Saroya, Nadia Tus
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Variasi Jenis Pelarut Terhadap Kadar Flavonoid dan Fenolik Total Esktrak Etanol Umbi Lobak Putih (Raphanus sativus L.) Saroya, Nadia Tus; Solikah, Wahyu Yuliana; Emelda, Emelda; Fauzi, Rizal; Lubis, Abdul Rahman
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 6, No 2 (2025): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v6i2.27991

Abstract

Lobak putih (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman yang mengandung flavonoid, fenolik, dan saponin yang berperan sebagai antioksidan. Flavonoid merupakan senyawa fenolik alami yang sangat umum ditemukan pada berbagai jenis tanaman. Senyawa ini mengandung satu atau lebih gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada cincin aromatik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan jenis pelarut terhadap kadar total flavonoid dan fenolik dalam ekstrak umbi lobak putih. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Tahapan penelitian meliputi pengambilan sampel, pembuatan simplisia, ekstraksi maserasi umbi lobak putih dengan menggunakan variasi pelarut yaitu etanol 70%, Etil Asetat, dan N-heksana. Pengukuran kadar flavonoid dan fenolik total dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis.Hasil skrining fitokimia pada masing-masing ekstrak mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan fenolik. Diperoleh kadar total flavonoid ekstrak umbi lobak putih pada pelarut etanol 70%, Etil Asetat, dan N-heksana berturut-turut 3,433 ± 0,298 mgQE/g; 0,146 ± 0,012 mgQE/g; 0,516 ± 0,026 mgQE/g. Sementara kadar total fenolik berturut-turut yaitu 24,53 ± 0,502 mgGAE/g; 4,4 ± 2,367 mgGAE/g; 6,65 ± 4,038 mgGAE/g. Berdasarkan hasil  analisis One Way ANOVA membuktikan bahwa variasi jenis pelarut memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar flavonoid dan fenolik total ekstrak umbi lobak putih dengan nilai signifikansi masing-masing 0,000* dan 0,001* (P<0,05).