Islah, Ahmad Nur
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IHWAL PENDIDIKAN DI ERA MODERN: PENDIDIKAN KARAKTER DAN PEMBELAJARAN DI ERA INDUSTRI Asrofi, Asrofi; Islah, Ahmad Nur; Hadi, Imam Anas
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i2.4858

Abstract

This comprehensive study deeply examines the dynamics and implementation of the education system in facing the Industrial Revolution 4.0 era, using the literature study method or library research as its main approach. This research process involves systematic secondary data collection, followed by critical analysis of various previously existing written sources. The results of this literature review significantly show that the paradigm of modern education in the Industrial Revolution 4.0 era demands a strategic priority in achieving a harmonious balance between mastering the latest technological skills and developing strong and integrated individual characters. In an effort to prepare students to be able to proactively face various complex challenges while taking advantage of the transformative opportunities offered by this era of technological disruption, educational institutions play a crucial role. This can be realized through the effective integration of moral and ethical values ??into all aspects of the curriculum and learning, the adoption of innovative, adaptive, and student-centered teaching methods, and the implementation of concrete policies to address and reduce the digital divide to ensure accessibility and equity of education. Thus, it is hoped that a generation of individuals will emerge who are not only technically competent and adaptive to change, but also have a strong ethical foundation, so that they are able to make positive and sustainable contributions to the advancement of civilization and the welfare of society at large. ABSTRAKPenelitian komprehensif ini secara mendalam mengkaji dinamika serta penerapan sistem pendidikan dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0, dengan menggunakan metode studi literatur atau penelitian kepustakaan sebagai pendekatan utamanya. Proses penelitian ini melibatkan pengumpulan data sekunder secara sistematis, dilanjutkan dengan analisis kritis terhadap berbagai sumber tulisan yang telah ada sebelumnya. Hasil kajian literatur ini secara signifikan menunjukkan bahwa paradigma pendidikan modern di era Industri 4.0 menuntut adanya prioritas strategis pada pencapaian keseimbangan harmonis antara penguasaan kecakapan teknologi terkini dan pengembangan karakter individu yang kokoh dan berintegritas. Dalam upaya mempersiapkan siswa agar mampu secara proaktif menghadapi berbagai tantangan kompleks sekaligus memanfaatkan peluang-peluang transformatif yang ditawarkan oleh era disrupsi teknologi ini, institusi pendidikan memegang peranan krusial. Hal ini dapat diwujudkan melalui integrasi nilai-nilai moral dan etika secara efektif ke dalam seluruh aspek kurikulum dan pembelajaran, pengadopsian metode-metode pengajaran yang inovatif, adaptif, dan berpusat pada siswa, serta implementasi kebijakan konkret untuk mengatasi dan memperkecil kesenjangan digital guna memastikan aksesibilitas dan ekuitas pendidikan. Dengan demikian, diharapkan akan lahir generasi individu yang tidak hanya kompeten secara teknis dan adaptif terhadap perubahan, tetapi juga memiliki landasan etika yang kuat, sehingga mampu memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan bagi kemajuan peradaban dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
PROBLEMATIKA ASESMEN PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MULTIKULTURAL Rohmah, Putri Ainur; Islah, Ahmad Nur
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v5i2.6512

Abstract

ABSTRACT This study aims to deeply uncover the problematic implementation of assessments in multicultural-based Islamic Religious Education (PAI) learning at SDN Daseh, while also analyzing the causal factors and offering alternative solutions. The background of this study is based on the fact that PAI assessments still predominantly assess cognitive aspects, such as memorization and understanding of teaching materials, while affective and social aspects such as tolerance, empathy, and appreciation for diversity have not received serious attention. This condition has implications for the limited role of assessment in supporting the formation of inclusive student character and able to live harmoniously in a pluralistic society. This study adopted a descriptive qualitative method with data collection through in-depth interviews, observations, and document analysis. The findings of this study indicate that PAI teachers experience difficulties in developing assessment measurement tools that consider multicultural aspects, and there is a lack of adequate training or technical guidance. The assessment rubric does not clearly include multicultural indicators, and the existing assessment process does not reflect the values of diversity that should be in accordance with the school's vision that emphasizes the value of diversity. The conclusion of this study emphasizes the importance of reconstructing Islamic Religious Education (PAI) assessments through the development of relevant, contextual, and holistic indicators and assessment instruments, which encompass cognitive, affective, and social aspects in a balanced manner. This effort is expected to make assessments a tool for developing tolerant, inclusive, and socially just character in students. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara mendalam probematika pelaksanaan asesmen dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis multiultural di SDN Daseh, sealigus menganalisis faktor penybabnya dan menawarkan alternatif solusi. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa asesmen PAI masih dominan menilai aspek kognitif, seperti hafalan dan pemahaman materi ajar, sementara aspek afektif dan social seperti toleransi, empati, dan penghargaan terhadap keberagaman belum mendapat perhatian serius. Kondisi ini berimplikasi pada terbatasnya peran asesmen dalam mendukung pembentukan karakter peserta didik yang inklusif dan mampu hidup harmonis di tengah masyarakat majemuk. Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, pengamatan, dan analisis dokumen. Temuan dari studi ini mengindikasikan bahwa pengajar PAI mengalami kesulitan dalam menyusun alat ukur asesmen yang mempertimbangkan aspek multikultural, serta belum adanya pelatihan atau panduan teknis yang memadai. Rubrik penilaian tidak secara jelas mencakup indikator multikultural, dan proses asesmen yang ada belum mencerminkan nilai-nilai keberagaman yang seharusnya sesuai dengan visi sekolah yang menekankan nilai kebhinekaan. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya melakukan rekonstruksi dalam asesmen PAI melalui pengembangan indikator dan instrumen penilaian yang relevan, kontekstual, dan holistik, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan social secara seimbang. Upaya ini diharapkan mampu menjadikan asesmen sebagai sarana pembentukan karakter toleran, inklusif, dan berkeadilan social pada peserta didik.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM-BASED LEARNING) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI MA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH ASROFI, ASROFI; ISLAH, AHMAD NUR; ABIDIN, ZAENAL
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v4i4.4170

Abstract

Problem Based Learning (PBL) is one of the effective approaches to develop students' critical thinking skills. This study aims to explore the implementation of PBL in MA Nurul Ali Secang Magelang and its impact on students' cognitive skills. In addition, this article will also present relevant data and statistics to support the argument regarding the effectiveness of the PBL model in improving student learning outcomes. The results of the study showed that there was a clear increase in students' analytical and synthesis skills after implementing PBL. Data and statistics showed a significant increase in students' average scores and learning outcomes after implementing PBL. Training for teachers and support from school management are essential to ensure the success of implementing this learning model. ABSTRAKPembelajaran Berbasis Masalah (PBL) merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi PBL di MA Nurul Ali Secang Magelang dan dampaknya terhadap keterampilan kognitif siswa. Selain itu, artikel ini juga akan menyajikan data dan statistik yang relevan untuk mendukung argumen mengenai efektivitas model PBL dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang jelas dalam kemampuan analisis dan sintesis siswa setelah menerapkan PBL. Data dan statistik menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam nilai rata-rata siswa dan hasil belajar setelah penerapan PBL. Pelatihan untuk guru dan dukungan dari manajemen sekolah sangat penting untuk memastikan keberhasilan penerapan model pembelajaran ini.
PERAN GURU PAI DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DI ERA DIGITAL Asrofi, Asrofi; Islah, Ahmad Nur; Khasanah, Uswatun
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i4.7516

Abstract

This research is motivated by the crucial role of Islamic Religious Education (PAI) in shaping students' character amidst the challenges of the digital era, such as the rise of negative content and changes in social interactions. The gap between the ideal goal of PAI to develop noble character and the reality on the ground, which still shows various character issues in students, prompted this research. The focus of the research is to explore the role of PAI teachers in shaping students' character in the digital era. This research used a qualitative method with a case study approach. Data collection was conducted through in-depth interviews with PAI teachers and direct observation of the learning process, supported by a review of relevant literature. The data were analyzed using thematic analysis techniques. The results show that PAI teachers act not only as instructors but also as moral guides who utilize technology wisely. The main finding is that good interaction between teachers and students and the integration of technology in PAI have proven effective in instilling moral values, strengthening religious identity, and teaching digital ethics. It is concluded that the role of PAI teachers is vital in filtering the negative impacts of the digital era and strengthening students' positive character through an adaptive learning approach. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh peran krusial Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membentuk karakter siswa di tengah tantangan era digital, seperti maraknya konten negatif dan perubahan interaksi sosial. Adanya kesenjangan antara tujuan ideal PAI untuk membentuk akhlak mulia dengan realitas di lapangan yang masih menunjukkan berbagai permasalahan karakter siswa mendorong penelitian ini. Fokus penelitian adalah untuk mengeksplorasi peran guru PAI dalam membentuk karakter peserta didik di era digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan guru-guru PAI dan observasi langsung terhadap proses pembelajaran, didukung studi literatur yang relevan. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing moral yang memanfaatkan teknologi secara bijak. Temuan utama adalah interaksi yang baik antara guru dan siswa serta integrasi teknologi dalam PAI terbukti efektif dalam menanamkan nilai moral, menguatkan identitas keagamaan, dan mengajarkan etika digital. Disimpulkan bahwa peran guru PAI sangat vital dalam memfilter dampak negatif era digital dan memperkuat karakter positif siswa melalui pendekatan pembelajaran yang adaptif.