ROHMAH, PUTRI AINUR
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM MERDEKA DI SMP IT AL-ITTIHAD SALAMAN MASRUROH, CHASNA; ROHMAH, PUTRI AINUR; ABIDIN, ZAENAL
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i1.4148

Abstract

Teachers as educators have an important role in the education process, especially in implementing and developing the curriculum to achieve educational goals. On the other hand, curriculum is a system of planning and organizing learning materials applied in teaching and learning activities. Curriculum development in Indonesia often faces various challenges that require appropriate solutions, but efforts to update and improve it continue to be made to achieve more optimal educational results. But in reality the role of teachers is not yet effective and they are not yet able to implement their own curriculum. The purpose of this article is to clarify the role of teachers in developing their own curriculum. This article uses library research by reviewing various relevant online literature to obtain information related to the main problem, theoretical basis, data sources, and supporting references. The data sources in this study are online library materials that include scientific journals, proceedings, e-books, and other literature that have been published and are related to the research topic, namely regarding the role of teachers in developing the Independent Curriculum at SMP IT Al-Ittihad Salaman. Based on the analysis conducted, teachers have an important role in curriculum development, where the ability to transfer learning is the key to implementing curriculum development which plays a strategic role in educational institutions. In addition, teachers must also be able to understand technological developments, implement a curriculum that is always changing, and teachers must prioritize the tasks required. ABSTRAKGuru sebagai pendidik memiliki peran penting dalam proses pendidikan, terutama dalam mengimplementasikan dan mengembangkan kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan. Di sisi lain, kurikulum adalah sistem perencanaan dan pengaturan materi pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Pengembangan kurikulum di Indonesia sering menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan solusi tepat, namun upaya pembaruan dan penyempurnaannya terus dilakukan untuk mencapai hasil pendidikan yang lebih optimal. Namun pada kenyataannya peran guru belum efektif dan mereka belum mampu menerapkan kurikulum mereka sendiri. Tujuan artikel ini adalah untuk memperjelas peran guru dalam mengembangkan kurikulum mereka sendiri. Artikel ini menggunakan penelitian kepustakaan dengan menelaah berbagai literatur online yang relevan untuk memperoleh informasi terkait pokok permasalahan, landasan teoritis, sumber data, serta referensi pendukung. Sumber data dalam penelitian ini berupa bahan pustaka online yang mencakup jurnal ilmiah, prosiding, e-book, dan literatur lainnya yang telah dipublikasikan dan memiliki kaitan dengan topik penelitian, yaitu mengenai peran guru dalam pengembangan Kurikulum Merdeka di SMP IT Al-Ittihad Salaman. Berdasarkan analisis yang dilakukan, guru memiliki peran penting dalam pengembangan kurikulum, di mana kemampuan transfer pembelajaran menjadi kunci untuk melaksanakan pengembangan kurikulum yang berperan strategis dalam lembaga pendidikan. Selain itu, guru juga harus mampu memahami perkembangan teknologi, menerapkan kurikulum yang selalu berubah, dan guru harus memprioritaskan tugas-tugas yang diperlukan.  
PROBLEMATIKA ASESMEN PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MULTIKULTURAL Rohmah, Putri Ainur; Islah, Ahmad Nur
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v5i2.6512

Abstract

ABSTRACT This study aims to deeply uncover the problematic implementation of assessments in multicultural-based Islamic Religious Education (PAI) learning at SDN Daseh, while also analyzing the causal factors and offering alternative solutions. The background of this study is based on the fact that PAI assessments still predominantly assess cognitive aspects, such as memorization and understanding of teaching materials, while affective and social aspects such as tolerance, empathy, and appreciation for diversity have not received serious attention. This condition has implications for the limited role of assessment in supporting the formation of inclusive student character and able to live harmoniously in a pluralistic society. This study adopted a descriptive qualitative method with data collection through in-depth interviews, observations, and document analysis. The findings of this study indicate that PAI teachers experience difficulties in developing assessment measurement tools that consider multicultural aspects, and there is a lack of adequate training or technical guidance. The assessment rubric does not clearly include multicultural indicators, and the existing assessment process does not reflect the values of diversity that should be in accordance with the school's vision that emphasizes the value of diversity. The conclusion of this study emphasizes the importance of reconstructing Islamic Religious Education (PAI) assessments through the development of relevant, contextual, and holistic indicators and assessment instruments, which encompass cognitive, affective, and social aspects in a balanced manner. This effort is expected to make assessments a tool for developing tolerant, inclusive, and socially just character in students. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara mendalam probematika pelaksanaan asesmen dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis multiultural di SDN Daseh, sealigus menganalisis faktor penybabnya dan menawarkan alternatif solusi. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa asesmen PAI masih dominan menilai aspek kognitif, seperti hafalan dan pemahaman materi ajar, sementara aspek afektif dan social seperti toleransi, empati, dan penghargaan terhadap keberagaman belum mendapat perhatian serius. Kondisi ini berimplikasi pada terbatasnya peran asesmen dalam mendukung pembentukan karakter peserta didik yang inklusif dan mampu hidup harmonis di tengah masyarakat majemuk. Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, pengamatan, dan analisis dokumen. Temuan dari studi ini mengindikasikan bahwa pengajar PAI mengalami kesulitan dalam menyusun alat ukur asesmen yang mempertimbangkan aspek multikultural, serta belum adanya pelatihan atau panduan teknis yang memadai. Rubrik penilaian tidak secara jelas mencakup indikator multikultural, dan proses asesmen yang ada belum mencerminkan nilai-nilai keberagaman yang seharusnya sesuai dengan visi sekolah yang menekankan nilai kebhinekaan. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya melakukan rekonstruksi dalam asesmen PAI melalui pengembangan indikator dan instrumen penilaian yang relevan, kontekstual, dan holistik, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan social secara seimbang. Upaya ini diharapkan mampu menjadikan asesmen sebagai sarana pembentukan karakter toleran, inklusif, dan berkeadilan social pada peserta didik.
REKONSTRUKSI KURIKULUM BERBASIS MULTIKULTURAL UNTUK MENANGGAPI TANTANGAN KEBERAGAMAN DI INDONESIA Rohmah, Putri Ainur; Adiba, Ida Zahara
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6438

Abstract

ABSTRACT This study aims to reconstruct a multicultural-based curriculum at the elementary school level in response to the increasingly complex challenges of social, cultural, and religious diversity in Indonesia. This diversity represents both a wealth and a challenge that requires an educational approach capable of developing an inclusive, tolerant, and just generation. This research uses an exploratory qualitative approach, combining literature and case study methods. The case study location was SDN Kenalan, a school located in a pluralistic community. The results indicate that the practice of multicultural values has been integrated into learning activities, local content, and school culture, although not yet explicitly stated in formal curriculum documents. Challenges faced include the lack of operational policies and low teacher preparedness in developing multicultural-based learning strategies. Based on the findings, this study proposes a curriculum reconstruction model consisting of four main elements: objectives and indicators of multicultural learning, contextual teaching materials, participatory learning strategies, and an inclusive school culture. This model is expected to contribute to the development of education policies that are more responsive to the plurality of Indonesian society. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi kurikulum berbasis multikultural di tingkat sekolah dasar sebagai respons terhadap tantangan keberagaman social, budaya dan agama yang semakin kompleks di Indonesia. Keberagaman tersebut merupakan kekayaan sekaligus tantangan yang memerlukan pendekatan pendidikan yang mampu membentuk generasi inklusif, toleran, dan adil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif dengan mengombinasikan metode studi pustaka dan studi kasus. Lokasi studi kasus dilakukan di SDN Kenalan, sebuah sekolah yang berada dalam lingkungan masyarakat majemuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik nilai-nilai multikultural telah diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran, konten lokal, serta budaya sekolah, meskipun belum tertuang secara eksplisit dalam dokumen kurikulum formal. Tantangan yang dihadapi meliputi ketiadaan kebijakan operasional dan rendahnya kesiapan guru dalam menyusun strategi pembelajaran berbasis multikultural. Berdasarkan hasil temuan, penelitian ini menawarkan model rekonstruksi kurikulum yang terdiri dari empat elemen utama: tujuan dan indikator pembelajaran multikultural, bahan ajar kontekstual, strategi pembelajaran partisipatif, dan budaya sekolah yang inklusif. Model ini diharapkan menjadi kontribusi dalam pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih responsif terhadap pluralitas masyarakat Indonesia.
INOVASI PEDAGOGI PAI MULTIKULTURAL: STRATEGI MENDIDIK GENERASI TOLERAN DAN HUMANIS Hadi, Imam Anas; Rohmah, Putri Ainur; Miftachurrohman, Muhammad; Rachmawati, Nuzulia; Chumairo, Luthfi
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i4.7523

Abstract

This study aims to examine innovative teaching methods in Islamic Religious Education (PAI) that emphasize cultural diversity as an effort to shape a more tolerant and humanitarian generation. The basis for this research is the gap between the expectations of PAI as a tool for developing good morals and the reality on the ground, where intolerance remains prevalent among students. The method used in this study is a qualitative library research approach, analyzing the latest academic literature from the past ten years related to multicultural pedagogy, Islamic education, and values teaching strategies. Data were obtained from relevant scientific journals, books, and research reports, and then analyzed thematically. The results of this study indicate that innovations in PAI teaching oriented toward multiculturalism can be realized through cooperative learning methods, reflective narratives, and social projects that emphasize humanitarian values and diversity. These methods have proven effective in developing inclusive attitudes, empathy, and students' ability to respond to diverse social conditions. These findings emphasize the need for reformulating PAI methods so that they focus not only on cognitive aspects but also on affective and social aspects. This innovation provides theoretical and practical contributions to the development of contextual Islamic education in Indonesia. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji inovasi metode pengajaran dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bertumpu pada keberagaman budaya sebagai upaya untuk membentuk generasi yang lebih toleran dan berjiwa kemanusiaan. Dasar penelitian ini diambil dari adanya kesenjangan antara harapan PAI sebagai alat untuk mengembangkan akhlak yang baik dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, di mana masih banyak ditemukan intoleransi di antara para pelajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif jenis studi pustaka (library research), yang menganalisis literatur akademis terbaru dalam sepuluh tahun terakhir yang berhubungan dengan pedagogi multikultural, pendidikan Islam, dan strategi pengajaran nilai. Data diperoleh dari jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian yang relevan, dan kemudian dianalisis secara tematik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pengajaran PAI yang berorientasi pada multikulturalisme dapat direalisasikan melalui metode pembelajaran kooperatif, naratif reflektif, dan proyek sosial yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan dan keragaman. Metode ini terbukti efektif dalam membangun sikap inklusif, empati, serta kemampuan siswa untuk merespon kondisi sosial yang beragam. Temuan ini menegaskan perlunya reformulasi metode PAI agar tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan sosial. Inovasi ini menjadi sumbangan teoritis dan praktik dalam pengembangan pendidikan Islam yang kontekstual di Indonesia.