Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbaikan Gizi dengan Pemberian Nugget Belut pada Penderita Stunting di Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang Kurniawan, Dwi; Billa, Mutia Salsa; Yuda, Marta Prima; Elfandes, Fariska Rian; Azarine, Sherin; Mertisa, Mertisa; Salsabila, Silvi; Ningsih, Fitra Ayda; Muslim, Marini Amaliya; Harnum, Assyafiah; Poniar, Nanda; Permadani, Diah Putri; Julkarnain, Julkarnain
BangDimas Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (Juli 2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jppm.v2i2.27732

Abstract

Stunting menjadi permasalahan di Indonesia, bahkan menjadi permasalahan yang mendunia karena sampai saat ini belum ada penanganan yang tepat untuk mengatasinya. Perlu adanya pencegahan stunting dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, sehingga selama proses pertumbuhan tidak mengalami kekurangan zat gizi yang penting bagi tubuh. Penelitian ini bertujuan sebagai upaya pencegahan stunting melalui pemberian nungget belut pada anak stunting Di Desa Catur Rahayu. Dalam penelitian ini, dapat ditandai bahwa-bahan yang digunakan memberikan peran yang sangat penting, contohnya seperti belut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa belut mengandung vitamin A, dan protein yang baik untuk tubuh. Tak hanya itu, asam amino, karbohidrat, magnesium, kalsium, zat besi, dan berbagai nutrisi lain juga tersimpan dalam belut. Bukan saja belut, melalui penelitian ini, wortel, telur, tepung sagu dan tepung panir yang lainnya juga berdampak baik bagi kesehatan. Tentunya, penelitian ini akan memberikan manfaat bagi peneliti masa depan, baik dalam hal kesehatan pada anak yang mengalami stunting ataupun dalam hal keuangan karena kelompok kami menggunakan resep dengan bahan yang sehat dan biaya yang murah. Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang pada anak dibawah usia 5 tahun (bayi dibawah 5 tahun).
Hubungan Efikasi Diri Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Penyakit Tuberkulosis di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Mertisa, Mertisa; Oktarina, Yosi; Subandi, Andi
Jurnal Ilmiah Dikdaya Vol 13, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/dikdaya.v13i2.517

Abstract

Self-efficacy is a form of individual belief in himself in carrying out an action. Individual confidence is needed by patients undergoing TB treatment to achieve successful self-care. Compliance with taking TB medication is very necessary in completing treatment for 6 months. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and medication adherence in tuberculosis patients in Jambi City. This study used a quantitative method and a sectional approach using a total sampling of 48 people. The results of this study showed that 22 tuberculosis patients had high self-efficacy (45.8%) and 26 people (54.2%) had low efficacy. While the level of adherence to taking medication was high for 18 people (37.5%), 18 people (37.5%) had moderate adherence and low adherence was 12 people (25%). The results of the Spearman Rho statistical test obtained a p-value = 0.005 (p <0.05) and r = 0.396, meaning that there is a moderate positive relationship between self-efficacy and adherence to taking medication in tuberculosis patients at the Putri Ayu Health Center, Jambi City. Self-efficacy and medication adherence in tuberculosis patients are still relatively high. Self-efficacy has a low relationship and affects the level of adherence to taking medication in tuberculosis patients. It is hoped that this research can be an evaluation and source of information for the Putri Ayu Health Center, Nursing Education and Profession and further research.