Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Kurkumin pada Kunyit (Curcuma Longa sp.) dalam Penatalaksanaan Malaria Fahira, Moona; Muhammad Andre Darmawan; Muhammad Rivandha Islami Yoga Pratama; Muhammad Renaldi Irawan; Nadia Safira; Mahacita Andanalusia
Lombok Medical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): Lombok Medical Journal Volume 2 Nomor 3
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v2i2.2790

Abstract

Penyakit malaria adalah salah satu penyakit endemis mematikan di dunia yang ada di beberapa wilayah tropis seperti Asia. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus “Plasmodium”. Parasit tersebut ditularkan melalui gigitan dari nyamuk Anopheles betina. Berbagai obat konvensional anti-malaria seperti klorokuin, sulfadoksin, kina dan artemisinin telah menunjukkan resistensinya, sehingga diperlukan obat alternatif baru. Di Indonesia, beberapa wilayah endemis malaria seperti Jambi dan Maluku menggunakan obat tradisional bahan tanaman kunyit sebagai anti-malaria. Curcuma longa atau kunyit mengandung senyawa kurkumin yang memiliki campuran dari tiga kurkuminoid, yaitu kurkumin (77%), bisdemethoxycurcumin (3%), dan demethoxycurcumin (17%) dan memiliki beberapa target senyawa aktif. Contoh dari target senyawa aktif dari kurkumin yaitu CD36 yang dapat meningkatkan fagositosis eritrosit yang telah terinfeksi parasit dan PfGCN5 yang menginduksi kerusakan pada DNA akibat parasit malaria. Studi in-vitro dan in-vivo dari kurkumin menunjukkan hasil yang positif, pada in-vivo kurkumin sebagai anti-oksidan mengurangi parasitemia darah hingga 80–90%. Berdasarkan studi tersebut kunyit sangat berpotensi dalam tata laksana anti-malaria di masa depan.
Kota Metropolitan: Faktor Obesitas Dan Upayanya Pada Anak Fahira, Moona
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 7 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i7.431

Abstract

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi. Obesitas memiliki dampak jangka panjang terhadap kesahatan. Kondisi WFH saat ini dan fasilitas yang memadai di kota metropolitan menjadi faktor terjadinaya obesitas pada anak. Aktivitas fisik jarang dilakukan dan fasilitas yangs serban instan berpengaruh besar terhadap produktivitas dari anak. Orang tua diharapkan memiliki peran dalam mengontrol hal tersebut misalnya dari mengatur pola gizi yang seimbang. Pemerintah juga dapat melakukan upaya berupa adanya pengurangan akses promosi makanan yang tidak baik.
Potensi Kurkumin pada Kunyit (Curcuma Longa sp.) dalam Penatalaksanaan Malaria Fahira, Moona; Muhammad Andre Darmawan; Muhammad Rivandha Islami Yoga Pratama; Muhammad Renaldi Irawan; Nadia Safira; Mahacita Andanalusia
Lombok Medical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): Lombok Medical Journal Volume 2 Nomor 3
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v2i2.2790

Abstract

Penyakit malaria adalah salah satu penyakit endemis mematikan di dunia yang ada di beberapa wilayah tropis seperti Asia. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus “Plasmodium”. Parasit tersebut ditularkan melalui gigitan dari nyamuk Anopheles betina. Berbagai obat konvensional anti-malaria seperti klorokuin, sulfadoksin, kina dan artemisinin telah menunjukkan resistensinya, sehingga diperlukan obat alternatif baru. Di Indonesia, beberapa wilayah endemis malaria seperti Jambi dan Maluku menggunakan obat tradisional bahan tanaman kunyit sebagai anti-malaria. Curcuma longa atau kunyit mengandung senyawa kurkumin yang memiliki campuran dari tiga kurkuminoid, yaitu kurkumin (77%), bisdemethoxycurcumin (3%), dan demethoxycurcumin (17%) dan memiliki beberapa target senyawa aktif. Contoh dari target senyawa aktif dari kurkumin yaitu CD36 yang dapat meningkatkan fagositosis eritrosit yang telah terinfeksi parasit dan PfGCN5 yang menginduksi kerusakan pada DNA akibat parasit malaria. Studi in-vitro dan in-vivo dari kurkumin menunjukkan hasil yang positif, pada in-vivo kurkumin sebagai anti-oksidan mengurangi parasitemia darah hingga 80–90%. Berdasarkan studi tersebut kunyit sangat berpotensi dalam tata laksana anti-malaria di masa depan.