Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI TERAPI PADA KASUS DIARE BALITA DI PUSKESMAS RENSING KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2021 Aprilia, Lola; Candra Eka Puspitasari; Mahacita Andanalusia
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v9i2.342

Abstract

Diare adalah gejala infeksi pada saluran usus, yang disebabkan oleh berbagai organisme seperti bakteri, virus, dan parasit. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pola peresepan obat diare dan profil kejadian Drug Related Problems (DRPs) pada pasien diare balita di Puskesmas Rensing Lombok Timur Tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional dan teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 56 pasien. Kriteria dari DRPs dikategorikan berdasarkan PCNE V9.01. Hasil penelitian menunjukan 10 pasien tidak mengalami kejadian DRPs (17,85%) dan 46 pasien mengalami DRPs (82,14%) dengan total kejadian 101. Kategori DRPs yang terjadi berurutan dari yang tertinggi yaitu obat tidak sesuai pedoman (30,69%), dosis terlalu rendah (20,79%), obat tanpa indikasi (16,83%), gejala atau indikasi yang tidak diobati (10,89%), frekuensi penggunaan dosis yang kurang (8,91%), dosis terlalu tinggi (6,9%), frekuensi penggunaan dosis yang tinggi (2,79%) dan duplikasi terapi (1,98%).
Potensi Kurkumin pada Kunyit (Curcuma Longa sp.) dalam Penatalaksanaan Malaria Fahira, Moona; Muhammad Andre Darmawan; Muhammad Rivandha Islami Yoga Pratama; Muhammad Renaldi Irawan; Nadia Safira; Mahacita Andanalusia
Lombok Medical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): Lombok Medical Journal Volume 2 Nomor 3
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v2i2.2790

Abstract

Penyakit malaria adalah salah satu penyakit endemis mematikan di dunia yang ada di beberapa wilayah tropis seperti Asia. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus “Plasmodium”. Parasit tersebut ditularkan melalui gigitan dari nyamuk Anopheles betina. Berbagai obat konvensional anti-malaria seperti klorokuin, sulfadoksin, kina dan artemisinin telah menunjukkan resistensinya, sehingga diperlukan obat alternatif baru. Di Indonesia, beberapa wilayah endemis malaria seperti Jambi dan Maluku menggunakan obat tradisional bahan tanaman kunyit sebagai anti-malaria. Curcuma longa atau kunyit mengandung senyawa kurkumin yang memiliki campuran dari tiga kurkuminoid, yaitu kurkumin (77%), bisdemethoxycurcumin (3%), dan demethoxycurcumin (17%) dan memiliki beberapa target senyawa aktif. Contoh dari target senyawa aktif dari kurkumin yaitu CD36 yang dapat meningkatkan fagositosis eritrosit yang telah terinfeksi parasit dan PfGCN5 yang menginduksi kerusakan pada DNA akibat parasit malaria. Studi in-vitro dan in-vivo dari kurkumin menunjukkan hasil yang positif, pada in-vivo kurkumin sebagai anti-oksidan mengurangi parasitemia darah hingga 80–90%. Berdasarkan studi tersebut kunyit sangat berpotensi dalam tata laksana anti-malaria di masa depan.
Potensi Senyawa Kuersetin dalam Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Pengobatan Demam Berdarah Dengue Safitri, Nasywa Aulia; Marwa Zileikhadira Manzalina; Muhammad Farras Abiyyu F; Nasyada Fadhila Rahmadini; Mahacita Andanalusia
Lombok Medical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): Lombok Medical Journal Volume 2 Nomor 3
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/lmj.v2i2.2851

Abstract

Abstract: Dengue is one of the most common mosquito-borne diseases in tropical and subtropical climates. So far there are no effective antivirals available for the treatment of DENV infection, which in this case requires alternative treatments that can be a cure as well as prevention for dengue fever. Alternative treatment that can be used is by using plants, one of which is guava. In guava leaves, there are various compounds that are efficacious as anti-dengue fever, namely flavonoid compounds such as quercetin and tannins which are believed to inhibit the growth of dengue viruses. The purpose of writing this manuscript is to discuss the potential of quercetin compounds in guava leaves in the management of dengue fever. Keywords: Dengue hemorrhagic fever, alternative medicine, antiviral, guava leaf, quercetin, ethnomedicine
The Relatioship Between Medication Adherence of Stroke Patients and Recurrent Stroke Incidance At Siti Hajar Islamic Hospitas Mataram Rahma, Baiq Suyatmin; Nurhidayati, Nurhidayati; Mahacita Andanalusia
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.9357

Abstract

Stroke was the second leading cause of death and a major cause of disability worldwide. One of primary challenges in stroke management was patient adherence to treatment, which significantly influences risk of recurrent stroke. This study aimed to analyze relationship between medication adherence among stroke subjects, were stroke patients at Siti Hajar Islamic Hospital, Mataram. This research employed an analytical observational study with a cross-sectional approach. Data were collected through interviews, a medication adherence questionnaire, and medical records. The Spearman test was used to analyze the relationship between medication adherence and the occurrence of recurrent stroke. The study showed that patient levels of adherence to stroke medication varied, with a portion exhibiting low to moderate adherence. Spearman correlation analysis indicated no significant relationship between medication adherence and recurrent stroke events (p value= 0.359; r= 0.111). The p-value greater than 0.05 suggested that the relationship between the two variables was not statistically significant, although a weak positive correlation was observed. In conclusion, there was no statistically significant association between medication adherence and recurrent stroke in patients at Siti Hajar Islamic Hospital Matarm. These findings suggested that medication adherence might not be only factor influencing stroke recurrence, and further evaluation of other contributing factors is necessary.