Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kelompok Tani di Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Putra Jaya; Veronice, Veronice; Usni, Maulia
JOSETA Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v7i1.600

Abstract

Penyuluh pertanian merupakan bentuk pendidikan non-formal yang diberikan kepada petani dan keluarga mereka guna merubah sikap, perilaku, serta tindakan demi mencapai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi peran penyuluhan pertanian serta tantangan yang dihadapi penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani. Pengumpulan data melalui wawancara dengan penyuluh dan pengurus kelompok tani serta kuesioner yang diisi oleh 30 anggota kelompok tani. Penelitian ini menunjukkan bahwa peran penyuluh didapatkan sangat berperan dalam pengembangan kelompok tani sebagai fasilitator, komunikator, motivator dan konsultan dengan perolehan skor 1386. Kelompok tani mengalami perkembang dengan adanya peran penyuluh. Kendala penyuluh dalam pengembangan kelompok tani yaitu kurangnya program dan dana pemerintah, kemampuan pengurus kelompok tani yang kurang, rendahnya partisipasi anggota kelompok tani, dan kurangnya komunikasi dan koordinasi. Penelitian berikutnya diharapkan dapat memberi informasi lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi, dampak teknologi, dan faktor sosial, budaya, serta ekonomi yang memengaruhi partisipasi anggota kelompok tani.
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: INTEGRATED FARMING SYSTEM SEBAGAI DAYA SAING DAN KEBERLANJUTAN PERTANIAN DI INDONESIA Usni, Maulia
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 13 No. 3 (2025): August: Ilmu Pertanian dan Bidang Terkait
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanian di Indonesia menghadapi berbagai tantangan struktural, seperti fragmentasi lahan, rendahnya nilai tambah petani, degradasi sumber daya alam, dan lemahnya kelembagaan. Sistem Pertanian Terpadu atau Integrated Farming System (IFS) muncul sebagai solusi strategis yang mengintegrasikan berbagai subsektor seperti tanaman, ternak, perikanan, dan energi dalam satu sistem usaha tani. Artikel ini bertujuan mengkaji efektivitas penerapan IFS di Indonesia melalui pendekatan Systematic Literature Review (SLR). Penelitian dilakukan dengan menganalisis 40 artikel terpilih dari berbagai basis data ilmiah yang relevan, terbit antara 2019–2024. Hasil kajian menunjukkan bahwa IFS mampu meningkatkan produktivitas lahan sebesar 15–25%, mengurangi penggunaan input kimia hingga 30%, serta meningkatkan pendapatan petani hingga 35% melalui diversifikasi dan hilirisasi usaha. Selain itu, sistem ini memperkuat kelembagaan lokal, mendorong efisiensi sumber daya, dan meningkatkan adaptasi terhadap perubahan iklim. Namun, implementasi IFS masih menghadapi kendala, terutama dalam hal permodalan, kapasitas teknis, dan akses pasar. Oleh karena itu, pengembangan IFS ke depan membutuhkan dukungan kebijakan publik, teknologi modular yang terjangkau, pendampingan teknis berkelanjutan, serta integrasi dengan strategi konservasi dan adaptasi iklim. IFS berpotensi menjadi model pertanian masa depan yang produktif dan berkelanjutan di Indonesia.
Pemberdayaan Komunitas Penghasil Dadiah Aie Dingin melalui Penguatan Branding dan Digitalisasi Pemasaran Produk Dadiah Yulistriani, Yulistriani; Yuerlita, Yuerlita; Usni, Maulia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 2 (2025): Bulan November
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i2.731

Abstract

Kelompok pengolah dadiah di Nagari Aie Dingin memiliki potensi besar dalam mengembangkan produk olahan berbasis susu kerbau khas Minangkabau. Namun, kelompok ini menghadapi berbagai persoalan, antara lain keterbatasan bahan baku susu kerbau, belum adanya standar sanitasi dan pengemasan, serta pemasaran yang masih tradisional dan terbatas pada pasar lokal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat daya saing produk dadiah melalui pengembangan branding, promosi digital, dan peningkatan kapasitas pemasaran.Metode pelaksanaan mencakup analisis fasilitas pendukung pemasaran online dan offline, pembuatan media promosi visual, serta pelatihan digital marketing sederhana bagi pengelola dadiah. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kemampuan kelompok dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi, tersedianya identitas visual produk berupa label dan logo baru, serta video profil yang memperkenalkan proses pembuatan dan nilai budaya dadiah. Dengan kegiatan ini, kelompok pengolah dadiah Aie Dingin telah memiliki pondasi kuat dalam membangun branding dan memperluas pasar secara berkelanjutan.