan medis, terapi akupunktur saat ini menjadi salah satu terapi yang dipilih untuk pemulihan hingga penyembuhan stroke. Dimana untuk menentukan pemilihan terapi akupunktur pada pasien pasca stroke didasari oleh sejumlah faktor seperti faktor personal, usia, jenis kelamin, suku, budaya, sosial ekonomi, karakteristik dari gejala, konsep penyakit, persepsi nilai, ketidakpuasan pada layanan konvensional, keamanan, efektifitas dan manfaat. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui apakah ada hubungan antara faktor faktor yang mempengaruhi pasien dalam pemilihan terapi akupunktur dengan keputusan pemilihan terapi akupunktur pada pasien pasca stroke. Penelitian dilaksanakan di Praktek Mandiri Akupunktur Sumarno Hartopawiro Jakarta. Penelitian menggunakan metode kuesioner dengan teknik sampel purposive yang melibatkan 62 responden. Hasil uji hipotesis menggunakan uji Chi Square (χ2) dengan signifikansi 0.05 (tingkat kepercayaan 95%) didapatkan hasil Chi Square (χ2)   hitung sebesar 21.855 dan uji Chi Square (χ2) tabel sebesar 19.67514. Karena χ2 hitung ≥ χ2 tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara faktor faktor yang mempengaruhi pasien dalam pemilihan terapi akupunktur dengan keputusan pemilihan terapi akupunktur pada pasien pasca stroke di Praktik Akupunktur Mandiri Sumarno Hartopawiro Jakarta dimana faktor efektifitas manfaat terapi akupunktur merupakan jawaban terbanyak yang dipilih oleh responden (10.5%). Pada analisa hubungan antar variabel, faktor budaya (α = 0.045) dan faktor suku ras (α = 0.006) memiliki hubungan yang signifikan dengan keputusan pasien dalam pemilihan terapi akupunktur. Dari  analisa menggunakan  uji Chi-Square (χ2)  didapatkan hasil Chi Square (χ2) hitung > Chi Square (χ2) tabel (21.855 > 19.67514) maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan  Ha  diterima. Artinya ada hubungan antara faktor faktor yang mempengaruhi pasien dalam pemilihan terapi akupunktur dengan keputusan pemilihan terapi akupunktur pada pasien pasca stroke di Praktik Akupunktur Mandiri Sumarno Hartopawiro Jakarta.