Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kebijakan full day school yang membuat peserta didik akan bertahan di sekolah lebih lama sehingga aktivitas sosial mereka di luar teman-teman dan kegiatan sekolah berkurang, yang menurunkan intensitas peserta didik dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat dampak yang signifikan antara pelaksanaan sistem full day school terhadap perkembangan sosial peserta didik di lingkungan keluarga studi kasus SMA Pertiwi 2 Padang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitiannya ex post de facto, penelitian ini melibatkan seluruh populasi sebanyak 70 peserta didik. Analisis penelitian ini menggunakan teori ekologi pengembangan manusia yang dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner. Data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner dan dokumentasi, serta dianalisis menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji regresi sederhana dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara full day school dan perkembangan sosial peserta didik dalam keluarga, dengan nilai F hitung 45,748 dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Analisis dengan uji Rank Spearman menunjukkan bahwa 63,4% perkembangan sosial peserta didik dipengaruhi oleh sistem full day school, sementara 36,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Mayoritas peserta didik menunjukkan kesiapan yang baik dalam mengikuti sistem ini, yang didukung oleh budaya sekolah dalam membentuk karakter seperti kedisiplinan, kemandirian, dan tanggung jawab. Secara keseluruhan, kebijakan full day school berdampak positif terhadap perkembangan sosial peserta didik di lingkungan keluarga.