Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tantangan Gen Z dalam Memenuhi Kewajiban Ekonomi Menurut Hukum Keluarga Muhammad Nabil Muzakki; Muhammad Zahirianata; Muhamamd Fahdil Firdaus
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 3 (2025): MEI
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/5p1smq52

Abstract

Generasi Z atau yang sering disebut sebagai Gen Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010. Generasi ini tumbuh dan berkembang di era digital yang penuh dengan teknologi canggih. Mereka memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya, terutama dalam hal nilai-nilai, kebiasaan, dan cara berpikir. Sebagai generasi yang terbiasa dengan teknologi, Gen Z memiliki kecenderungan untuk lebih mandiri, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Seperti halnya dalam perkembangan globalisasi beberpa ketentuan dalam hukum keluarga Islam di Indonesia juga diidentifikasi sebagai akar terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga khususnya dalam pemenuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan memahami suatu fenomena yang dialami oleh subjek secara holistic melalui metode ilmiah Metode kualitatif yang bertujuan menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Pendekatan kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Hasil dari penelitian ini adalah gen Z memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan ekonomi baik untukdiri sendiri ataupun untuk keluarganya. Dalam memenuhi kebutuhannya para gen Z dihadapi tantangan-tantangan dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. beberapa tantangan terssebut kekhawatiran terhadap kesehatan mental, kekhawatiran terhadap biaya hidup yang tinggi, kekhawatiran terhadap tingkat pengangguran, adanya pola pergeseran konsumsi dan prioritas finansial, Penundaan pernikahan dan pembentukan keluarga, Beban utang pendidikan, Tingginya biaya hidup dan perumahan, dan Ketidakstabilan pendapatan dan ketidakpastian karir.
Analisis Kesulitan dan Strategi dalam Pengerjaan TOEFL Listening Dewi Puruhita Suci; Eliyani; Shofia Ash’Saudah; Nor Asifa; Khairil Anwar; Muhammad Nabil Muzakki; Kamilatunisa Isobir
LANCAH: Jurnal Inovasi dan Tren Vol. 3 No. 2 (2025): JUNI-NOVEMBER
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET) - Lembaga KITA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/ljit.v3i2.5732

Abstract

This study aims to analyze the difficulties and strategies used by participants in facing the Listening Section of the TOEFL test. The study used a mixed-methods approach, employing a survey and qualitative analysis of twelve respondents who had taken the TOEFL. Data were collected through questionnaires and analyzed descriptively to illustrate patterns of difficulty and thematically to explain the strategies used by participants.The results showed that the most challenging section was Part C (long conversation), where participants experienced difficulties understanding the academic context and the speaker's pace. The main obstacles included linguistic, psychological, and technical factors. This finding aligns with theories in several referenced TOEFL modules, as well as research by Silviyanti, Rahmadhani, & Samad (2020), which showed a tendency toward the use of form-centric strategies. An article by TST Prep (2024) reinforces these findings by emphasizing the importance of active and contextual listening practice. Therefore, this study concludes that improving TOEFL listening skills requires continuous practice, the application of meaning-based strategies, and the consistent practice of listening to authentic materials.