Diabetes melitus tipe 2 (T2DM) merupakan penyakit metabolik kronis dengan prevalensi tinggi yang berdampak signifikan terhadap morbiditas dan mortalitas global. Terapi konvensional sering kali belum optimal dalam memberikan perlindungan terhadap komplikasi kardiovaskular dan ginjal, sehingga diperlukan agen antidiabetik dengan manfaat terapeutik yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara komprehensif efektivitas, mekanisme kerja, keamanan, dan keuntungan terapeutik empagliflozin sebagai monoterapi maupun dalam kombinasi pada pasien T2DM. Artikel ini disusun menggunakan metode systematic review dengan analisis bibliometrik terhadap literatur dari tahun 2015–2025 yang diperoleh melalui PubMed dan Google Scholar. Hasil kajian menunjukkan bahwa empagliflozin bekerja dengan menghambat reabsorpsi glukosa di tubulus proksimal ginjal, sehingga menurunkan kadar HbA1c, berat badan, dan tekanan darah tanpa meningkatkan risiko hipoglikemia. Selain itu, empagliflozin memberikan efek kardioprotektif dan nefroprotektif yang bermakna. Meskipun efek samping seperti infeksi saluran kemih dan genital dapat terjadi, profil keamanan dan efikasinya tetap unggul dibandingkan beberapa agen antidiabetik lain. Dengan demikian, empagliflozin merupakan pilihan terapi yang efektif, aman, dan bermanfaat secara sistemik dalam pengelolaan pasien T2DM, khususnya yang memiliki komorbiditas kardiovaskular dan gangguan ginjal.