Hipertensi merupakan tantangan kesehatan utama di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO), jumlah orang dewasa dengan hipertensi meningkat dari 594 juta pada 1975 menjadi 1,13 miliar pada 2019. Salah satu terapi komplementer untuk menangani hipertensi adalah dengan akupunktur dan akupunktur telinga. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas antara akupunktur dan akupunktur telinga dalam memengaruhi fungsi kardiovaskular pada penderita hipertensi. Penelitian dilaksanakan di Desa Leweung Gajah pada periode Februari hingga April 2025. Desain yang digunakan adalah quasi experimental pretest-posttest two group. Terdapat 30 responden yang dipilih secara purposive sampling, kemudian dibagi menjadi dua kelompok: eksperimen (mendapatkan terapi akupunktur plus akupunktur telinga) dan kontrol (hanya terapi akupunktur). Analisis dengan uji wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 (p = 0,001), menandakan bahwa kombinasi terapi akupunktur dan akupunktur telinga berpengaruh nyata terhadap perubahan tekanan darah. Uji mann-whitney pada penurunan tekanan darah antara kedua kelompok menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) p = 0,032 untuk tekanan sistolik dan p = 0,000 untuk tekanan diastolik. Nilai Mean Rank kelompok eksperimen untuk tekanan sistolik adalah 18,93 dan diastolik 21,90, sedangkan kelompok kontrol (hanya akupunktur) memperoleh Mean Rank sistolik 12,07 dan diastolik 9,10. Hasil ini mengarahkan pada penerimaan Ha dan penolakan H0. Kombinasi terapi akupunktur dan akupunktur telinga terbukti lebih efektif dibandingkan akupunktur saja dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Leweung Gajah, Kabupaten Cirebon.