Aktifitas penyuluhan pertanian merupakan salah satu cara peningkatan kualitas dan pendapatan para petani. Namun, dalam implementasinya selalu dihadapkan berbagai permasalahan. karenanya, makalah ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan aktifitas penyuluhan pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan sudut pandang sudut pandang Penyuluh Pertanian (PPL) dan Kelompok Tani (Poktan) dan menganalisis perbandingan pandangan diantara kedua kelompok tersebut. Sebanyak 12 PPL dan 102 Poktan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang terpilih berdasarkan teknik multistage sampling diwawancarai dengan metode survei. model Explonatory Factor Analysis (EFA) digunakan untuk menemukan sumber permasalahan utama dan model U Test digunakan untuk penilaian perbandingan pandangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi menurut pandangan PPL adalah rendahnya kemampuan penerapan berbagi dan menerima sumber informasi, belum terjalinnya komunikasi 2 arah, jadwal kunjungan masih jarang dilakukan, perbedaan nilai PPL dan Poktan antara yang berbau perkotaan dan pedesaan, karakteristik Poktan tidak sesuai menerima inovasi baru dan menyebarkannya. Sementara itu, menurut pandangan Poktan permasalahannya ialah rendahnya kualitas dan kuantitas komunikasi, tidak terdapatnya penggunaan sosial media/internet dalam penyuluhan, tidak terdapatnya integrasi IT untuk mengembangkan komunitas group medsos, insentif bantuan tidak sesuai yang diharapkan dan belum berorientasi pasar, jadwal kegiatan tidak menentu dan masih jarang dilakukan, tidak terdapatnya perbedaan pendapatan dan penciptaan nilai tambah dari penyuluhan. Selain itu, analisis U test juga menunjukkan nilai P-value seluruh variabel 0,05 sehingga mengindikasikan diantara kedua kelompok tidak terdapat perbedaan pandangan